Akses Masuk Pangandaran Ditutup, Warga Masih Nekat Berwisata 

Dihadang petugas di pos perbatasan

Pangandaran, IDN Times - Di tengah gencarnya pemerintah pusat dan daerah mengimbau warganya untuk membatasi aktivitas di luar rumah, petugas di sejumlah perbatasan wilayah di Pangandaran masih saja menemukan warga yang hendak berwisata.

Di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, tepatnya di Desa/Kecamatan Kalipucang, petugas gabungan menahan delapan warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Setelah diberikan pemahaman, mereka kemudian diminta untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

"Ternyata tujuan mereka untuk berwisata ke pantai, padahal sudah satu bulan ini semua obyek wisata di Pangandaran ditutup," tutur Dirman Maulana, salah seorang Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, Selasa (21/4).

Ia mengatakan, wisatawan datang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi. Beberapa di antaranya sempat akan mengelabui petugas dengan alasan mengunjungi kerabatnya, namun petugas tidak begitu saja mempercayainya. 

1. Pemudik masih terus berdatangan

Akses Masuk Pangandaran Ditutup, Warga Masih Nekat Berwisata IDN Times / Nana Suryana

Dari pantauan IDN Times, pemudik dari sejumlah daerah masih banyak masuk ke wilayah Kabupaten Pangandaran. Jumlahnya mencapai puluhan orang setiap harinya. Mereka rata-rata berasal dari wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Sebagai antisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, petugas di pos perbatasan melakukan pengetatan wilayah. Mereka yang datang dari luar kota harus menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Jika dianggap sehat, pendatang bisa melanjutkan perjalanan dengan catatan wajib untuk melapor ke posko desa serta RT setempat.

"Kalau ada yang kurang sehat, apalagi demam tinggi langsung akan ditangani tim medis. Petugas dari puskesmas di wilayah pemudik tersebut akan terus memantau. Kalau tidak dirawat, wajib isolasi mandiri di rumahnya," tutur Fina, salah seorang petugas medis.

Sampai saat ini, tidak ada kasus yang mengindikasi ke arah pasien terindikasi COVID-19. 

2. Pemkab bentuk posko gugus tugas di seluruh desa

Akses Masuk Pangandaran Ditutup, Warga Masih Nekat Berwisata IDN Times / Nana Suryana

Menyikapi banyaknya pemudik, Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus melakukan pengetatan wilayah. Ada lima pos penjagaan yang tersebar di lima kecamatan, dan dijaga petugas gabungan selama 24 jam. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga menginstruksikan 93 desa yang ada Pangandaran untuk membentuk posko gugus tugas penanganan COVID-19. Di dalamnya melibatkan perangkat desa, Babinmas, dan Babinsa serta unsur relawan.

"Posko di tingkat desa ini sudah mulai berjalan dan akan menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan serta penanganan pandemi virus corona ini," ujar Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Selasa (21/4).

Dikatakannya, tugas dari tim gabungan di posko tersebut yaitu memantau warga yang datang dari luar kota, terutama zona merah. "Perkembangan kesehatan pemudik dipantau, kemudian dikoordinasikan dengan petugas medis sehingga terpantau setiap hari," ungkapnya.

3. Menerapkan pembatasan jarak fisik

Akses Masuk Pangandaran Ditutup, Warga Masih Nekat Berwisata IDN Times / Nana Suryana

Dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 ini, Pemkab Pangandaran juga menerapkan pembatasan jarak fisik atau physical distancing. Aparatur sipil negara (ASN) dapat bekerja di rumah. Begitu juga dengan para peserta didik, mereka masih belajar di rumah.

"Masa belajar di rumah diperpanjang, yang awalnya sampai 14 April 2020, saat ini diperpanjang sampai 28 April 2020, dengan harapan dapat mencegah penyebaran virus ini," kata Jeje.

4. Tidak ditemukan kasus positif COVID-19

Akses Masuk Pangandaran Ditutup, Warga Masih Nekat Berwisata Dok Humas Pemkab Pangandaran

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pangandaran, drg Yani Achmad Marzuki MM Kes mengatakan, total orang dalam pemantauan (ODP) yaitu sebanyak 493 orang (telah selesai dipantau sebanyak461 orang), dan masih dalam pemantauan sebanyak 32 orang.

"Orang tanpa gejala (OTG) sebanyak sepuluh orang dan semuanya sudah selesai pemantauan. Alhamdulillah sampai saat ini di Kabupaten Pangandaran tidak ditemukan kasus positif COVID-19," ungkapnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya