Kerawanan Pemilu dan Bencana, Menunggu Penanganan Pj Bupati Majalengka

Majalengka berada di posisi dua tingkat kerawanan Pemilu

Majalengka, IDN Times - Sejumlah masalah menyambut Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi. Setidaknya, ada dua hal yang dinilai perlu mendapat perhatian pada masa awal Dedi menjabat sebagai Pj Bupati Majalengka yang baru.

Masa Pemilu adalah salah satu hal yang perlu mendapat perhatian Dedi. Selain itu, ancaman bencana alam juga perlu diperhitungkan Pj Bupati itu sesegera mungkin.

1. IKP Majalengka berada di posisi dua

Kerawanan Pemilu dan Bencana, Menunggu Penanganan Pj Bupati MajalengkaGoogle

Dari catatan Bawaslu Kabupaten Majalengka, Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) daerah ini berada di posisi atas. Di Jawa Barat, Majalengka berada di posisi ke dua daerah rawan pemilu.

"Kami kedua untuk tingkat Jabar, dan ke-17 untuk tingkat nasional. Ini berdasarkan Pemilu sebelumnya, ya," kata ketua Bawaslu Majalengka, Dede 'Deros' Rosada, Selasa (19/12/2023).

Netralitas aparatur sipil negara (ASN), kata dia, berada di posisi pertama tingkat kerawanan pemilu di Majalengka. Selain itu, pelanggaran berupa politik uang juga cukup tinggi di daerah ini.

"Yang banyak itu, netralitas ASN, money politic, (kemudian) ada isu SARA dengan penyebaran tabloid," kata dia.

"IKP ini untuk mitigasi, agar semua pihak waspada bahwa Pemilu 2019 seperti ini. IKP ini untuk pencegahan," kata dia.

2. Langkah-langkah yang dilakukan

Kerawanan Pemilu dan Bencana, Menunggu Penanganan Pj Bupati MajalengkaBawaslu Sumut menggelar apel siaga di Istana Maimun (IDN Times/Indah Permata Sari)

Berdasar pengalaman pemilu sebelumnya, Deros menjelaskan KPU setempat sudah melakukan sejumlah upaya. Untuk netralitas ASN, Deros menjelaskan, lembaganya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, salah satunya BKPSDM.

"Untuk kasus ASN, kami sudah lakukan sosialisasi dengan BKPSDM. Yang kemudian ada penandatanganan pakta integritas," ujar dia.

Ia menegeskan, dari beberapa jenis Kerawanan, Bawaslu menitikberatkan kepada sosialisasi. Hal itu dinilai penting guna memberikan pemahaman kepada masyarakat luas.

"Langkah-langkah yang kami lakukan adalah sosialisasi pengawasan partisipatif pengawasan. Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian. Kemudian, kerja-kerja pengawasan lebih kepada pencegahan," tuturnya.

3. Potensi bencana cukup tinggi

Kerawanan Pemilu dan Bencana, Menunggu Penanganan Pj Bupati MajalengkaBPBD Majalengka/ Petugas berupaya padamkan api

Selain pemilu, masalah bencana di Kabupaten Majalengka juga dinilai perlu mendapat perhatian serius. Saat ini, Kabupaten Majalengka berada di posisi 15 terkait daerah rawan bencana di Jawa Barat.

"Kamu posisi 15 di Jabar. (Posisi) sejak 2021. Itu masuk kategori sedang," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka Reza Permana.

Memasuki musim hujan, ancaman tanah longsor dan banjir masih menghantui daerah ini. Pasalnya, secara geografis, Majalengka berada di dataran tinggi dan rendah.

"Banjir dan longsor masih gede potensinya, terutama di Cikaracak (Kecamatan Argapura). Jadi atensi kami," katanya.

Selain ancaman bencana musim hujan, lanjuy dia, bencana musim kemarau juga masih menjadi pekerjaan rumah. Bahkan, pada 2023 ini, musibah kekeringan tercatat paling tinggi dalam sejarah Majalengka.

"Kekeringan itu di antaranya kebakaran. Tahun 2023 ini paling besar kasusnya, apalagi El Nino masih akan berlanjut. Itu jelas jadi atensi kami," ujarnya.

Baca Juga: Bogor dan Majalengka Jadi Daerah Rawan Tertinggi Bencana di Jabar

Baca Juga: Diguyur Hujan, Pergerakan Tanah Ancam Puluhan Rumah di Majalengka

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya