Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal Dunia

Pemerintah daerah belum tetapkan status kejadian luar biasa

Tasikmalaya, IDN Times - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang warga di Kota Tasikmalaya terus bertambah. Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat lima warganya meninggal dunia dari 64 kasus DBD yang tercatat selama Januari 2019.

"Seluruhnya ada lima warga Kota Tasikmalaya yang meninggal dunia baru dugaan penyakit DBD dan masih diperiksa penyebabnya di laboratorium. Tercatat 64 kasus warga yang terjangkit DBD sesuai dengan data pasien di beberapa rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Cecep Zaenal Kholis, Jumat (8/2).

1. Pasien meninggal dunia akibat DBD bertambah

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal DuniaIDN Times/Ronaldirwan

Kasus penyakit DBD di wilayah Kota Tasikmalaya menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. Korban meninggal akibat serangan nyamuk Aedes Aegypti di wilayah ini terus meningkat.

Berdasarkan data terbaru, dua pasien yang diduga terjangkit penyakit DBD meninggal dunia, Kamis(7/2) malam. Korban adalah Agus Suherlan (55), warga Kecamatan Bungursari, dan balita berumur 3 tahun bernama Noura asal Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. 

Sementara tiga pasien lainnya telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Mereka adalah Aah Komariah (45), warga Kampung Cicantel, RT05, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya; Lina Susilawati (36) asal Cihideung dan seorang balita Rasa (1,4) asal Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Para Korban ini sempat menjalani perawatan medis di RDUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, sampai akhirnya meninggal dunia karena kondisi kesehatannya terus menurun.

"Terbaru, tadi malam ada warga yang meninggal diduga akibat penyakit DBD warga di Kota Tasikmalaya. Jadi sekarang jumlah korban meninggal akibat DBD saat ini sudah mencapai 5 orang," ujar Cecep.

2. Warga diimbau waspada dan jaga kebersihan lingkungan

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal DuniaIDN Times/Ronaldirwan

Pemerintah Kabupaten Tasikmlaya melalui dinas kesehatan terus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Terutama terhadap perkembangan jentik nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit DBD.

"Selama ini kasus DBD di Kota Tasikmalaya belum dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa). Tetap waspada dan jaga kebersihan lingkungan saja," kata dia.

3. Dinkes giatkan program jumantik

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal DuniaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Bertambahnya jumlah pasien meninggal dunia akibat terserang penyakit DBD membuat dinas kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melakukan berbagai upaya penanganan. Salah satunya adalah fogging atau pengasapan di lokasi positif adanya nyamuk DBD.

Selain itu, dinkes bekerja sama dengan posyandu kembali menggiatkan program juru pantau jentik nyamuk (jumantik) DBD bersama warga. 

"Kita terus melakukan pencegahan mulai dengan fogging dan terus bersosialisasi dibantu warga dan kader posyandu di seluruh daerah Kota Tasikmalaya," ungkapnya.

4. Pemprov Jabar minta pemda tingkatkan kewaspadaan kasus DBD

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal Duniawww.depkes.go.id

Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut memantau meningkatnya kasus DBD di berbagai daerah selama Januari 2019. Sebagai bentuk antisipasi, Pemprov Jabar akan segera mengirimkan surat edaran kepada 27 kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, hingga 31 Januari tercatat ada 2.461 kasus DBD dengan korban meninggal sebanyak 18 orang.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Pemprov Jabar Daud Ahmad menjelaskan dalam surat edaran tersebut ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh setiap pemerintah daerah (pemda) dalam upaya menekan kasus DBD. Caranya antara lain meningkatkan sosialisasi dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat melalui kegiatan menguras, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas yang biasanya menjadi tempat bersarangnya nyamuk. 

"Meningkatkan surveilans (pengumpulan data) kasus dan surveilans faktor risiko terhadap kejadian demam berdarah dengue. Di antaranya melalui kegiatan pemantauan jentik berkala (PJB) dan mengaktifkan juru pemantau jentik (Jumantik)," kata Daud dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (8/2). 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya