Semprot Disinfektan, Pemerintah Karawang Manfaatkan Mobil Damkar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Penyemprotan disinfektan menjadi salah satu upaya pencegahan virus corona atau COVID-19 di banyak kota di Indonesia. Di Kabupaten Karawang sendiri, penyemprotan disinfektan dilakukan dalam skala besar, menggunakan kendaraan pemadam kebakaran.
Dua unit mobil pemadam kebakaran berkapasitas 5.000 liter diturunkan. Sehingga total ada 10.000 liter cairan disinfektan yang disemprotkan ke sejumlah tempat publik wilayah perkotaan pada Senin (23/3) ini.
Penyemprotan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran itu dilakukan bertahap. Untuk sementara ini, penyemprotan disinfektan dilakukan di wilayah perkotaan seperti di jalan Ahmad Yani, Tuparev, Galuh Mas, dan di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.
1. Penyemprotan dilakukan tim gabungan
Penyemprotan disinfektan menggunakan kendaraan pemadam kebakaran dilakukan tim gabungan. Terdiri atas jajaran Pemkab Karawang, TNI, dan Polri.
Dalam melaksanakan kegiatan itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang menyediakan kendaraan pemadam kebakaran. Sedangkan cairan disinfektan bersumber dari Dinas Kesehatan.
Kegiatan itu mendapat pengawalan ketat dari jajaran kepolisian dan TNI.
2. Penyemprotan disinfektan massal
Pemerintah Kabupaten Karawang, Kodim, dan Polres Karawang baru saja rampung melaksanakan program penyemprotan disinfektan secara massal. Seiring dengan kegiatan itu, sejumlah sarana olahraga seperti stadion, gedung olahraga, dan lain-lain telah ditutup untuk umum.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karawang juga sudah mengeluarkan imbauan agar tempat wisata ditutup selama penanganan COVID-19. Termasuk mengimbau agar tidak ada ada kegiatan kebudayaan yang mengumpulkan warga.
Selain itu, tempat hiburan malam juga diimbau untuk ditutup. Sementara sarana pendidikan seperti sekolah sudah diliburkan sejak sepekan lalu. Hal tersebut dilakukan agar di titik-titik tersebut disemprot cairan disinfektan, sebagai upaya penanganan COVID-19.
3. Tiga pejabat Pemkab Karawang dikabarkan ODP
Tiga pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang sempat dinyatakan orang dalam pengawasan (ODP) virus corona. Hal itu dibenarkan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Menurut dia, ketiga pejabat itu dinyatakan ODP karena sebelumnya pernah bertemu dengan seorang pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov Jawa Barat yang dinyatakan positif corona.
Saat ini, duar dari tiga pejabat Pemkab yang dinyatakan ODP tengah diisolasi di rumah, sementara satu orang sisanya diisolasi di rumah sakit.
4. Hasil tes swab Bupati Karawang belum keluar
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengisolasi diri di sekitar rumah dinasnya. Ia enggan keluar rumah sambil menunggu hasil tes swab terkait corona.
Cellica melakukan tes swab untuk mengetahui apakah dirinya terdampak virus corona atau tidak setelah ia mengalami sesak nafas dan batuk-batuk pada Jumat (20/3).
"Ada antrean di Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) jadi sampai sekarang belum keluar (hasil tesnya)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karawang, Asep Aang Rahmatullah.
Begitu juga dengan tiga pejabat yang masuk ODP, hasil tesnya belum belum keluar.