TKW Asal Majalengka Hilang Kontak setelah 10 Tahun Kerja di Arab Saudi

Lapor ke kantor desa, keluarga berharap perlindungan

Majalengka, IDN Times – Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Engku Kurniasari asal Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka hilang kontak dengan keluarga di Tanah Air setelah bekerja 10 tahun di Arab Saudi.

Tidak adanya komunikasi itu membuat Sakori (72) ayah dari Engku mendatangi Kantor Balai Desa Sindang untuk meminta bantuan kejelasan mengenai keberadaan anaknya.

1. Berangkat menjadi TKI sejak 4 Juli 2006

TKW Asal Majalengka Hilang Kontak setelah 10 Tahun Kerja di Arab SaudiANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Tidak adanya komunikasi dengan anaknya itu membuat keluarga terpaksa mendatangi Kantor Balai Desa Sindang pada Sabtu(16/2). Menurut Sakori, anaknya mulai berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi tenaga kerja Indonesia pada 4 Juli 2006, lalu.

Menurut dia, pada keberangkatan awal, komunikasi anaknya itu masih berlangsung lancar termasuk kiriman gaji kepada sanak saudara di Tanah Air. Namun, setelah dua tahun di Arab Saudi, komunikasi mulai jarang dilakukan hingga saat ini.

“Sejak 2008 tidak pernah ada komunikasi hingga saat ini," ujar Sakori, Sabtu (16/2).

2. Komunikasi terbaru di Januari 2019 dan minta pulang

TKW Asal Majalengka Hilang Kontak setelah 10 Tahun Kerja di Arab SaudiREUTERS

Sakori menyebutkan, keluarga di kampung halaman sempat menerima komunikasi terakhir dari anaknya itu pada Awal Januari 2019, lalu. Namun, dalam komunikasi yang diterima keluarga, Engku meminta pulang ke Tanah Air.

"Ada kontak terakhir dengan keluarga sekitar Januari 2019. Isi pembicaraannya, dia minta pulang tapi gak bisa pulang karena selama ini dia kerja tidak pernah menerima gaji dari majikannya,” ujar Sakori di Kantor Balai Desa, Sabtu(16/2).

3. Minta bantuan melalui balai desa

TKW Asal Majalengka Hilang Kontak setelah 10 Tahun Kerja di Arab SaudiIDN Times/Andra Adyatama

Mendengar kabar dari anaknya yang hilang kontak selama 10 tahun di Arab Saudi, Sakori langsung mencari bantuan ke balai desa. Ia datang menuju kantor desa untuk mencari tahu mengenai kondisi anaknya yang berada di Arab Saudi tersebut.

Menurut dia, pihak keluarg merasa kehilangan anaknya sejak 2008. Karena, selama hampir 13 tahun anaknya ini tidak pernah memberikan kabar mengenai kondisinya di sana. Sakori mengaku, sejak 2008 hingga awal 2019, pihak keluarga baru satu kali berkomunikasi dengan anaknya tersebut.

"Cuma satu kali Engku Kurniasari menelpon keluarga yang ada di kampung halamannya pada bulan Januari kemarin. Kita coba menghubungi nomor itu kembali, namun hingga kini nomor tersebut sudah tidak aktif,” tandasnya.

Sakori berharap, melalui pemdes setempat, pemerintah kabupaten Majalengka maupun dinas terkait bisa membantu untuk memulangkan Engku Kurniasari ke Tanah Air. Sakori mengaku bingung kemana dirinya harus meminta pertolongan agar bisa bertemu dan berharap Engku Kurniasari kembali ke tengah-tengah keluarganya.

4. Pemerintah desa akan cari perusahaan keberangkatan TKW

TKW Asal Majalengka Hilang Kontak setelah 10 Tahun Kerja di Arab SaudiIDN Times/Andra Adyatama

Sementara itu, Kepala Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka Euis Lucia membenarkan ada salah satu warganya yang melaporkan mengenai kasus hilang kontak dengan anaknya yang bekerja di Arab Saudi selama 10 tahun.

Tidak hanya itu, menurut Euis, pihak keluarga TKI ini juga menduga ada ketidakberesan yang dialami anaknya selama bekerja di Arab Saudi. "Selain hilang kontak, diduga Engku juga tidak mendapatkan gaji dari majikannya," ujar dia.

Euis mengatakan, untuk membantu warganya ini pemerintah desa akan mencari bantuan kepada pemerintah daerah kabupaten Majalengka melalui dinas tenaga kerja dan perindustrian (Disnakerperin).

“Mungkin kami akan mendatangi dan meminta penjelasan dari perusahaan tempat Engku berangkat. Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Majalengka melalui Disnakerperin untuk meminta arahan dan solusi bagi warga kami,” ungkap.

5. TKI bermasalah bukan kali pertama

TKW Asal Majalengka Hilang Kontak setelah 10 Tahun Kerja di Arab SaudiIDN Times/Andra Adyatama

Aktivis Buruh Migran Kabupaten Majalengka Raida mengatakan, kasus yang dialami Sakori bukan pertama kali yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Menurut dia, kasus serupa banyak terjadi menimpa para TKW asal Kabupaten Majalengka. Bahkan, kata dia, kasus terparah adalah TKI yang bekerja di luar negeri mendapatkan ancaman hukum mati.

Dia mencontohkan, kasus terbaru pada Januari 2019 kemarin, nasib kurang beruntung kembali dialami TKI asal Majalengka. Kali ini menimpa Acih Bin Asro bin Nasrian Seorang Pekerja Migran overstay di Arab Saudi. Dirinya terpaksa dilarikan ke Instalasi Intensive Care (ICU), Rumah sakit Al Nor Makkah pada kamis (21/1) lalu.

Wanita paruh baya  kelahiran tahun 1960 itu awalnya ditemukan pingsan oleh majikan tempatnya bekerja, Ia pun dilarikan ke rumah sakit terdekat di Makkah.

Menurut Raida, untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, Management Rumah Sakit al Nor Makkah meminta pada majikannya untuk segera melaporkan hal ini kepada perwakilan Indonesia di Jeddah, karena saat dilakukan registrasi tidak ditemukan Identitas apapun padanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya