Masih Zona Merah, Simulasi Belajar Tatap Muka di Cirebon Dihentikan

Awalnya rencana belajar tatap muka digelar Juli

Cirebon, IDN Times - Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengultimatum sekolah untuk menghentikan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal tersebut menyusul ditetapkannya Kota Cirebon sebagai zona berisiko tinggi penyebaran COVID-19 oleh Pemprov Jabar.

Agus mengatakan, sejumlah sekolah sedang dan sudah menggelar simulasi untuk mengatur kegiatan belajar tatap muka yang rencananya di buka pada awal tahun ajaran baru. Kendati simulasi PTM dihentikan, bukan berarti rencana PTM bulan Juli nanti dibatalkan.

Pemerintah daerah masih menekan penularan virus corona melalui kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional. Dia berharap status zona merah di Kota Cirebon berakhir, sehingga PTM bisa dilaksanakan awal tahun ajaran baru mendatang.

"Kami hentikan dulu simulasi belajar tatap muka di sekolah. Karena ada beberapa sekolah yang sedang menggelar simulasi. Sambil menunggu zona merah ini selesai," ujarnya di Balai Kota Cirebon, Selasa (25/5/2021).

1. Sekolah sudah siap PTM

Masih Zona Merah, Simulasi Belajar Tatap Muka di Cirebon DihentikanSimulasi pembelajaran tatap muka (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Irawan Wahyono mengaku sekolah di Kota Cirebon sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Menurutnya, infrastruktur pendukung sudah disediakan untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Fasilitas yang sudah disediakan di sekolah salah satunya adalah wastafel portable yang sudah terpasang di beberapa titik sekolah. Di samping itu, masing-masing sekolah sudah membuat skema pengaturan protokol kesehatan selama masa PTM.

“Infrastruktur sudah siap. Kami akan mengikuti proses yang direkomendasi Satgas COVID-19 dan Dinkes,” katanya.

2. PTM diawasi Satgas COVID-19

Masih Zona Merah, Simulasi Belajar Tatap Muka di Cirebon DihentikanUji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Banyumas. IDNTimes/Istimewa

Irawan menjelaskan, pemangku kebijakan pembelajaran tatap muka ini bukan saja dari pihak Dinas Pendidikan, melainkan juga melibatkan dari pihak terkait. Terutama dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon.

Syarat agar terlaksananya PTM di Kota Cirebon yaitu membentuk satuan tugas (satgas) yang melibatkan tenaga kesehatan di lingkungan mereka.

Syarat lainnya yaitu sekolah wajib menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan, di antaranya seperti sarana mencuci tangan yang dilengkapi sabun dan air mengalir. Sekolah juga wajib menyediakan alat pengukur suhu tubuh, masker, dan dimudahkan untuk mengakses layanan kesehatan di Puskesmas.

"Jadi intinya, jika belajar tatap muka digelar, kami melaksanakan sesuai apa yang direkomendasikan dinkes,” tuturnya.

Menurut Irawan sejauh ini Disdik sudah menjalin komunikasi bersama Satgas COVID-19 perihal rencana pembelajaran tatap muka di Kota Cirebon. Termasuk rencana simulasi pembelajaran tatap muka.

"Dari Satgas itu merekomendasikan nanti simulasinya hanya guru, jangan melibatkan murid terlebih dahulu,” terangnya.

3. PTM dilaksanakan pada tahun ajaran baru

Masih Zona Merah, Simulasi Belajar Tatap Muka di Cirebon DihentikanSimulasi pembelajaran tatap muka SMP di Surabaya, Senin (7/12/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Sementara itu Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah X Jawa Barat Ester Miori Dewayani mengatakan, pembelajaran tatap muka di wilayah Cirebon akan diselenggarakan pada tahun ajaran baru Juli mendatang.

Dinas Pendidikan akan memperketat aktivitas jika siswa kembali belajar di kelas seperti biasanya. Menurutnya, adaptasi kebiasaan baru nanti akan memperhatikan ketentuan normatif dari Satgas COVID-19.

“Setelah dibuka untuk tatap muka, nanti saat adaptasi kebiasaan baru kami akan menerapkan prokes yang begitu ketat. Tentu dengan segala aturan dan ketentuan-ketentuan yang ada,” kata Ester.

4. Simulasi akan dievaluasi

Masih Zona Merah, Simulasi Belajar Tatap Muka di Cirebon DihentikanSejumlah siswa SDN Kare, Kabupaten Madiun sedang mencuci tangan dengan sabun saat simulasi pembelajaran tatap muka. Dok. IDN Times/Istimewa

Perihal simulasi, Ester menjelaskan, akan digelar untuk memberikan pemahaman mengenai pembatasan aktivitas saat pembelajaran di sekolah dibuka nanti. Pihak sekolah pun diimbau untuk terus mengevaluasi sarana dan prasarana yang disiapkan untuk menjalankan protokol kesehatan.

“Beberapa sekolah sudah dicek, ada juga evaluasi mulai dari sarana prasarana yang disiapkan. Termasuk vaksinasi, warga sekolah harus sudah divaksin dua kali,” ungkapnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya