Langka di Musim Tanam, Pemerintah Pastikan 2024 Pupuk Majalengka Aman

Pj Bupati jamin pupuk subsidi aman hingga Maret

Majalengka, IDN Times- Ketersediaan pupuk bersubsidi senantiasa menjadi masalah bagi petani, setiap kali masuk musim tanam. Tidak sedikit petani, khususnya penggarap, yang mengeluhkan terbatasnya ketersediaan pupuk subsidi.

Alhasil, tidak jarang mereka memilih untuk membeli pupuk non-subsidi. Namun, keputusan itu juga tidak menyelesaikan masalah, lantaran harga pupuk non-subsidi cukup mahal, sehingga akhirnya membeli pupuk dengan jumlah minim. Padahal secara takaran kebiasaan, jumlah itu tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

“Ya kondisinya sering seperti itu,” kata salah satu petani warga Kecamatan Ligung Karidah kepada IDN Times, Selasa (16/1/2023).

1. Pemerintah sebut masalah ada pada administrasi, bukan kelangkaan

Langka di Musim Tanam, Pemerintah Pastikan 2024 Pupuk Majalengka AmanPersediaan pupuk dari PT Pupuk Indonesia. (Dok/Istimewa)

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi memastikan, saat ini ketersediaan pupuk pada musim tanam telah tersedia. Dedi menegaskan, hingga Maret nanti, pupuk subsidi di Kabupaten Majalengka aman.

“Musim tanam sekarang, dari Januari sampai Maret tidak ada kelangkaan,” kata Dedi

Terkait kesulitan yang dialami masyarakat di lapangan, Dedi menyebut hal itu dipicu dari masalah administrasi. Di lapangan, tidak jarang pemilik lahan menyewakan sawahnya kepada orang lain. Di sisi lain, pemilik kartu tani atas nama bukan yang menggarap.

“Nah yang jadi masalah, kondisi yang terjadi di lapangan itu hanya permasalahan administratif, terkait kondisi antara yang punya lahan dengan penggarap,” kata dia.

Terkait pembelian pupuk bersubsidi, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah mengeluarkan kebijakan baru, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

Dalam aturan itu, para petani bisa membeli pupuk bersubsidi tanpa harus menggunakan kartu tani.

“Itu akan kami selesaikan secara administratif. Apalagi sekarang menggunakan KTP sudah diperbolehkan. Saya meminta kepada distributor, agen, dan penyalur serta kios pupuk agar melayani petani dengan ketentuan yang ada, sehingga tidak menyulitkan para petani,” kata dia. 

2. Pj teken ketersediaan Urea 44 ribu ton NPK 52 ribu ton

Langka di Musim Tanam, Pemerintah Pastikan 2024 Pupuk Majalengka AmanInin Nastain IDN Times/ Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi

Untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam pertama 2024 ini, Pj Bupati menjelaskan jika pemerintah telah menyiapkan hampir 100 ton pupuk subsidi. Pupuk subsidi yang dijamin ketersediaannya itu terdiri dari Urea dan NPK.

Ketersediaan sebanyak itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan petani pada masa tanam ini. “Saya sudah teken tahun ini, Urea sebanyak 44,7 ribu ton dan untuk NPK sebanyak 52,6 ribu ton. Jadi insya Allah aman,” kata Dedi. 

Untuk memastikan regulasi berjalan baik, kata Dedi, dibutuhkan adanya pengawasan. Salah satu yang dilakukan pemerintah dalam proses pengawasan yakni menjalin kerjasama dengan sejumlah instansi

“Termasuk juga yang harus kami awasi nanti. Dengan teman-teman, baik Kepolisian maupun Kejaksaan,” jelas dia.

3. Pj ungkap pemicu kelangkaan pupuk secara nasional

Langka di Musim Tanam, Pemerintah Pastikan 2024 Pupuk Majalengka AmanHadapi Musim Tanam, Pupuk Kaltim Cek Ketersediaan Pasokan. (dok. Humas Pupuk Kaltim)

Dedi menyebutkan, dalam pandangan yang lebih luas, kelangkaan pupuk subsidi mungkin saja pernah terjadi. Namun, hal itu dipicu adanya faktor luar negeri, yang selama ini memiliki peran dalam keberadaan pupuk di Indonesia.

“Kalaupun terjadi (kelangkaan) secara nasional, itu sebetulnya karena kondisi kelangkaan bahan untuk pembuatan pupuk. Bahan itu memang harus diimpor dari Rusia,” kata dia. 

Disinggung terkait tidak memadainya jatah pupuk bersubsidi dengan lahan yang dimiliki petani, Dedi menjelaskan, kadang dipicu oleh kebiasaan. Di kalangan masyarakat petani, tidak jarang ada aturan yang berdampak terhadap penggunaan pupuk dalam jumlah besar.  

“Itu hanya cerita tentang sebuah kebiasaan. Yang biasanya menanam (dengan luas) sekian, (kebutuhan) pupuk sekian. Nah kami (akan) sesuaikan, sambil sosialisasi nanti oleh Kadis Pertanian dan penyuluh-penyuluh. Saya berharap bulan ini percepatan untuk penanaman,” ujarnya.

Baca Juga: Hadapi 2024, Begini Strategi Pupuk Indonesia

Baca Juga: Jaga Pasokan, Pupuk Indonesia Beri Diskon untuk Petani Karanganyar

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya