Pelabuhan Cirebon Segera Layani Bongkar-Muat Peti Kemas 

Pelabuhan Tanjung Priok tidak lagi diprioritaskan

Cirebon, IDN Times - Pelindo Regional 2 Cirebon mematangkan rencana Pelabuhan Cirebon di Kota Cirebon, Jawa Barat, guna menyediakan layanan peti kemas antarpulau. Layanan itu diharapkan mampu mengurangi biaya logistik.

Manager Komersial dan Kepatuhan Bisnis PT. Pelindo Regional 2 Cirebon, Bombom Cepi Nugraha mengatakan, saat ini mereka menyiapkan fasilitas pendukung layanan tersebut. Salah satunya dengan menyediakan tower crane.

"Kami saat ini masih melayani pengiriman curah kering berupa batubara, pasir, dan garam, CPO minyak, aspal cair, barang kargo pembangunan, dan tepung terigu," kata Bombom di Kota Cirebon, Rabu (7/8/2024).

1. Tidak akan andalkan lagi Pelabuhan Tanjung Priok atau Tanjung Emas

Pelabuhan Cirebon Segera Layani Bongkar-Muat Peti Kemas Indonesia.go.id

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, layanan peti kemas perdana di pelabuhan itu sementara hanya akan melayani rute dari Cirebon Pontianak atau sebaliknya.

Saat ini, yang dilakukan oleh perusahaan lokal di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) dalam pengiriman barang produksi masih mengandalkan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta atau Tanjung Emas, Semarang.

Pola itu membuat pengeluaran lebih besar dan beban jalan raya semakin berat lantaran tonase kendaraan menyebabkan kerusakan jalan lebih cepat terjadi.

2. Pelabuhan Cirebon harus jadi gerbang ekspor Ciayumajakuning

Pelabuhan Cirebon Segera Layani Bongkar-Muat Peti Kemas Stokpile batubara di Pelabuhan Cirebon, Kota Cirebon

Pengusaha mengharapkan Pelabuhan Cirebon menjadi pintu gerbang ekspor Ciayumajakuning. Kegiatan ekspor atau impor dari pelabuhan lain membuat pengusaha harus menanggung beban ekstra.

"Pelabuhan di Jakarta sudah terlalu crowded. Pelabuhan Cirebon itu sebenarnya punya banyak akses baik jalur darat, kereta api, laut, serta udara," kata Gilang, pengusaha kerajinan rotan.

Selain itu, otoritas Pelabuhan Cirebon diminta mengatasi permasalahan sedimentasi agar kapal yang bersandar bisa dalam jumlah banyak dan juga meningkatkan aktivitas di pelabuhan.

"Pokoknya biaya lebih murah kalau pelabuhan ini beroperasi," katanya.

3. Pendangkalan buat aktivitas pelabuhan terganjal

Pelabuhan Cirebon Segera Layani Bongkar-Muat Peti Kemas Pelabuhan Cirebon di Kota Cirebon alami pendangkalan

Pendangkalan di dermaga Pelabuhan Cirebon membuat aktivitas keluar masuk barang terbatas, sehingga pelabuhan di sekitar pusat Kota Cirebon ini sulit bersaing dengan pelabuhan lainnya.

Menurut  Manager Komersial dan Kepatuhan Bisnis PT. Pelindo Regional II Cirebon, Bombom Cepi Nugraha mengatakan, pendangkalan yang terjadi di Pelabuhan Cirebon karena posisi alur di bawah 6 meter low water spring (LWS).

Kondisi itu membuat kapal dengan muatan di atas 4,8 ton tidak mampu bersandar. Proses-bongkar muat terpaksa diangkut menggunakan kapal kapasitas lebih kecil.

"Kami sadari kondisi ini semakin dikeluhkan oleh pengusaha. Ideal kedalaman itu 7 meter, sekarang hanya empat meter dan jelas merepotkan," ujar Bombom.

Pengerukan sedimentasi di dermaga pelabuhan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pelindo harus melakukan kajian persyaratan, di antaranya menempuh analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

Baca Juga: Pelindo Regional 4 Catat 41 Ribu Arus Kapal di Semester I 2024

Baca Juga: Tiket Kapal Pelabuhan Bakauheni 2024, Tarif Reguler dan Eksekutif

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya