Kesaksian Pedagang saat Polisi Tembak Laskar FPI di Tol Cikampek 

Peristiwa itu sempat dikira penangkapan teroris

Karawang, IDN Times - Peristiwa penembakan polisi yang menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek menimbulkan pro dan kontra.

Berbagai cerita muncul setelah peristiwa yang menewaskan warga sipil tersebut. Polri mengungkapkan penembakan terpaksa dilakukan karena laskar FPI itu melakukan penyerangan kepada anggota polisi. Sementara versi FPI, semua tudingan polisi dibantah dan tidak terbukti.

Namun, ada cerita lain dari warga yakni sejumlah pedagang di rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Mereka sempat melihat peristiwa yang terjadi Senin (7/12) dini hari tersebut. Bahkan, sempat kaget karena diduga penangkapan teroris.

1. Banyak aparat kepolisian di lokasi kejadian

Kesaksian Pedagang saat Polisi Tembak Laskar FPI di Tol Cikampek Ilustrasi anggota kepolisian. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Salah seorang pedagang di rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek, Izal mengatakan, saat terjadi peristiwa itu cukup banyak aparat kepolisian di sekitar rest area.

"kami gak boleh mendekat sama polisi," ujarnya.

2. Pedagang dan warga dilarang mengambil foto dan merekam video

Kesaksian Pedagang saat Polisi Tembak Laskar FPI di Tol Cikampek unsplash.com/Alireza Badiee

Bahkan, kata dia, sejumlah pedagang yang hendak mengambil gambar atau merekam video peristiwa melalui handphone-nya pun dilarang.

Ia menceritakan, saat kejadian dirinya mendengar suara mobil seperti mengerem mendadak hingga terdengar suara mendenyit dari ban mobil.

"Iya, kejadiannya berawal di titik menjelang rest area. Beberapa mobilnya sempat masuk rest area, lalu keluar lagi," katanya.

3. Terdengar suara letusan senjata

Kesaksian Pedagang saat Polisi Tembak Laskar FPI di Tol Cikampek Pexels.com/Pixabay

Sementara seorang pekerja di rest area Kilometer 50, Agus, mengaku sempat mendengar suara tembakan saat peristiwa tersebut.

Ketika itu, dirinya bersama pedagang lainnya mengira kalau kejadian itu penangkapan teroris. "Kami kira polisi menangkap teroris," kata dia singkat.

4. CCTV Jasa Marga Rusak

Kesaksian Pedagang saat Polisi Tembak Laskar FPI di Tol Cikampek Ilustrasi CCTV (Unsplash/Kyaw Tun)

Sementara itu, PT Jasa Marga tidak bisa mengetahui kejadian sebenarnya saat terjadi bentrok antara kepolisian versus anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) saat mengawal Pemimpin FPI Rizieq Shihab di jalan tol Jakarta-Cikampek km 50, Senin, 7 Desember 2020 dini hari.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tollroad Operator Raddy Lukman mengatakan, kondisi CCTV di tol tersebut sedang ada gangguan sejak pukul 04.40 WIB, Minggu 6 Desember 2020. Padahal, CCTV bisa menjadi alat bukti yang merekam kejadian sebenarnya.

"Info yang saya peroleh dari petugas lapangan, CCTV bukan sedang maintenance melainkan ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre optic di km 48+600," kata Raddy kepada IDN Times, Selasa (8/12/2020).

5. Kronologi bentrok polisi versus laskar FPI

Kesaksian Pedagang saat Polisi Tembak Laskar FPI di Tol Cikampek Laskar FPI (Dok. Lembaga Informasi Front)

Peristiwa tewasnya enam laskar FPI yang ditembak anggota polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, KM 50 pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB terus mendapat sorotan. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sebelumnya mengatakan aparat kepolisian terlibat bentrok dengan pendukung Pendiri Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, KM 50 pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.

"Telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS (Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, jam 10.00 WIB," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin(7/12/2020).

Fadil mengatakan kejadian ini berawal dari informasi adanya pengerahan massa pada saat proses pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya. Maka dari itu pihak polisi akhirnya melakukan penyidikan terkait informasi tersebut.

Namun, ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga sebagai pengikut Rizieq, kendaraan petugas malah halangi. "Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut Rizieq petugas dipepet, kemudian diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam," ujar Fadil.

Sementara, Sekretaris Umum FPI Munarman membantah pernyataan polisi dan meminta polisi membuktikan ada aksi tembak-menembak dalam peristiwa bentrok antara anggota kepolisian dengan laskar FPI.

"Buktikan. Polisi yang diserang itu yang mana? Kalau ada tembak-menembak berarti kan ada korban juga dari pihaknya kepolisian. Ini kan tidak ada," kata dia, saat menggelar konferensi pers di Petamburan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari siaran langsung di channel YouTube eradotid, Senin (7/12/2020).

Munarman menyebutkan, enam anggota laskar FPI yang tewas dalam kejadian tersebut disebutnya dibunuh. "Saya kira yang jelas sudah enam orang dibunuh," kata dia.

Munarman juga menyebut laskar FPI dalam posisi tidak melawan. Ia juga membantah tudingan polisi yang menyebut laskar FPI memiliki senjata api. "Kami pastikan FPI dan laskar FPI tidak pernah menggunakan senjata api," kata dia.

Munarman mengatakan tidak ada kaitan antara pemanggilan Rizieq ke Polda Metro Jaya dengan insiden penembakan ini.

"Habib Rizieq sudah dipanggil dan kita sudah mendatangi pengacara kita hari ini. Tidak ada kaitannya peristiwa ini dengan Habib Rizieq. Pemanggilan itu proses hukum biasa,” kata dia.

Munarman juga membantah pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran soal informasi adanya pengerahan massa pada saat proses pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya yang seharusnya digelar hari ini.

"Mestinya kalau polisi dalam upaya penyidikan, ada surat. Kan surat sudah diserahkan, apalagi? Habib Rizieq tinggal datang atau tidak. Kalau tidak kan ada upaya hukum yang mereka gunakan. Tidak perlu ada kuntit menguntit,” katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Bentrok dengan Polisi, 6 Pengikuti Rizieq Shihab Tewas

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya