Fasilitas Pendukung BIJB Kertajati Majalengka Belum Memadai

RS, hotel, dan tenant jadi sorotan

Majalengka, IDN Times - Sekitar setahun sejak beroperasi penuh pada Oktober 2023, BIJB Kertajati masih dibuntuti beberapa pekerjaan rumah. Fasilitas pendukung yang belum memadai, salah satunya, masih menjadi sorotan bandara tersebut.

Sederet pekerjaan rumah itu mencuat dalam FGD Umroh, yang berlangsung di BIJB, Kamis (8/8/2024). Pekerjaan Rumah yang perlu diperhatikan, di antaranya masukan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Jawa Barat. 

"Untuk bandara itu bukan hanya soal apron, bukan hanya soal check in counter, tapi sarana pendukungnya kan? Coba di dunia kan ada istilah airport city, ada pada kehidupan ekonomi di sekeliling ini," kata Wakil ketua DPD ASITA Jabar Bidang umroh Rustam Sumarna

1. Fasilitas pendukung jadi pertimbangan customer

Fasilitas Pendukung BIJB Kertajati Majalengka Belum MemadaiInin Nastain IDN Times/ Wakil Ketua ASITA Jabar

Rustam menjelaskan, fasilitas pendukung mutlak harus diperhatikan jika ingin suatu bandara dilirik calon customer. Ia menjelaskan, fasilitas di dalam bandara bukan satu-satunya yang harus mendapat perhatian.

"(Customer membutuhkan) Semua fasilitas pendukung. Bukan hanya di bandara. Ini semua sudah memenuhi syarat. Untuk bandaranya oke, pendukungnya (yang perlu diperhatikan)," kata dia. 

Hotel adalah salah satu fasilitas pendukung yang perlu diperhatikan. Ia menjelaskan,  bandara besar perlu didukung adanya hotel di dekat bandara dengan jumlah lebih dari satu. 

"Hotel jangan satu dong. Mungkin kalau rumah sakit agak berlebihan sedikit, tapi masih ada klinik terdekat. Bandara harus ada klinik yang memadai," kata dia 

Hotel yang perlu ada di bandara, kata dia, harus di level bintang lima. Keberadaan hotel yang layak dinilai penting, untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti delay.

"Kru itu harus bintang lima sekarang. Gak boleh enggak. Sekarang kalau satu pesawat delay, kapasitasnya 400 orang. Minimal butuh 200 kamar. Krunya di mana. Kan gak ada istilah sekamar bertiga, kadang singel, kecuali keluarga ya. Itu harus diperhatikan," kata dia.

Di luar itu, fasilitas pendukung lainnya juga perlu diperhatikan. Ia menjelaskan, fasilitas pendukung akan menjadi penilaian tersendiri bagi calon customer

"Itu jadi magnet kami. kalau berpikir sekadar, mohon maaf dalam bahasa Sunda nya, kami ke sini culang-cileung (melamun) bangunan terdekat di mana, (ternyata) jauh. Itu membuat image kurang baik. Tadi saya diskusi, ini sudah 12 kali saya mewakili. Saya sudah 27 tahun di bisnis ini," kata dia.

2. Saudi Airline ingin pastikan kenyamanan BIJB sebelum layani umroh

Fasilitas Pendukung BIJB Kertajati Majalengka Belum MemadaiInin Nastain IDN Times/ SPV Sales Saudi Airlines Jepta Partogi

Di sisi lain, SPV Sales Saudi Airlines Jepta Partogi menjelaskan, butuh perencanaan yang matang sebelum memutuskan melayani penerbangan dari suatu bandara.

"Kami juga butuh minimum enam bulan untuk mempersiapkan pesawat untuk ready terbang ke Kertajati. Karena kan ini banyak hal yang berkaitan. Network planning kami, kru, aksesibilitas di sini. Karena kalau tidak, gak ada gunanya terbang. Kenyamanan dan waktu lagi keselamatan, kami enggak kompromi dengan keselamatan," kata dia.

"Jadi semuanya harus kami antisipasi ya. Kami enggak pernah berharap penumpang ataupun pesawat ada kerusakan atau apa, tapi itu antisipasi yang memang ada dalam emergency planning. Kalau itu tidak ada, kami enggak bisa. Walaupun tidak ada emergency case (tetapi) emergency planning harus ada," ujar dia.

Hotel dan rumah sakit menjadi bagian dari perhatian maskapai yang menjadi pertimbangan mereka. Begitu juga dengan tenant yang dinilai masih minim.

Untuk rumah sakit, Jepta menegaskan, harus ada di dekat bandara.

3. Keluhan diharapkan bukan jadi halangan

Fasilitas Pendukung BIJB Kertajati Majalengka Belum MemadaiInin Nastain IDN Times/ EGM BIJB

Sementara itu, EGM BIJB Kertajati Indra Crisna S. menegaskan, selama ini bandara tersebut mendapat pengawasan dari Kementerian. Berdasarkan pengawasan itu, Indra mengklaim, BIJB dinilai layak untuk melayani penerbangan, termasuk penerbangan internasional.

"Ya, tentunya itu bukan menjadi halangan ya. Bahwa kami diverifikasi, dan tentunya di-monitor oleh Kementerian," kata dia.

Khusus untuk tenant, Indra memastikan bisa disesuaikan. Indra juga mempersilakan maskapai untuk mencoba terlebih dahulu, sehingga bisa merasakan lebih dekat 

"Tetapi mereka saja belum mencoba. Belum mencoba terbang, baru haji kan belum umroh. Kalau haji kan mau gak mau, tapi kalau umroh, ya coba. Mungkin cukup dengan adanya itu," kata dia.

"Kalau mereka akan mencoba, kami pun dari airport juga akan berusaha menarik-narik lagi tenant yang dibutuhkan lagi sebagai kompetitor. Yang penting bagi kami ada tenant," ujar dia.

Baca Juga: Bey Dorong BIJB Kertajati Jadi Pusat Penerbangan Umrah Nasional

Baca Juga: 9 Bekal Makanan Terbaik untuk Umroh yang Wajib Dibawa

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya