Anas Urbaningrum Ungkap Alasan PKN Tak Dukung Satu Pun Capres

Anas mengaku tim dari tiga Paslon sudah memberi ajakan

Majalengka, IDN Times - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dipastikan tidak memberi dukungan kepada tiga pasangan calon (paslon) capres-cawapres. Ada beberapa hal yang menjadi latar belakang mengapa partai yang dipimpin Anas Urbaningrum itu belum melabuhkan dukungan kepada salah satu dari tiga paslon itu.

Anas menjelaskan, dari hasil kajian, PKN memutuskan tidak memberi dukungan kepada salah satu Paslon. Padahal, kata dia, partainya sudah diajak bergabung oleh tim dari tiga Paslon itu.

"PKN itu, sejak awal itu diajak, ya dari utusan-utusan ketiga pasang calon. Jadi PKN memang sampai saat ini belum melabuhkan dukungan politiknya untuk Pilpres 2024 ke pasangan yang mana pun," kata Anas seusai menghadiri rapat pleno I HMI Cabang Majalengka, Kamis 28/12/2023)

1. Partai baru, PKN belum bisa mengusung

Anas Urbaningrum Ungkap Alasan PKN Tak Dukung Satu Pun Capresfreepik

Setidaknya ada tiga alasan mengapa PKN tidak menjatuhkan dukungan kepada salah satu satu paslon. Salah satunya, kata dia, PKN merupakan partai baru.

"Jadi pertimbangannya, nomor satu itu karena PKN itu kan partai baru. Belum bisa menjadi bagian dari partai yang mengusung," kata dia.

Anas menjelaskan, berdasarkan aturan, Pilpres 2024 mendatang, merupakan hasil dari Pemilu sebelumnya.

"Yang bisa mengusung untuk Pilpres 2024, itu pakai tiket Pemilu 2019, tiket lama. Tiket sesungguhnya secara politik kan sudah robek-robek. Tapi ya sudah tidak apa-apa itu kan aturan mainnya memang seperti itu. Dan PKN posisinya belum bisa menjadi partai pengusung," tutur Anas.

2. PKN melihat gagasan paslon

Anas Urbaningrum Ungkap Alasan PKN Tak Dukung Satu Pun CapresPKN ikut mendaftar untuk Pemilu 2024. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Alasan kedua, kata dia, PKN merasa perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum menentukan arah dukungan.

"(Alasan) Yang kedua, PKN punya pendirian bahwa untuk menentukan pilihan itu harus lengkap perkembangannya. Salah satu pertimbangan yang sangat penting adalah terkait dengan gagasan, pikiran, program, tawaran-tawaran konkret untuk Indonesia lima tahun ke depan, bahkan lebih jauh dari itu," kaya dia.

Alih-alih memberikan dukungan, Anas justru cenderung memilih untuk memberikan kader dan caleg PKN melihat dinamika yang ada. Dari sana, diharapkan ia bisa mengambil kesimpulan terkait gagasan yang diberikan itu.

"Biarkan, sekarang ini masa kampanye, masa untuk kader-kader PKN, termasuk bagi seluruh pemilih di Indonesia untuk meneliti para calon pemimpin ini mau ngapain dan detailnya seperti apa. Apakah tawaran-tawarannya masuk akal, rasional, dan betul-betul bermanfaat bagi Indonesia lima tahun ke depan," ujar Anas. 

Ia menegaskan, PKN tidak mengandalkan sosok paslon dalam melabuhkan pilihan, melainkan ide dan gagasan. Sebagai partai baru, Anas ingin menawarkan tradisi baru untuk politik di Tanah Air.

"Sekarang kan masa untuk meneliti, masa kampanye inilah masa yang harus dimanfaatkan sebelum menentukan pilihan jadi pilihannya. Jangan hanya sosoknya yang hadir, tetapi harus betul-betul diteliti dengan detail apa-apa yang mau dikerjakan. Biar tuntas dulu, orang debatnya aja kan baru dua kali debat resmi ya," kata dia.

"Intinya adalah PKN ingin punya tradisi baru bahwa ketika menentukan itu, jangan terhipnotis politik dengan sosoknya. Tetapi harus dibedah betul apa-apa yang dipikirkan, digagas dan mau dikerjakan," lanjut dia.

3. Energi disalurkan untuk Pileg 2024

Anas Urbaningrum Ungkap Alasan PKN Tak Dukung Satu Pun CapresPenyortiran surat suara Pileg 2024 di KPU Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pertimbangan ketiga, kata dia, pada Pemilu 2024 ini PKN ingin memberikan ruang kepada para caleg. 

"Yang ketiga, sebagai partai baru, memang PKN sekarang fokus energinya lebih memberikan ruang keleluasaan bagi para caleg di semua tingkatan, DPR RI, DPRD Provinsi, DPR kabupaten/kota. Bagaimana untuk memaksimalkan efek elektoral dari hadirnya capres dan cawapres itu," kata dia.

Disinggung terkait target Pileg, Anas memastikan PKN tidak mau memasangnya terlalu tinggi. Yang terpenting, kata dia, ada perwakilan Caleg PKN di setiap level, dari DPRD kabupaten/kota, Provinsi, dan DPR RI. 

Baca Juga: Anas Urbaningrum Hadiri Deklarasi PBB Dukung Prabowo, PKN Nyusul?

Baca Juga: Anas Urbaningrum Kritik Politikus Sok Pintar: Kebodohannya Dimulai

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya