Jelang Pilkada 2020, Parpol di Karawang Mulai Pamerkan Kandidat
Mahendra
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Sejumlah partai politik sudah mengencangkan ikat pinggang menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Karawang, September 2020.
Masing-masing partai di daerah lumbung padi ini telah menyiapkan kader terbaiknya. Bahkan, sudah ada yang mendeklarasikan koalisi.
Partai Demokrat sudah pasti memajukan calon petahana pada pilkada nanti, yakni Cellica Nurrachadiana. Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa akan memajukan Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari yang kini mendampingi Cellica sebagai Wakil Bupati Karawang.
Untuk partai politik lainnya, hingga kini masih belum memastikan siapa kader yang akan dimajukan pada Pilkada Karawang.
1. PKS Karawang siapkan tiga kader
Dokumen PKS KarawangDPD Partai Keadilan Sejahtera Karawang sudah deklarasi akan memajukan kadernya pada Pilkada Karawang nanti. Tiga kader disiapkan sebagai kandidat bupati atau wakil bupati.
Tiga kader tersebut ialah Aep Syaepuloh, Budiwanto, dan Abdul Hadi Wijaya. Dilihat lebih jauh lagi, Aep merupakan kader PKS Karawang yang berlatarbelakang pengusaha.
Sedangkan Budiwanto ialah mantan anggota DPRD Karawang dan kinin menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada PKS Karawang.
Sementara Abdul Hadi Wijaya kini masih tercatat sebagai anggota DPRD Jawa Barat dan menjabat Sekretaris DPW PKS Jabar.
Ketua DPD PKS Karawang Dedi Sudrajat menyampaikan kalau tiga kader yang disiapkan itu adalah kade terbaik, sesuai dengan keputusan Tim Pemenangan Pilkada Daerah.
2. Sejumlah tokoh perempuan diprediksi bakal melawan petahana
MahendraJika tidak ada halangan, Cellica Nurrachadiana bakal mencalonkan kembali pada Pilkada Karawang nanti. Otomatis, wanita kelahiran Bandung ini berstatus petahana.
Menjelang Pilkada Karawang, sejumlah tokoh perempuan di Karawang bermunculan untuk memperebutkan kursi Karawang satu.
Tokoh perempuan yang kemungkinan bakal maju pada Pilkada Karawang di antaranya Gina Fadlia Swara, Yesi Karya Lianti, serta Sri Rahayu Agustina.
Gina Fadlia Swara merupakan anak mantan Bupati Karawang Ade Swara. Kini Gina tercatat sebagai anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Gerindra.
Begitu juga dengan Sri Rahayu, kini tercatat sebagai anggota DPRD Jabar dari Partai Golkar. Sedangkan Yesi ialah seorang pengusaha asal Cikampek yang merupakan adik mantan suami Cellica, Yedi Karyadi.
Yesi sebelumnya tercatat sebagai kader Partai Demokrat, tapi menjelang Pilkada Karawang, ia merapat ke PDIP.
3. Partai Demokrat kuasai lembaga legislatif Karawang
MahendraHasil Pemilu Legislatif 2019, Partai Demokrat menjadi partai peraih kursi terbanyak di DPRD Karawang periode 2019-2024. Itu sesuai dengan data Komisi Pemilihan Umum Karawang.
Saat ini kader Partai Demokrat yang duduk di kursi DPRD Karawang berjumlah sembilan orang. Sedangkan kader Partai Gerindra berjumlah delapan orang.
Kemudian Partai Golkar dan PKB masing-masing memiliki kader di legislatif tujuh orang. Sementara kader PKS dan PDIP yang duduk di kursi legislatif Karawang masing-masing enam orang.
Selanjutnya, Partai NasDem dan PBB masing-masing mempunyai dua kader di kursi DPRD Karawang. Untuk PAN, PPP, dan Partai Hanura masing-masing hanya memiliki satu kader yang duduk di kursi DPRD Karawang.
4. Jumlah pemilih dan paritipasi pemilih
pexels/Element5 DigitalJumlah pemilih pada Pemilu 2019 sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 mencapai 1.669.959 orang, dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) sebanyak 8.280 orang.
Pada Pemilu tersebut, para pemilih menggunakan hak pilihnya di 6.344 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Karawang.
Partisipasi pemilih pada Pemilu 2019, sesuai dengan data KPU Karawang, mencapai 79,23 persen. Capaian partisipasi pemilih itu cukup tinggi, bahkan melebihi target yang telah ditentukan KPU Karawang. Saat itu, KPU Karawang sebenarnya menargetkan partisipasi pemilih 77,5 persen pada Pemilu 2019.
Capaian partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 itu juga cukup tinggi jika dibandingkan dengan Pilgub Jabar 2018. Pada Pilgub Jabar lalu, partisipasi pemilih hanya 65,7 persen.
