Jadi Destinasi Wisata Dunia, Status Geopark Ciletuh Kembali Dievaluasi

Sarana penunjang wisatawan terus dilengkapi

Sukabumi, IDN Times - Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu yang berlokasi di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi saat ini tengah dievaluasi oleh tim Unesco. Ini merupakan kali pertama sejak ditetapkannya menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) pada April 2018 silam.

Menurut Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, proses evaluasi atas pengembangan Geopark Ciletuh ini puncaknya akan dilaksanakan pada 2020 mendatang. Namun sejak beberapa pekan terakhir ini, tahapan evaluasi sudah mulai dilaksanakan oleh tim Unesco.

"Proses penilaiannya sedang berjalan saat ini. Jika berdasarkan realisasi pengembangan kawasan sepanjang setahun terakhir ini, saya optimistis Geopark Ciletuh akan mampu lolos evaluasi atau dinyatakan berhasil dalam pengelolaan atau pengembangannya," kata Marwan kepada IDN Times.

1. Tiga komponen dalam konsep pembangunan geopark

Jadi Destinasi Wisata Dunia, Status Geopark Ciletuh Kembali Dievaluasiwww.jabarprov.go.id

Marwan Hamami menyebutkan ada tiga pilar yang harus dikedepankan dalam proses pembangunan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu. Yakni prinsip konservasi, edukasi serta pembangunan yang memberikan dampak pada ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. "Ketiga poin dalam konsep pembangunan tersebut seluruhnya sudah
terpenuhi," ujar Marwan.

2. Infrastruktur penunjang wisatawan harus terpenuhi

Jadi Destinasi Wisata Dunia, Status Geopark Ciletuh Kembali DievaluasiDokumentasi/Humas Pemkab Sukabumi

Sejak ditetapkan menjadi UGG, seketika Geopark Ciletuh menjadi destinasi pariwisata berlevel internasional yang banyak dikunjungi para wisatawan asing. Terkait dengan hal tersebut, maka tim Unesco akan melakukan evaluasi secara detail dan menyeluruh terhadap hal-hal penting yang harus dimiliki atau tersedia di dalam kawasan Geopark Ciletuh sebagai obyek wisata.

Hal penting itu antara lain infrastruktur jalan menuju kawasan geopark, rambu penunjuk arah, tak terkecuali juga penyediaan buku petunjuk arah bagi para wisatawan.

3. Sarana pertunjukan seni budaya senilai Rp12,6 Miliar

Jadi Destinasi Wisata Dunia, Status Geopark Ciletuh Kembali Dievaluasiwww.jabarprov.go.id

Menghadapi evaluasi perdana oleh tim Unesco terhadap keberadaan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah melakukan upaya akselerasi pembangunan amphitheatre atau sarana penunjang untuk pertunjukan seni budaya.

"Sarana penunjangnya terus dilengkapi, termasuk yang kini tengah dikerjakan yaitu membangun amphitheatre di atas lahan milik pemerintah provinsi yang berlokasi masih di dalam kawasan Geopark Ciletuh di Panenjoan, Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas," kata Marwan.

4. Usulan Geopark Ciletuh menuai kritik media massa

Jadi Destinasi Wisata Dunia, Status Geopark Ciletuh Kembali Dievaluasiwww.sukabumikab.go.id

Proses usulan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu menjadi UGG yang dirintis Pemda Kabupaten Sukabumi maupun Pemda provinsi Jawa Barat pada dua tahun lalu sempat menuai kritikan dari berbagai media massa. Mereka menilai pemerintah daerah tidak maksimal dalam menjalankan pedoman pengusulan geopark

"Dalam pedoman usulan geopark terdapat aturan yang harus dipenuhi yaitu publikasi pada media mengenai segala informasi terkait situs geologis dengan keanekaragaman hayati dan warisan budaya. Nyatanya ketentuan tersebut tidak benar-benar dilakukan. Kami dari kalangan media nyaris tidak pernah dilibatkan dalam upaya promosi tentang Geopark Ciletuh," ujar Ketua Divisi Kajian Daerah pada Sukabumi Journalist Forum (SJF), Achmad Fikri.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya