Lebih Mengancam dari Corona, Wabah DBD di Cirebon Sudah 173 Kasus

Dua orang meninggal karena DBD

Cirebon, IDN Times -  Di tengah gencarnya antisipasi penularan wabah virus corona atau COVID-19, kewaspadaan masyarakat wabah demam berdarah dengue (DBD) tidak luput dari perhatian. Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, angka pasien suspect DBD mencapai  seratus orang lebih. Dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Wabah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti itu sudah menjangkiti ratusan warga Kabupaten Cirebon. Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan setempat, tercatat sudah 173 orang selama dua bulan. Sebanyak 90 orang di Januari, dan 83 orang di bulan Februari.

1. Wabah DBD jangan luput perhatian karena COVID-19

Lebih Mengancam dari Corona, Wabah DBD di Cirebon Sudah 173 KasusPengasapan serangga dilakukan untuk membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti sumber wabah demam berdarah. (Dok. Dinkes Kab. Cirebon)

Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Ennie Suhaeni mengatakan, kendati saat ini masyarakat diminta waspada pada penyebaran wabah virus corona, akan tetapi jangan melupakan kehati-hatiannya terhadap wabah DBD. Menurutnya, seiring dengan curah hujan yang tinggi, warga diharapkan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Meski sekarang ini sedang gencar pencegahan wabah corona, akan tetapi waspada wabah DBD jangan sampai dilupakan. Terlebih, intensitas curah hujan sedang tinggi," ujar Ennie, Rabu (11/3).

2. Kasus DBD menurun dari tahun lalu

Lebih Mengancam dari Corona, Wabah DBD di Cirebon Sudah 173 KasusPengecekan larva di penampungan bak mandi. (Dok. Dinkes Kab. Cirebon)

Kendati angka korban positif DBD mencapai ratusan lebih, Ennie mengaku 173 korban gigitan nyamuk aedes aegypti itu tidak sebanyak pada tahun lalu di bulan yang sama. Dalam dua bulan pertama di tahun 2019, jumlah warga positif DBD mencapai 584 kasus. Dengan begitu dipastikan pada tahun ini ada penurunan jumlah pasien DBD yang sangat signifikan.

"Masyarakat sudah mulai sadar menjaga kebersihan lingkungannya dari sarang jentik nyamuk. Artinya warga sudah melakukan budaya perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

3. DBD menewaskan korban dewasa dan anak-anak

Lebih Mengancam dari Corona, Wabah DBD di Cirebon Sudah 173 KasusPengasapan serangga dilakukan untuk membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti sumber wabah demam berdarah. (Dok. Dinkes Kab. Cirebon)

Ennie mengatakan, dua orang yang dinyatakan meninggal karena DBD tersebut berasal dari Kecamatan Plumbon dan seorang korban lainnya dari Kecamatan Pamengkang. Sedangkan, ratusan warga yang positif DBD tersebar di wilayah Kabupaten Cirebon.

"Korban meninggal dunia karena DBD sudah dua orang di Kabupaten Cirebon. Satu orang dewasa dan satu lainnya adalah anak-anak," ujarnya.

4. Puskesmas proaktif beri penyuluhan

Lebih Mengancam dari Corona, Wabah DBD di Cirebon Sudah 173 KasusPengasapan serangga dilakukan untuk membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti sumber wabah demam berdarah. (Dok. Dinkes Kab. Cirebon)

Ennie mengatakan, pihak puskesmas diimbau untuk proaktif memantau kesehatan masyarakat dari ancaman wabah DBD. Bila ada masyarakat yang terindikasi terjangkit demam berdarah, segera berobat ke puskesmas terdekat. Bila tak tertangani, pasien segera berobat ke dokter. Hal itu untuk menghindari bahaya Dengue Shock Syndrome (DSS).

"Kalau terjadi panas segera datang periksa ke puskesmas atau ke dokter. Kalau disarankan dirawat, segera ke rumah sakit biar tidak terjadi DSS yang menyebabkan syok, bahkan bisa fatal dengan kematian," ujar Ennie.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya