Cegah Corona, Tak Ada Lagi Swalayan Buka Malam di Karawang

Keputusan dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19

Karawang, IDN Times - Tak bisa dipungkiri bahwa kerumunan orang menjadi salah satu penyebab penyebaran virus corona atau COVID-19. Maka itu, jangan heran jika Pemerintah Kabupaten Karawang menilai pasar tradisional dan swalayan menjadi tempat berkerumunnya orang, sehingga jam operasionalnya bakal dibatasi.

Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan, pembatasan jam operasional pasar tradisional dan swalayan itu mulai diberlakukan pada 28 April 2020. Dengan ketentuan itu, maka nantinya jam buka atau jam operasional pasar tradisional dan swalayan mulai pukul 09.00-17.00 WIB.

Diharapkan warga tidak berkerumun di pasar dengan dikeluarkannya kebijakan pembatasan jam operasional tersebut.

1. Kasus positif COVID-19 mencapai 95 kasus

Cegah Corona, Tak Ada Lagi Swalayan Buka Malam di Karawangbangkokpost.com

Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Karawang pada Selasa (28/4) mencatat kasus positif mencapai 95 orang. Dari 95 kasus itu, 36 pasien di antaranya masih dirawat dan 51 orang lainnya telah dinyatakan sembuh. Sedangkan delapan orang di antaranya telah meninggal.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana menyampaikan, delapan orang positif yang meninggal itu memiliki riwayat penyakit yang sudah cukup kronis.

Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan tercatat 223 orang, dengan rincian 55 orang masih dirawat, sepuluh orang meninggal, dan 158 orang sembuh.

Untuk Orang Dalam Pemantauan sebanyak 3.946 orang, dengan rincian 1.483 orang masih dalam pemantauan dan 2.463 orang selesai pemantauan.

2. Ada 18 orang positif yang sembuh

Cegah Corona, Tak Ada Lagi Swalayan Buka Malam di KarawangDua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Ada kabar gembira bagi masyarakat Karawang, pada Selasa (28/4) ini dilaporkan sebanyak 18 orang yang positif telah sembuh setelah dua kali tes swab mereka hasilnya negatif.

Dengan adanya 18 orang yang sembuh, maka jumlah orang positif yang sembuh bertambah dan kini tercatat mencapai 51 orang.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang, Fitra Hergyana mengatakan kalau penanganan pasien corona di Karawang secara maksimal dilakukan oleh tim medis dari rumah sakit. Saat ini ada empat rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 di Karawang.

3. Semuanya rumah rumah sakit rujukan diketahui baru beroperasi

Cegah Corona, Tak Ada Lagi Swalayan Buka Malam di KarawangIstimewa

Hingga kini ada empat rumah sakit di Karawang yang menjadi rujukan pasien terpapar corona. Dari empat rumah sakit rujukan tersebut, tiga di antaranya rumah sakit baru. Hanya RSUD Karawang rumah sakit lama.

Ketiga rumah sakit baru yang menjadi rujukan pasien COVID-19 ialah Rumah Sakit Khusus Paru Karawang, Rumah Sakit Hermina, dan Rumah Sakit Primaya.

Rumah Sakit Khusus Paru Karawang itu sendiri merupakan rumah sakit yang baru dibangun pemerintah daerah Karawang belum lama ini. Anggaran pembangunannya bersumber dari dana bagi hasil cukai rokok.

Sedangkan Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Primaya merupakan rumah sakit milik swasta yang dibangun di Karawang.

4. Klaim angka kesembuhan tinggi

Cegah Corona, Tak Ada Lagi Swalayan Buka Malam di Karawangfreepik.com

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang mengklaim angka kesembuhan pasien corona di Karawang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematiannya.

“Angka kesembuhannya sudah 53,7 persen,” ujar Fitra, dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang.

Ia menyebutkan, persentase tersebut diprediksi bakal terus meningkat, karena saat ini sejumlah pasien yang terpapar corona menunjukkan kondisi yang semakin baik. Sementara, case fatality rate (CFR) atau kasus fatal menyebabkan kematian akibat virus corona di Karawang berkisar di angka 8,4 persen.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya