Kasus COVID-19 di Karawang Membludak, Ranjang RS Ditambah

Pemerintah masih kesulitan mengontrol angka penambahan kasus

Karawang, IDN Times - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Karawang semakin membludak. Secara kumulatif, jumlah kasusnya sudah di atas seribu. Atas kondisi itu Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menambah ketersediaan bed di rumah sakit rujukan pasien COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana mengakui kalau saat ini jumlah pasien yang diisolasi dan dirawat di rumah sakit rujukan cukup banyak, mencapai 252 orang yang masih dirawat.

"Sebelumnya kita hanya menyiapkan 218 bed. Tapi karena kasusnya terus meningkat, bed-nya ditambah dan sekarang yang disiapkan ada 400-an bed," ujarnya.

1. Mencapai 1.046 kasus

Kasus COVID-19 di Karawang Membludak, Ranjang RS DitambahDaring antar insan jurnalis dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, terkait penanganan COVID-19 (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang, hingga Kamis (15/10), jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di daerah tersebut meningkat hingga mencapai 1.046 orang.

Dari 1.046 orang itu, rinciannya terdapat 758 orang telah dinyatakan sembuh, 36 orang meninggal dunia, dan sebanyak 252 orang masih dirawat atau diisolasi di beberapa rumah sakit sekitar Karawang.

2. Klaster Pesantren

Kasus COVID-19 di Karawang Membludak, Ranjang RS DitambahSuasana Pandemik COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sebelumnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang menemukan adanya penyebaran virus corona di lingkungan perusahaan yang selanjutnya disebut klaster industri. Kali ini muncul klaster baru, yakni klaster pesantren.

Munculnya klaster pesantren terungkap setelah salah seorang santri dari salah satu pondok pesantren di Karawang menderita sakit dan mengecek kesehatannya di RSUD Karawang.

Gejala yang dialami santri seperti gejala COVID-19 secara umum. Kemudian tim medis melakukan uji usap (swab) dan ternyata hasilnya positif. 

Setelah itu petugas melakukan tracking kontak erat dan ditemukan santri lainnya terkonfirmasi positif. Rencananya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang akan melakukan tes usap kepada warga yang ada di lingkungan pesantren tersebut.

3. Cuek terhadap protokol kesehatan

Kasus COVID-19 di Karawang Membludak, Ranjang RS DitambahSuasana Pandemik COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Tingginya kasus positif COVID-19 di Karawang tidak hanya disebabkan adanya penyebaran dari klaster industri dan kemunculan klaster pesantren. Di sisi lain, ada pula pengaruh dari tidak disiplinnya masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Di sejumlah titik wilayah perkotaan, warga Karawang masih bebas berkumpul atau berkerumun di warkop-warkop dan kafe. Bahkan dalam kerumunan itu, masih ada warga yang tidak memakai masker.

Kerumunan di sejumlah tongkrongan, warkop dan kafe itu bahkan berlangsung hingga menjelang tengah malam.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana mengingatkan agar masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan. Itu bisa dilakukan dengan memakai masker saat ke luar rumah, menghindari kerumunan serta membiasakan cuci tangan pakai sabun.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya