Bogor Darurat COVID-19, Kosan hingga Gedung Jadi Tempat Isolasi

Tenda darurat untuk IGD di RSUD dan RSL Bogor dioperasikan

Bogor, IDN Times - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) untuk pasien COVID-19 di seluruh rumah sakit di Kota Bogor terus meningkat.  Pemerintah Kota Bogor berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur dengan menyiagakan tenda darurat hingga tempat isolasi berbasis masyarakat di tingkat kelurahan.

Wali Kota Bogor Bima Arya sempat meninjau lokasi isolasi berbasis masyarakat di Kelurahan Cimahpar, Kelurahan Babakan dan Kelurahan Curug. Tempat yang dimanfaatkan mulai dari indekos, wisma hingga gedung serbaguna.   

“Ada puluhan titik di enam kecamatan se-Kota Bogor. Tapi akan diverifikasi kelayakannya oleh wilayah dan Dinkes agar berjalan cepat, karena kita butuh cepat. Nanti sistemnya swadaya, warga sekitar urunan sumbangan untuk dicari kasurnya dan lain sebagainya. Karena kalau proses anggaran normal tidak mungkin terkejar,” ungkap Bima Arya, Rabu (30/6/2021).

1. Sudah ada 5 tempat isolasi swadaya masyarakat yang bisa digunakan pasien COVID-19

Bogor Darurat COVID-19, Kosan hingga Gedung Jadi Tempat IsolasiTenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Sementara untuk pengawasan tempat isolasi berbasis masyarakat itu, Bima menyebut akan dilakukan oleh Puskesmas di wilayah tersebut dan berkoordinasi dengan Satgas kelurahan.

“Jadi Puskesmas terdekat melakukan visitasi dari nakesnya, suplai obat-obatan. Sisanya swadaya masyarakat saja, jadi saya minta Camat, Lurah Lpm, PKK, urun rembuk untuk menyuplai kebutuhan yang ada di tempat isolasi berbasis masyarakat ini. Mungkin sejauh ini ada 5 tempat isolasi yang sudah siap,” jelasnya.

Baca Juga: Kasus Makin Tinggi, Satgas Sebut RI Masuk Gelombang Kedua COVID-19

2. Tenda darurat IGD disiapkan di RSUD Bogor dan Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di GOR Pajajaran

Bogor Darurat COVID-19, Kosan hingga Gedung Jadi Tempat IsolasiSejumlah pasien beristirahat di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) tambahan di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah.

Selain berbasis masyarakat, Pemkot Bogor melalui RSUD Kota Bogor juga menyiagakan tenda perawatan darurat di sudut RSUD dan Rumah Sakit Lapangan Covid-19 di GOR Pajajaran.

“Pekan ini tenda darurat beroperasi, wisma isolasi berbasis masyarakat beroperasi, Rumah Sakit Lapangan beroperasi. Jadi kita bisa tambah ratusan tempat tidur untuk isolasi,” ujar Bima.

Tenda darurat untuk IGD tersebut, lanjut Bima, sangat dibutuhkan di situasi seperti saat ini. 

“Saya minta dimaksimalkan IGD untuk COVID-19. IGD sudah sangat penuh bahaya sekali kalau semua bercampur di sana. Oleh karena itu didirikan tenda ini bisa sampai 15-20 bed. Tenda ini nantinya akan difokuskan untuk IGD umum, jadi Jumat selesai dan bisa digunakan. Jadi kita atur semuanya, masih ada dua tenda lagi seperti ini yang sedang kita siapkan untuk kita dirikan,” terangnya. 

“RSUD saya minta mempersiapkan semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukan. Saya minta triasenya dirapikan, harus jelas jalurnya. Jadi yang indikasi positif masuk ke mana, jangan sampai semuanya tertumpuk, jangan sampai triasenya berantakan, jangan sampai semua berkumpul disitu dan harus dipisahkan,” tambahnya.

3. BOR di RSUD Bogor sudah mencapai 91 persen

Bogor Darurat COVID-19, Kosan hingga Gedung Jadi Tempat IsolasiTampak muka RSUD Kota Bogor (Dok. RSUD Kota Bogor)

Saat ini, BOR di RSUD Kota Bogor sudah di angka 91 persen atau berada jauh di atas batas WHO 60 persen.

“Secara umum di Kota Bogor 83 persen. Faktanya penuh. Sekarang siapapun sulit. Saya Wali Kota tiap hari diminta oleh warga banyak sekali dan saya tidak bisa apa-apa, tidak mungkin saya meminta potong antrean karena yang mengantre disini sudah banyak. Gak mungkin. Makanya kami berupaya menambah tempat tidur isolasi,” kata dia.

“Jadi, wali kota pun tidak bisa apa-apa. Makanya pengertian kepada warga, tolong empati kepada nakes semuanya. Patuhi prokes, faktanya penuh,” pungkas Bima.

Baca Juga: COVID-19 Mengganas, Pemkot Bogor Desak Pemerintah Buat Aturan Ketat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya