Dua Gangster di Cirebon Terlibat Tawuran, Jari Korban Sampai Putus

Keduanya merencanakan tawuran di tempat sepi

Cirebon, IDN Times - Sepuluh orang pelaku yang dinamai kepolisian sebagai seorang gangster diringkus jajaran Satreskrim Polresta Cirebon setelah terlibat tawuran. Mereka terpaksa menghuni sel tahanan usai menganiaya korban hingga tiga jarinya putus disabet pedang.

Kapolresta Cirebon Kombes M Syahduddi menjelaskan, mereka ditangkap karena terlibat tawuran yang melibatkan dua kelompok di Jalan Pantura Cirebon-Jakarta, tepatnya di depan Pasar Gaya, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

1. Dua gang diketahui bersenjata

Dua Gangster di Cirebon Terlibat Tawuran, Jari Korban Sampai PutusPelaku geng terlibat bentrok di Cirebon diamankan polisi. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Syahduddi mengidentifikasi dua kelompok yang terlibat bentrok merupakan anggota gang bersenjata. Dua kelompok tersebut yaitu All Star dan gang Jepang. Kesepuluh orang yang diamankan polisi merupakan anggota geng All Star. Sementara seorang korban yang mengalami jari putus berasal dari geng Jepang.

"Dua kelompok yang terlibat tawuran di Jalur Pantura Arjawinangun adalah geng. Kami mengamankan sepuluh pelaku dari geng All Star, sementara korbannya yaitu dari geng Jepang," Syahduddi saat memberikan keterangan pers di Mapolresta Cirebon, Jalan Raden Dewi Sartika Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/2/2021).

2. Delapan pelaku masih di bawah umur

Dua Gangster di Cirebon Terlibat Tawuran, Jari Korban Sampai PutusIlustrasi konflik antarwarga. (IDN Times/Sukma Shakti)

Syahduddi menjelaskan, delapan dari sepuluh pelaku yang diamankan tercatat masih di bawah umur, sementara dua orang lainnya berinisial IAQ dan TRM berusia dewasa. Kedua kelompok terlibat bentrok diawali dengan aksi saling menantang di media sosial.

Masing-masing gang kemudian menyepakati lokasi sekitar Pasar Gaya Arjawinangun dijadikan tempat bertemu dan merencanakan tawuran. Menurut Syahduddi, lokasi itu dipilih karena sepi, sehingga mereka leluasa untuk saling menyerang.

"Gang Jepang mendatangi lokasi yang disepakati sekitar pukul 01.00 WIB hari Minggu (14/2). Geng Jepang ini delapan orang yang datang, ternyata tidak ada orang di lokasi. Akhirnya pulang," kata Syahduddi.

3. Bentrok di Jalan Pantura

Dua Gangster di Cirebon Terlibat Tawuran, Jari Korban Sampai PutusIlustrasi senjata tajam (IDN Times/Fitria Madia)

Kronologi bentrok bermula saat rombongan gang Jepang menuju arah pulang, sementara geng All Star sudah berkumpul di areal kolam renang sekitar lokasi Pasar Gaya, Jalan Pantura Cirebon-Jakarta.

Seketika, gang Jepang diserang gerombolan All Star dengan senjata tajam dan batu. Imbas bentrokan itu, beberapa anggota gang Jepang terluka karena terkena sabetan pedang dan lemparan batu.

"Seorang korbannya mengalami putus jari. Tiga jari yaitu jari telunjuk, tengah, dan manis. Korban lain mengalami luka sayat di punggung dan luka di perut," tutur Syahduddi.

4. Alat bukti diamankan

Dua Gangster di Cirebon Terlibat Tawuran, Jari Korban Sampai PutusIlustrasi Kriminalitas (IDN Times/Mardya Shakti)

Polisi juga berhasil mengamankan beberapa alat bukti berupa celurit, parang, batu yang digunakan saat tawuran. Atas perbuatannya, kedua pelaku IAQ dan TRM terpaksa dihukum dengan UU Nomor 35/2014 tentang perlindungan anak serta Pasal 170 KUH Pidana dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara.

Kepada polisi, pelaku IAQ mengaku baru beberapa minggu bergabung dengan All Star. Dia membawa celurit karena sudah merlindungi diri selama tawuran berlangsung. Namun, IAQ membantah jika dia bukan yang menyabetkan pedang hingga jari lawannya terputus.

"Bukan saya yang mutusin jari. Saya sih cuma bacok punggung, kalau celurit buat jaga-jaga saja," tuturnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya