Diimbau Tak Mudik, Majalengka Malah akan Kedatangan 5200 Perantau

Pemerintah kewalahan cegah masyarakat tak mudik

Majalengka, IDN Times - Bupati Majalengka Karna Sobahi memperhitungkan bahwa daerahnya akan kedatangan sekitar 5.200 perantau dari luar kota dalam momentum mudik jelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri tahun 2020. Menurut dia, mencegah masyarakat Majalengka agar tak pulang kampung merupakan hal yang sulit.

Variabelnya sangat kompleks, kata Karna, karena menyangkut berbagai kepentingan pribadi. "(Sekali lagi) Saya imbau kepada para pendatang untuk betul-betul menahan diri berada di rumah," ujar dia, ketika ditemui wartawan pada Selasa (31/3).

1. Diimbau tak mudik, perantau malah pulang lebih awal

Diimbau Tak Mudik, Majalengka Malah akan Kedatangan 5200 PerantauANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Menurut Karna, jumlah tersebut berdasarkan hasil kajian dengan Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Majalengka. Hasil perhitungannya menunjukkan bahwa Majalengka akan kedatangan pemudik dalam kurun waktu mulai dari awal Ramadan hingga hari lebaran.

"Dengan telah diumumkannya tahun ini dilarang mudik, ternyata telah mendorong mereka (pendatang) pulang lebih awal," tutur dia.

Sebenarnya Pemerintah Kabupaten Majalengka telah mengantisipasi kedatangan mereka. Setiap pendatang diwajibkan melapor ke posko di setiap kecamatan atau desa.

Di posko-posko itu, para pendatang akan diminta untuk mendengarkan penjelasan terkait COVID-19, disemprot disinfektan, dan diberi penyuluhan. Selanjutnya mereka akan diminta mengisolasi diri di rumah masing-masing selama 14 hari. 

2. Pemudik disarankan segera periksa ke Puskesmas terdekat

Diimbau Tak Mudik, Majalengka Malah akan Kedatangan 5200 PerantauIDN Times/Andra Adyatama

Dengan mengikuti berbagai anjuran pemerintah, Karna optimistis langkah pencegahan wabah virus corona akan berlajan sesuai harapan. Rasa optimistis itu juga muncul jika semua pihak bergotong royong, dan membentuk posko mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, RW/RT, kelompok pemuda, hingga organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.

Pihaknya juga menekankan bagi pendatang yang merasakan indikasi panas, batuk dan sesak napas diminta untuk segera memeriksakan diri ke Puskesmas. "Nanti Puskesmas akan menindaklanjuti apakah harus dirujuk atau cukup istirahat di rumah saja," ujar Karna.

3. Pemdes Weragati sudah antisipasi sebelum kedatangan pemudik

Diimbau Tak Mudik, Majalengka Malah akan Kedatangan 5200 PerantauIlustrasi pemudik. IDN Times/Andra Adyatama

Di sisi lain, pemerintah juga tak mau abai dengan datangnya ratusan perantau dari berbagai daerah di lapangan sepak bola desa Weragati, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, pada Senin (30/3).

Kepala Desa Weragati, Ade Dodi Mardianto mengatakan, pemerintah desa bukan tidak mengimplementasikan imbauan para pemudik agar tidak kembali ke Majalengka terlebih dahulu. "Di satu sisi memang kami harus mengikuti imbauan bupati, tapi di sisi lain pun kami harus mengamankan dan memberikan kenyamanan terhadap masyarakat Desa Weragati itu sendiri," ujar Dodi.

4. Warga Majalengka disuruh pulang oleh pemerintah tempatnya merantau

Diimbau Tak Mudik, Majalengka Malah akan Kedatangan 5200 PerantauIDN Times/Andra Adyatama

Dodi menjelaskan, dirinya mendapatkan kabar bahwa alasan warganya pulang kampung adalah karena dorongan pemerintah desa tempatnya merantau. Mereka mengaku tak nyaman, dengan status warga pendatang di kampung orang.

"Kebetulan belum ada blokade maka mereka berbondong-bondong pulang. Dan itu pun sebagian besar dari daerah zona merah, mereka itu sudah didatangi oleh pemerintahan desa atau kelurahan bahkan pemerintahan setempat untuk mempersilakan keluar sebelum adanya blokade," ucapnya.

"Kami hanya sebatas melindungi dan ingin menyelamatkan masyarakat kami," tutur Dodi.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya