PSBB Berdampak Baik di Bandung, Penderita COVID-19 Tambah 1 Sehari

Kendaraan masuk ke Bandung juga berkurang 30 persen

Jakarta, IDN Times - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, terdapat efek baik dari PSBB yang diterapkan sejak 22 April. Hal tersebut terlihat dari jumlah kasus positif virus corona yang bertambah hanya satu dalam sehari.

“Kemarin tanggal 1 Mei hanya ada penambahan satu orang positif COVID-19 sehingga jumlah total 230. Penambahan satu orang dalam satu hari mudah-mudahan ini tunjukkan hal positif,” kata Yana dalam diskusi ‘PSBB, Mudik, dan Bansos’ secara virtual, Sabtu (2/4).

Baca Juga: PSBB Diperpanjang, Check Point Perbatasan Dijaga Ketat 24 Jam 

1. Kasus positif terbanyak dari klaster GBI Lembang di Bandung

PSBB Berdampak Baik di Bandung, Penderita COVID-19 Tambah 1 SehariIDN Times/Humas Bandung

Dari kasus positif yang terjadi, Yana menjelaskan, klaster yang tertinggi yaitu GBI Lembang dan GBI Baranangsiang.

“Yang terakhir itu ada kasir minimarket itu dari GBI juga. Tanggal 6 Maret dia sudah dinyatakan positif tapi mungkin dia takut dipecat dia tetap masuk, itu kan dia cukup banyak berinteraksi,” ujarnya.

2. Kendaraan masuk ke Bandung berkurang 30 persen

PSBB Berdampak Baik di Bandung, Penderita COVID-19 Tambah 1 SehariPenindakan petugas gabungan pelanggar PSBB di Makassar. IDN Times/Satpol PP Makassar

Yana juga menerangkan, akibat PSBB di Bandung, jumlah kendaraan yang masuk mengalami penurunan hingga 30 persen. Namun demikian, ia tetap berusaha agar warga Bandung lebih sadar bahaya COVID-19. Karena ia tak ingin pengalamannya pernah positif COVID-19 terjadi pada warga Bandung lainnya.

“Yang saya sudah pernah jadi penderita COVID-19 cukup saya yang merasakan sakit dan beratnya perjuangan melawan COVID-19, jangan sampai ada warga saya yang merasakan perlawanan virus corona ini,” kata dia.

3. Sebanyak 70 persen warga Bandung sadar COVID-19 mematikan

PSBB Berdampak Baik di Bandung, Penderita COVID-19 Tambah 1 SehariHasil negatif uji sampel rapid test. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Tingkat kesadaran warga Bandung soal bahaya virus corona, kata Yana, cukup memuaskan. Berdasarkan survei, 70 persen warga Bandung sadar bahwa COVID-19 adalah virus yang membahayakan.

“Kami terus lakukan imbauan sosialisasi kalau terpaksa keluar, tadi standar WHO tetap pakai masker, sarung tangan, physical distancing sudah 2 meter kemudian kalau pulang ke rumah segera apa yang digunakan dicuci dan diganti dengan yang baru,” ujar dia.

Baca Juga: Menkes Terawan Restui Provinsi Jabar Jalankan PSBB Secara Menyeluruh

Topik:

  • Sunariyah
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya