Kuburan Sudah Digali, Jenazah COVID-19 di Karawang Ditolak Warga

Karawang, IDN Times - Seorang pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Karawang meninggal dunia. Duka keluarga semakin bertambah setelah pemakaman jenazah pasien positif itu mendapat penolakan dari warga.
Penolakan pemakaman jenazah yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu terjadi di Kecamatan Pedes, Karawang pada Minggu (5/4) malam.
Peristiwa itu dibenarkan Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri. Acep mengatakan kalau hal tersebut terjadi pada Minggu (5/4) malam. Ketika itu warga menghadang mobil ambulans yang membawa jenazah positif COVID-19.
Walaupun sempat dimediasi, kerumunan warga tetap menolak pemakaman jenazah positif COVID-19 itu. Padahal liang lahat untuk pemakaman sudah dilakukan di daerah itu.
1. Dimakamkan di tempat berbeda

Setelah mediasi gagal, akhirnya jenazah pasien positif COVID-19 itu dimakamkan di kecamatan lain, yakni dimakamkan di taman pemakaman wilayah Kecamatan Klari.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kegaduhan masyarakat.
Sekda mengaku sebenarnya telah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak menolak jenazah positif virus corona. Namun insiden di Kecamatan Pedes malam itu terjadi tanpa disangka-sangka.
Pemerintah berjanji untuk lebih maksimal melakukan sosialisasi, supaya tak ada penolakan jenazah positif corona di wilayah Karawang.
2. Pemakaman jenazah positif COVID-19 tak berbahaya

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana menyampaikan kalau jenazah yang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona tidak membahayakan bagi warga di sekitar pemakaman.
"Hasil penelitian, virus corona tidak akan hidup jika inangnya mati, inang tersebut dianalogikan sebagai pasien. Sehingga apabila pasien corona sudah meninggal, tidak akan menularkan kepada yang lain," ujarnya.
Ia memastikan prosesi pemulasaran jenazah dilakukan sangat ketat dan sesuai dengan standar WHO. Jadi demi kebaikan bersama, proses pemandian jenazah dilakukan hanya oleh tim tenaga medis yang khusus, dilengkapi alat pelindung diri.
3. Keluarga dari pasien positif butuh dukungan

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana berharap masyarakat tidak bertindak anarkis dengan menolak pemakaman jenazah positif COVID-19.
Diharapkan agar masyarakat memiliki rasa empati kepada jenazah dan keluarganya. Sebaliknya, justru keluarga dari pasien yang positif amat membutuhkan dukungan dan dikuatkan lingkungannya.
"Bayangkan apabila itu terjadi pada keluarga kita, sudah luka mendalam ditinggal orang tersayang, jangan tambahkan dengan stigma bisa menularkan," ujarnya.
4. Pemkab Karawang lobi pengusaha pemakaman

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang bakal melobi pengusaha pemakaman mewah di Karawang terkait dengan pemakaman jenazah pasien COVID-19.
Hal tersebut dilakukan karena sempat muncul penolakan pemakaman jenazah positif COVID-19 di Karawang.
Di Karawang sendiri terdapat beberapa pemakaman mewah, seperti San Diego Hills, Lestari Memorial Park, dan Al Azhar.
Sekda Karawang Acep Jamhuri mengaku akan melobi pengelola pemakaman mewah itu agar berkontribusi dalam penanganan corona, dengan menyediakan lahan pemakaman untuk pasien corona yang meninggal.