Klaster Keluarga Positif COVID-19 di Bandung Terus Naik!

Kasus COVID-19 klaster keluarga di Bandung terus bergerak

Bandung, IDN Times - Kasus positif COVID-19 di klaster keluarga Kota Bandung terus bergerak di atas 30 persen. Kondisi seperti ini harus diantisipasi agar angka bisa ditekan.

Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan harapan saat ini menyikapi COVID-19 di Kota Bandung dari sisi pergerakan angka harus di antisipasi.

"Klaster keluarga yang gerak di atas 30 persen, nah jadi faktor penyebab dari kontak erat," kata Ema di Balai Kota Bandung, Selasa (17/11/2020).

Ema memberikan contoh sebagai kepala rumah tangga yang bekerja, maka ketika pulang ke rumah dilarang langsung kontak erat dengan istri dan anak.

"Ini bisa jadi carier, nah ini saya jangan dulu berkontak dengan pihak keluarga, harusnya saya bersihkan badan dan pakaian dulu," ujarnya.

1. Faktor bekerja di wilayah zona merah

Klaster Keluarga Positif COVID-19 di Bandung Terus Naik!Chrome

Selain faktor pekerjaan, lokasi kunjungan pun jadi pemicu terpaparnya COVID-19 kepada seseorang. Seperti halnya, warga datang ke wilayah zina merah seperti Bodebek dan datang ke Bandung dan terjadi kontak erat dengan keluarga. Kemudian, harus disikapi oleh kita adalah usia rentan di atas 60-an tahun.

"Ini yang saya minta ke Gugus Tugas kecamatan, kelurahan dan Pak Camat, Bu Kurah  itu dipetakan. Nanti penangananya secara teknis oleh Puskesmas setempat," jelasnya.

2. Warga harus disiplin protokol kesehatan di luar dan di dalam rumah

Klaster Keluarga Positif COVID-19 di Bandung Terus Naik!mindthegap.today

Soal perilaku, menurut Ema sekarang bukan hanya di luar namun di dalam rumah pun harusnya disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dengan anggota keluarga sekalipun.

"Kalau di luar rumah, ini wajib 3M 1T, makanya kami minta Camat, Lurah disampaikan dalam even apapun soal penanganan COVID-19," imbaunya.

3. Berada di zona oranye, Pemkot Bandung Antisipasi agar tidak masuk zona merah

Klaster Keluarga Positif COVID-19 di Bandung Terus Naik!Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemkot Bandung meminta kepada seluruh warga Bandung untuk disiplin aturan protokol kesehatan. Agar Bandung tidak kembali masuk ke zona merah.

Pada periode kali ini, Bandung masih di zona oranye namun sudah mendekati angka maksimal sehingga perlu diantisipasi. Tentunya, harus ada komitmen antara pemerintah dan warga untuk patuh terhadap aturan yang sudah ada selama pandemi COVID-19.

"Antisipasinya kita harus lebih disiplin, kita laksanakan protokol kesehatan secara maksimal, lalu aturan ini ditegakkan secara maksimal. Jangan ada orang yang nyuri-nyuri menyimpang dari ketentuan dan regulasi," jelasnya.

Baca Juga: Antisipasi Zona Merah, Warga Bandung Harus Lebih Disiplin 3M 1T

4. Aparat dan pemimpin kewilayahan harus tegas menegakan hukum

Klaster Keluarga Positif COVID-19 di Bandung Terus Naik!Penerapan sanksi pelanggar masker di Palembang, Selasa (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Selama adaptasi kebiasaan baru (AKB), Pemkot Bandung memiliki regulasi dan hukum untuk menindak warga yang masih melanggar protokol kesehatan. Sehingga semua pihak diminta untuk lebih tegas dalam melaksanakan penanggulangan COVID-19.

"Tadi ada aspirasi dari masyarakat melalui forum RW Batununggal, lebih baik (sanksi) yang bersifat humanis. Ada tindakan fisik yang wajar, boleh yang penting tidak mencelakakan," pungkasnya.

Baca Juga: Waspada, Kota Bandung Mendekati Zona Merah!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya