Kerap Banjir, Anak Sungai Cikenanga di Kabupaten Cirebon Dinormalisasi

Sebelum dinormalisasi kondisi sungai mengkhawatirkan

Cirebon, IDN Times - Upaya pengendalian banjir di wilayah Kabupaten Cirebon gencar dilakukan. Sejumlah sungai dinormalisasi agar bisa menampung lebih banyak debit air saat hujan deras turun dari hulu. Kali ini, Pemerintah Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, berinisiatif melakukan pengangkutan sedimentasi lumpur dan sampah di anak Sungai Cikenanga, Kamis (23/1).

Anak sungai berjarak 50 meter dari pemukiman itu dikhawatirkan meluap menimbulkan genangan kala debit air dari hulu sangat tinggi. Langkah ini sebagai antisipasi pemerintah desa setempat dari ancaman banjir kepada ratusan kepala keluarga di Desa Sarabau.

1. Panjang normalisasi sungai mencapai 250 meter

Kerap Banjir, Anak Sungai Cikenanga di Kabupaten Cirebon DinormalisasiAlat berat diterjunkan untuk mengangkut sedimentasi lumpur anak sungai Cikenanga di Desa Sarabau Kecamatan Plered. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Daerah aliran sungai sepanjang 250 meter di Sungai Cikenanga itu dinormalisasi. Satu unit alat berat eskavator diterjunkan untuk mengangkuti lumpur sedimentasi dan sampah yang menyumbat aliran air. Pengerukan ini rencananya akan memakan waktu selama tiga hari.

Kepala Desa Sarabau, Elon, mengharapkan normalisasi anak Sungai Cikenanga ini selesai pada Sabtu (25/1). Dalam proses pengangkutan lumpur sedimentasi anak sungai di hari pertama ini, petugas berhasil mengangkut lumpur sekitar tiga muatan truk besar.

"Ini upaya untuk mengantisipasi banjir di Desa Sarabau. Sedimentasi lumpur ini belum diangkut. Rencananya lumpur ini akan dijadikan urugan di lahan pemukiman yang masih rendah," kata Elon.

2. Kondisi sungai cukup parah sebelum dinormalisasi

Kerap Banjir, Anak Sungai Cikenanga di Kabupaten Cirebon DinormalisasiAlat berat diterjunkan untuk mengangkut sedimentasi lumpur anak sungai Cikenanga di Desa Sarabau Kecamatan Plered. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kondisi Sungai Cikenanga ini terbilang cukup parah. Sebelum dilakukan normalisasi, kedalaman anak Sungai Cikenanga ini hanya mencapai 30 sentimeter. Setelah dinormalisasi, kedalaman anak sungai ini mencapai satu meter setengah. Kondisi terbaru ini, diharapkan bisa menampung lebih banyak air dan tidak menyebabkan air meluap ke pemukiman warga.

"Memang parah, sebelumnya hanya sekitar 30 hingga 50 sentimeter saja sampai ke batas sungai. Sekarang, sudah satu meter lebih," ujarnya.

3. Desa Sarabau daerah langganan banjir

Kerap Banjir, Anak Sungai Cikenanga di Kabupaten Cirebon DinormalisasiAlat berat diterjunkan untuk mengangkut sedimentasi lumpur anak sungai Cikenanga di Desa Sarabau Kecamatan Plered. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Elon membenarkan, jika desanya merupakan daerah yang berpotensi banjir. Jika hujan lebat turun, Sungai Cikenanga ini terkadang meluap dan menyebabkan genangan hingga ke pemukiman penduduk.

Genangan air itu kerap masuk ke rumah-rumah warga mencapai 30 sentimeter. Kondisi demikian sangat diresahkan warga Desa Sarabau bila genangan air sampai masuk ke rumah penduduk.

"Kalau hujannya deras banget, kadang genangan masuk ke rumah. Ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Untuk itu kami lakukan normalisasi," tutup Elon.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya