Ketika Suara Kentongan Dijadikan Petanda Datangnya Banjir di Karawang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Ada kebiasaan khas yang dilakukan warga Kabupaten Karawang saat musim banjir. Warga yang tinggal dekat dengan tanggul Sungai Citarum harus patroli memantau kondisi tanggul dan ketinggian air di Citarum.
Itu dilakukan setiap hari. Bahkan, mereka secara bergiliran harus ronda malam guna memastikan tidak ada air sungai yang meluap atau tidak ada tanggul Citarum yang jebol.
Umumnya, itu dilakukan warga Kecamatan Rengasdengklok, Batujaya dan Pakisjaya, khususnya mereka yang tinggal dekat sungai Citarum.
Jika air sungai tumpah dan berpotensi memicu banjir, warga yang kebagian ronda membunyikan kentongan. Suara kentongan seakan-akan menjadi suara sirine bakal terjadinya banjir.
1. Gotong-royong tambal tanggul Citarum
Sejak beberapa hari terakhir, kondisi tanggul Citarum sempat merembes dan ada beberapa titik yang jebol akibat tingginya volume air di Sungai Citarum. Warga pun bersama-sama menambal tanggul Citarum yang bocor, dengan menempel karung berisi pasir di titik tanggul yang jebol.
Selain itu, warga juga menggunakan terpal untuk mengatasi kebocoran dan merembesnya tanggul sungai Citarum. Hal tersebut dilakukan agar tanggul tidak jebol.
"Upaya itu harus dilakukan, karena kami sangat khawatir tanggul jebol seperti tahun 2013. Terjadi banjir parah akibat tanggul Citarum jebol," kata Ahmad Jayadi, seorang pengurus Karang Taruna Kecamatan Batujaya.
2. Tetapkan tanggap darurat bencana
Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status tanggap darurat banjir, karena saat ini banjir meluas hingga melanda 26 kecamatan.
"Setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, status kebencanaan ditingkatkan dari siaga menjadi tanggap darurat," kata Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri.
Banjir di Karawang yang sudah terjadi beberapa hari terakhir akibat tingginya curah hujan yang disusul dengan meluapnya sejumlah sungai. Banjir juga dipicu menumpuknya sampah di sungai.
Baca Juga: Disindir DPR karena Tak Hadir Rapat Banjir, Ini Jawaban Ridwan Kamil
3. Sebanyak 47 ribu jiwa terdampak banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mencatat sekitar 14 ribu rumah yang terdiri atas 15.754 keluarga dan 47 ribu jiwa terdampak banjir.
Dari 30 kecamatan yang ada di Karawang, 26 kecamatan di antaranya dilanda banjir. Artinya sebagian besar daerah di Karawang sudah dilanda banjir.
Tak hanya pemukiman penduduk yang terendam, sejumlah sarana publik seperti jalan raya dan sarana pendidikan seperti sekolah juga terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam areal persawahan di sekitar Karawang.
Baca Juga: Karawang Terendam, Dedi Mulyadi Bagikan Bantuan untuk Korban Banjir