Setelah Terseok Biaya, Tim Surfing Sukabumi Ini Malah Jadi Juara Dunia

Detik-detik akhir keberangkatan mendapatkan bantuan dana

Sukabumi, IDN Times - Tim Surfing atau Arung jeram puteri asal Kabupaten Sukabumi ini tak pernah menyangka akan menjadi juara dunia dalam kompetisi World Rafting Championship (WRC) 2019 di Australia, belum lama ini.

Betapa tidak mereka harus pergi bertanding dalam kondisi yang memperihatinkan dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas. Bahkan, nyaris gagal diberangkatkan ke Australia karena hanya berbekal tiket pesawat untuk pulang-pergi yang dibekali dari pihak federasi.

Namun hal itu nyatanya tak pernah membuat surut semangat mereka, bahkan keperihatinan ini seolah-olah telah mendongkrak mental juara yang terpendam pada ke tujuh atlit ini. "Kami pergi bertanding hanya mengandalkan keyakinan saja," ungkap Ketu Tim surfing puteri Kabupaten Sukabumi, Selawati Solihin kepada media.

Selain Selawati Solihin, enam personel tim surfing lainnya adalah Siti Nurranti, Siwi Widiastuti, Andara Rizma, Lista Natasya Peniawati, Dhika Aulia Qotrunnada dan Nita Karlina.

1. Hanya memiliki peralatan saja

Setelah Terseok Biaya, Tim Surfing Sukabumi Ini Malah Jadi Juara DuniaIDN Times/Toni Kamajaya

Untuk berlaga dalam sebuah kompetisi internasional, tidak cukup hanya bermodalkan tekad saja. Hal tersebut disadari betul Selawati dkk. Menjelang keberangkatannya ke Tully River, Queensland, Australia, mereka hanya bisa pasrah setelah menyadari ternyata tidak memiliki cukup uang sebagai bekal hidup selama bertanding di negeri Kanguru. "Kami benar-benar bingung untuk mendapatkan dukungan biaya, sementara waktu keberangkatan semakin mepet," jelasnya.

2. Mendapatkan bantuan di detik-detik akhir

Setelah Terseok Biaya, Tim Surfing Sukabumi Ini Malah Jadi Juara DuniaIDN Times/Toni Kamajaya

Dalam situasi yang serba bingung ini, para remaja asal Kecamatan Cikidang tersebut akhirnya mendapatkan jalan keluar. Di detik-detik akhir keberangkatannya, mereka mendapatkan bantuan dana dari Bupati Sukabumi Marwan Hamami sebesar 5000 US Dollar. "Beruntung pak Bupati langsung merespon karena merasa perihatin dengan kondisi kami," ujar Siwi Widiastuti, salah seorang anggota Tim surfing.

3. Menghadapi lawan berat

Setelah Terseok Biaya, Tim Surfing Sukabumi Ini Malah Jadi Juara DuniaIDN Times/Toni Kamajaya

Satu permasalahan telah mereka atasi. Bantuan keuangan yang diberikan Bupati Sukabumi Marwan Hamami telah menyelematkan kebulatan tekad mereka untuk menghadapi pertandingan akbar. Masalah baru pun akhirnya harus mereka hadapi saat tiba di lokasi kompetsi. Selawati dkk harus menghadapi lawan kuat yang berasal dari sejumlah negara seperti Britania Raya, Jepang, Selandia Baru, tak terkecuali tim tuan rumah Australia. "Jujur aja, kami sempat ciut melihat penampilan tim lawan," kata Siwi.

Meski berada dibawah tekanan mental dalam menghadapi lawan, namun ke tujuh puteri Sukabumi itu berhasil tampil gemilang. Mereka berhasil menyabet dua medali emas dari nomor Head To Head dan slalom, satu medali perak dari nomor sprint dan satu medali perunggu dari nomor Down River Race (DRR) serta satu tambahan emas dari overall.

4. Kaget bercampur perihatin

Setelah Terseok Biaya, Tim Surfing Sukabumi Ini Malah Jadi Juara DuniaIDN Times/Toni Kamajaya

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku sangat perihatin setelah mengetahui permasalahan yang tengah dihadapi para atlit surfing. Tanpa pikir panjang lagi, Marwan langsung merogoh tabungannya untuk diberikan kepada Selawati dkk sebagai bekal selama bertanding.

"Kaget bercampur perihatin mendengar pengakuannya. Hampir saja kerjakeras mereka selama ini berakhir sia-sia hanya karena tidak memiliki bekal untuk berangkat ke Australia," ujar Marwan. Dia optimis prestasi yang telah ditorehkan ketujuh remaja putri itu akan mampu mendongkrak sektor wisata arung jeram di Kecamatan Cikidang.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya