Didukung Rekomendasi Pakar, Karawang Siap Lanjutkan PSBB 

Diputuskan setelah berdiskusi dengan pakar.

Karawang, IDN Times - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Karawang akan berlanjut setelah PSBB serentak di wilayah Jawa Barat berakhir pada Selasa (19/5). Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sudah menyampaikan surat permohonan perpanjangan PSBB di daerahnya kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Dalam surat tersebut, Pemkab Karawang memutuskan perpanjangan penerapan PSBB guna percepatan penanganan COVID-19. Dalam surat itu pula disampaikan bahwa Karawang melanjutkan PSBB serentak di Jabar dengan PSBB tersegmentasi mulai 20-29 Mei 2020.

Bupati Karawang memutuskan perpanjangan PSBB setelah menerima rekomendasi percepatan penanganan COVID-19 di Karawang dari Dr. Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. Dr. Hermawan itu juga seorang akademisi dan pengamat kebijakan kesehatan di Indonesia. Sebelumnya Hermawan tercatat sebagai staf ahli DPD RI.

1. PSBB yang tersegmentasi

Didukung Rekomendasi Pakar, Karawang Siap Lanjutkan PSBB Istimewa

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Dr Hermawan Saputra mengatakan bahwa PSBB tersegmentasi lebih lentur dibandingkan PSBB secara penuh. PSBB yang satu ini menyasar segmen-segmen tertentu, sesuai dengan karakteristik masyarakat dan wilayah dengan risiko adanya transmisi COVID-19.

Tersegmentasi berarti pemda harus mampu mendefinisikan lebih tajam klaster mana yang lebih diprioritaskan untuk pengetatan, relaksasi ekonomi yang diprioriotaskan yang dibuka untuk kebutuhan dasar, dan jika diperlukan ditegakkan sanksi disiplinnya.

Pada PSBB tersegmentasi ada kelenturan intervensi berdasarkan segmen prioritas. Tentu saja tetap mengutamakan protokol kesehatan, analisis kesehatan masyarakat baik dari aspek epidemologi, proporsi, pelayanan, hingga rehabilitasi kesehatan yang berdampak COVID-19.

2. Toko non-pangan dari toko pakaian hingga toko emas tetap buka

Didukung Rekomendasi Pakar, Karawang Siap Lanjutkan PSBB Mahendra

Penerapan PSBB yang sebelumnya diterapkan selama dua pekan di Karawang tampaknya berantakan. Betapa tidak, di tengah penerapan PSBB, banyak masyarakat keluar rumah tanpa menggunakan masker, pengabaian social distancing, dan toko non-pangan yang masih tetap buka.

Di wilayah perkotaan, toko non-pangan banyak yang buka selama penerapan PSBB. Mulai dari toko pakaian hingga toko bangunan. Bahkan toko emas juga masih buka selama penerapan PSBB di Karawang.

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana menyebutkan, kunci keberhasilan PSBB ialah kedisiplinan masyarakat. Sesuai dengan evaluasi PSBB, partisipasi dan kedisiplinan masyarakat Karawang selama penerapan PSBB masih rendah.

3. Mal kembali dibuka

Didukung Rekomendasi Pakar, Karawang Siap Lanjutkan PSBB Screenshoot video ramainya pengunjung Pakuwon Mall. Dok. Istimewa

Para pengelola mal di Karawang bisa bernafas lega. Setelah sebelumnya dilarang buka selama penerapan PSBB, kini mal-mal di Karawang sudah buka kembali.

Setelah Pemkab Karawang memutuskan untuk menerapkan PSBB tersegmentasi, para pengelola mal bersiap untuk buka. Tapi pelayanan di mal itu akan menerapkan protokol kesehatan.

Beberapa pengelola mal pada Selasa (19/5) ini sudah mengumumkan akan buka kembali dengan jam buka yang dibatasi, mulai pukul 09.00-17.00 WIB.

4. Kasus positif COVID-19 tersisa empat orang

Didukung Rekomendasi Pakar, Karawang Siap Lanjutkan PSBB Istimewa

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana melaporkan perkembangan data COVID-19 di Karawang. Hingga kini jumlah orang yang terkonfirmasi positif dari uji swab tes sebanyak 20 orang. Dari 20 orang itu, yang masih dirawat tersisa empat orang. Sedangkan 16 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh.

Selanjutnya hasil reaktif rapid test berjumlah 222 orang, dengan rincian 160 orang dinyatakan sembuh, 40 orang masih dalam perawatan dan meninggal dunia 18 orang.

Kemudian pasien dalam pengawasan berjumlah 333 orang, selesai pengawasan atau sembuh 273 orang, proses pengawasan 36 orang dan meninggal dunia 24 orang.

"Orang dalam pemantauan berjumlah 4.648 orang. Rinciannya, selesai pemantauan 3.145 orang, proses pemantauan 1.500 orang dan meninggal dunia tiga orang," ujarnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya