Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Berkenalan dengan Lima Raja Hutan Gunung Ciremai

Istimewa/ Pemantauan macan

Majalengka, IDN Times - Hingga awal 2025 ini, lima ekor macan tercatat sebagai 'raja hutan' di kawasan Gunung Ciremai. Dua di antaranya diketahui merupakan 'pendatang' yang kini sudah jadi 'pribumi' di sana.

Keberadaan lima macan di Gunung tertinggi di Jawa Barat itu, awalnya mengangetkan, sekaligus jadi kabar baik bagi Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC). Pasalnya, tiga dari lima macan itu keberadaannya sebelumnya cukup misterius.

"Ada lima ekor. Tiga di antaranya adalah penghuni asli," kata Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Majalengka Jaka Suharja, Kamis (2/1/2024).

1. Tiga macan asli usia remaja

Istimewa/ Tangkapan layar video deteksi macan penghuni asli Ciremai

Keberadaan tiga macan yang merupakan penghuni asli ini, diketahui sekitar 2023 lalu. Pihak BTNGC sendiri sejatinya tidak menyangka ada tiga ekor macan, masing-masing jenis kumbang dan tutul itu.

Keberadaan ketiganya terdeteksi lewat kamera trap yang dipasang di beberapa titik. Dari rekaman itu, diketahui ada macan, yang bukan sengaja dilepas liarkan di kawasan Gunung Ciremai.

"Semuanya jantan. Macan kumbang dua, macan tutul satu. Secara jenis mah, sama. Yang kumbang mah genetiknya saja," tutur dia.

Jaja menjelaskan, keberadaan macan tutul di kawasan Gunung Ciremai sempat menghilang pada 2013 lalu. Sebelum menghilang, diketahui terdapat satu macan tutul dewasa.

"Jadi, pada 2004 hingga 2006, sudah dilaporkan ada macan tutul. 2006-2012 hanya sekunder, laporan dari warga. Nah, pada 2012 kami pasang kamera dan Oktober (2012) terpantau di Kuningan, Mandirancan," kaya dia.

"Satu tahun kemudian, 2013, terpantau di wilayah Majalengka. Macan yang sama dan saat itu sudah dewasa. Nah, sejak terpantau itu, kami tidak mendeketsi lagi. Hingga akhirnya tahun ke belakang, kami mendeketsi ada tiga macan. Terdeteksi lewat camera trap," ujar dia.

2. Slamet Ramadan, macan pendatang hadir pada 2019

TNGC/ Penampakan Slamet Ramadan

Slamet Ramadan, macan tutul berjenis kelamin jantan dilepas liarkan pada Juli 2019 lalu. Slamet resmi jadi penghuni Gunung Ciremai, setelah dilepas-liarkan di salah satu sudut Gunung Ciremai, Desa Padangbeungahar, Kecamatan Pasawahan, Kuningan.

Perjalanan Slamet di Gunung Ciremai sendiri berawal saat ia tertangkap mata warga di kawasan hutan di Desa Cimalingping, Kabupaten Subang. Setelah diketahui di hutan tersebut, Slamet diselamatkan oleh tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Barat untuk kemudian dibawa ke Kebun Binatang Bandung.

Dari Kebun Binatang, Slamet kemudian dipindah ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (Sukabumi) untuk rehabilitasi, hingga akhirnya dilepasliarkan di Ciremai.

3. Rasi, si betina menyusul Slamet

TNGC/ Rasi, penghuni Gunung Ciremai

Tiga tahun setelah Slamet jadi penghuni Gunung Ciremai, Balai TNGC kembali melepas liarkan satu ekor macan tutul lagi. Rasi, demikian nama macan tutul betina itu, dilepas-liarkan di Ciremai, kiriman dari Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikanaga Sukabumi akhir Januari 2022.

Pelepas-liaran Rasi, diharapkan bisa menambah habitat di Gunung Ciremai, setelah sebelumnya ada Slamet Ramadan. "Sebenarnya tujuannya, ya itu. Ya mudah-mudahan bisa bertemu, sehingga bisa kawin," kata Jaja.

Namun sayang, hingga Januari 2025 ini belum ada tanda-tanda Slamet dan Rasi memberikan keturunan untuk kawasan tersebut. Slamet, diketahui sudah berumur sekitar tujuh tahun sementara Rasi saat ini berusia sekitar lima tahun 

"Sejak dilepas-liarkan, keduanya sebenarnya sudah bisa kawin. Tapi ya berdasarkan kamera, kami belum melihat mereka bertemu," kata dia. 

Kendati demikian, Jaja mengaku bersyukur karena berdasarkan camera trap, baik Slamet maupun Rasi, juga tiga macan lainnya dalam keadaan sehat.

"Alhamdulillah, kondisinya sehat semua. Oktober kemarin, ada laporan dari daerah Argapura, warga melihat Slamet. Slamet dipasang kalung, jadi mudah dikenali. Nah kami juga pasang kamera di lokasi laporan itu. Akhir bulan ini, akan kami cek kamera itu," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us