Belajar di TV Bandung 132, Disdik Sudah Siapkan 701 Konten untuk Siswa

Pengisi materi adalah guru-guru pilihan terbaik

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Bandung telah menyediakan 701 konten pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk ditayangkan di TV Bandung 132. Konten tersebut sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar tatap muka antara guru dan murid yang bisa ditonton dari rumah atau lokasi tertentu tiap RT.

Kepala Seksi kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung Bambang Ariyanto mengatakan, sebanyak 701 guru terpilih dan layak tampil mengajarkan lewat TV Bandung 132. Video sebanyak itu sudah mencakup semua mata pelajaran dan tema atau kompetensi dasar dalam satu semester.

"Video itu untuk satu semester, semua mapel ada sehingga tidak ada yang terlewat," kata Bambang Ariyanto di Balaikota Bandung, Kamis (22/10/2020).

1. Pengambilan konten dilakukan di studio

Belajar di TV Bandung 132, Disdik Sudah Siapkan 701 Konten untuk Siswapinterest

Pengambilan konten video dilakukan di studio dan disunting oleh pihak produktif House (PH) yang bekerja sama dengan TV Bandung 132. Dalam satu bulan Disdik Bandung sudah produksi sebanyak 790 konten dan 80 persen dalam tahap editing.

"Dan mudah-mudah ini menjadi solusi bagi problem yang dialami orang tua siswa selama PJJ di masa pandemi," ucapnya.

Peran disdik dalam program ini adalah membuat konten yang berkualitas. Perihal biaya pun tidak menggunakan dana APBD melainkan sistem gotong-royong antara Pemkot Bandung, CSR, dan juga para guru.

"Ini karena dalam kondisi seperti ini maka kami bergotong-royong setelah itu validasi konten," ujar dia.

2. Program PJJ tahap pertama dinilai membosankan

Belajar di TV Bandung 132, Disdik Sudah Siapkan 701 Konten untuk SiswaSejumlah siswa-siswi mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui daring di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Ia menjelaskan sebelumnya, Disdik Bandung memberlakukan PJJ satu dari Maret - Juli secara daring atau belajar online. Namun ditemukannya masalah baru yakni siswa jenuh dan bosan.

"Kami sudah melakukan survei kepada siswa hasilnya 89 persen merasa bosan dengan PJJ karena siswa hanya diberikan tugas oleh guru," bebernya.

Kemudian, Disdik pun melakukan survei ke guru terkait metode pembelajaran, hasilnya sekitar 91 persen hanya memberi penugasan kepada siswa. Sementara 16 persen orang tua tidak paham materi PJJ ketika diminta bantuan anaknya.

"Orang tua 16 persen orang tua tidak paham, 68 persen merasa terbebani, maka kami juga terus melakukan kajian untuk mengambil kebijakan," ujarnya.

3. Menyambut baik program TV Bandung 132

Belajar di TV Bandung 132, Disdik Sudah Siapkan 701 Konten untuk SiswaIDN Times/Humas Bandung

Inovasi di tengah pandemi ini sangat dibutuhkan terutama para siswa dan guru untuk proses belajar mengajar. Maka Disdik Bandung menyambut baik kehadiran TV Bandung 132 sebagai penunjang PJJ.

Secara inovasi ini bisa mengobati rasa rindu siswa dan guru belajar di sekolah secara tatap muka. Karena program PJJ satu, guru hanya memberi tugas secara text sehingga dan siswa mengerjakan.

"Kami menyambut baik hasil kajiannya karena ada nuansa tatap muka dan itu lebih efektif daripada sekedar penugasan. Toh yang mengajar guru-guru di Bandung hampir semua sekolah, jadi ada ikatan emosional ketika gurunya mengajar di layar kaca," ungkapnya.

4. Jadi solusi pemerataan pendidikan

Belajar di TV Bandung 132, Disdik Sudah Siapkan 701 Konten untuk SiswaSejumlah siswa-siswi mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui daring di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (IDN Times/Bagus F)

Kota Bandung tentunya masih menghadapi problem terkait belum meratanya kualitas pendidikan secara menyeluruh. Dengan hadirnya konten video pemberkatan dari guru yang berkualitas, menjadi salah satu solusi mengejar pemerataan pendidikan di Bandung.

"Kita berharap adanya pemerataan pendidikan di Kota Bandung. Dulu kalau mau memeratakan maka guru terbaik disebar. Tapi dengan adanya televisi tidak perlu. Justru ini bisa mewakili ketika Disdik mencari guru yang berkualitas," paparnya.

5. Pembelajar monolog

Belajar di TV Bandung 132, Disdik Sudah Siapkan 701 Konten untuk SiswaIDN Times/Humas Bandung

Walaupun belajar semi tatap muka, namun komunikasi tetap monolog. Karena guru menjelaskan mata pelajaran dan ditonton oleh para siswa kemudian baru diberi tugas.

Ketika ada siswa yang kurang paham apa yang tadi jelaskan maka orang tua atau siswa bisa langsung mengontak gurunya masing-masing melalui pesan WhatsApp. Sehingga tidak ada istilah salah persepsi khususnya dalam mata pelajaran yang sifatnya butuh bimbingan seperti agama.

"Tentunya sebelum video tayang kami melakukan valiadasi konten pelajaran (untuk menghindari kekeliruan) Jika yang tidak paham bisa ditindaklanjutinya dengan kirim WhatsApp kepada gurunya," tandasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya