Beasiswa Harus Prioritaskan Pelajar dari Keluarga Kurang Mampu

Pendidikan hal yang berharga dalam pengembangan individu

Karawang, IDN Times - Program beasiswa yang digulirkan pemerintah harus memprioritaskan pelajar dari keluarga yang tidak mampu. Karena pendidikan merupakan hal penting pengembangan individu agar bisa bersaing di dunia kerja.

Demikian disampaikan Ketua Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, di Karawang, Selasa(19/3).

Menurut dia, pelajar miskin atau pelajar yang berasal dari keluarga tidak mampu harus diprioritaskan dalam memperoleh program beasiswa perguruan tinggi di seluruh daerah di Indonesia.

1. Mengembangkan individu melalui sektor pendidikan

Beasiswa Harus Prioritaskan Pelajar dari Keluarga Kurang MampuIDN Times/Mahendra

Pendidikan menjadi hal yang berharga bagi individu untuk mengembangkan diri. Bahkan Saan Mustopa menilai kalau pengembangan individu dari sektor pendidikan bisa mengurangi pengangguran.

Atas hal tersebut, akses untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas harus dibuka selebar-lebarnya, khususnya bagi seluruh pelajar dari kalangan yang kurang mampu.

"Saya ingin bagaimana masyarakat miskin dan kurang mampu dalam biaya bisa mendapatkan asas pendidikan yang baik dan tinggi," ujarnya.

Caleg DPR RI dapil Jabar VII ini telah membuat program pendidikan bagi pelajar yang kurang mampu. Tujuannya agar mereka bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi yang berkualitas.

Saan mengklaim, sampai saat ini, sudah ada ratusan pelajar yang mendapatkan gelar sarjana dari berbagai universitas. Itu adalah hasil dari program ini yang telah digulirkan di Saan Mustopa Center.

"Ini program pribadi saya di Saan Mustopa Center. Program ini juga sebagai bentuk pengabdian dan bantuan dari saya untuk warga Jabar," ujarnya.

2. Pemerintah sudah fokus kembangkan sektor pendidikan

Beasiswa Harus Prioritaskan Pelajar dari Keluarga Kurang Mampupexels.com/Artem Bali

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan kalau selama ini program pendidikan adalah fokus pemerintah.

Menurut dia, dari 2017 sampai tahun ini, Kemendikbud telah merevitalisasi 2.000 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Revitalisasi SMK itu sendiri mencakup tenaga pendidik dan kurikulumnya, menurut Muhadjir, harus dilakukan.

3. Pendidikan vokasi mampu atasi pengangguran

Beasiswa Harus Prioritaskan Pelajar dari Keluarga Kurang MampuPegawai pabrik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan kalau pendidikan vokasi industri menjadi solusi untuk mengatasi masalah pengangguran.

Menurut dia, pendidikan akan menciptakan jalinan kerja sama yang sinergis antara SMK dan kalangan industri dalam penyerapan tenaga kerja.

Apalagi di Jawa Barat, sebagai provinsi dengan penduduk terbanyak, pendidikan vokasi ini diharap bisa mengatasi pengangguran.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya