Diancam Banser, Muktamar Luar Biasa NU di Cirebon Akan Tetap Digelar

Muktamar Luar Biasa NU segera digelar di Cirebon

Cirebon, IDN Times- Dukungan rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama di Cirebon, Jawa Barat terus meluas. Sebanyak 326 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan 23 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mendukung pertemuan akbar itu.

Sekretaris Steering Committe (SC) MLB, KH Abdusallam Shohib menyebutkan, panitia sudah mendapatkan konfirmasi dari pihak ratusan PCNU dan puluhan PWNU untuk menghadiri muktamar.

"Ada 326 PCNU, 23 PWNU, dan beberapa PCI yang telah memastikan akan hadir di MLB NU. Kami berharap jumlah ini akan terus bertambah. Tentunya, yang hadir juga ribuan kiai dari berbagai daerah,” ujar Abdussalam, Minggu (15/9/2024).

1. Tidak lupa dukungan para kiai

Diancam Banser, Muktamar Luar Biasa NU di Cirebon Akan Tetap DigelarKetua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (IDN Times/Trio Hamdani)

Abdussalam mengatakan, persiapan teknis terkait pelaksanaan MLB NU sudah hampir rampung. Dari sisi logistik hingga akomodasi, semua telah dirancang dengan baik, termasuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi.

Bahkan, rencana pertemuan besar ini sudah mendapatkan restu dari sejumlah sesepuh NU, termasuk KH Muhtadi Dimyathi dari Banten dan kiai-kiai lain di Jawa Timur. Persiapan pun sudah dilakukan sejak delapan bulan lalu yang diawali oleh konsolidasi di Bangkalan.

Menurutnya, konsolidasi nasional Presidium MLB NU yang digelar di Cirebon merupakan langkah konkret menuju pelaksanaan MLB. Ia optimistis MLB berjalan sukses. "Dukungan para kiai merupakan modal utama bagi gerakan ini untuk terus bergerak maju," katanya.

2. Siap didepak dari tubuh PBNU

Diancam Banser, Muktamar Luar Biasa NU di Cirebon Akan Tetap DigelarKetua Steering Committe Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (NU), KH Imam Jazuli

Ketua SC MLB, KH Imam Jazuli mengatakan, tidak mengkhawatirkan dipecat dari kepengurusan PBNU lantaran menggelar maupun menghadiri MLB tersebut.

“Tidak perlu banyak berkomentar, kita lihat saja pelaksanaannya nanti. Sebagai fasilitator, Kiai Imam berjanji bahwa panitia akan memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta yang hadir. Tugas kami memastikan para peserta datang dengan senang, aspirasinya tersampaikan dengan baik, dan pulang dengan bahagia. Insya Allah, semuanya akan mendapatkan berkah dunia akhirat," pungkasnya.

MLB di Kabupaten Cirebon segera digelar. Pertemuan besar itu digelar atas keresahan kalangan nahdliyin terhadap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan KH Yahy Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Imam mengatakan, pertemuan itu harus digelar karena keresahan terus meluas. Pihaknya siap melaksanakan MLB NU, meskipun ada penolakan dari PCNU se-Cirebon Raya Plus. Penolakan tersebut diduga kuat terjadi karena adanya tekanan dari PBNU.

"MLB NU ini bukan keinginan pribadi presidium, tetapi merupakan aspirasi dari kalangan struktural dan kultural NU yang merasa resah dengan kepemimpinan PBNU saat ini. Kami hanya menjadi fasilitator,” kata Imam.

"Persiapan untuk pelaksanaan MLB NU sudah matang. Menurutnya, tim kepanitiaan yang dipimpin oleh KH Imam Baihaqi dan koleganya telah menyelesaikan semua persiapan, mulai dari syarat kepesertaan, akomodasi, hingga transportasi," sambungnya.

3. Banser hingga Pagarnusa akan bubarkan muktamar

Diancam Banser, Muktamar Luar Biasa NU di Cirebon Akan Tetap DigelarSebanyak 250 kader GP Ansor asal Kabupaten Magetan diberangkatkan ke Bali untuk ikut apel kesetiaan. IDN Times/ Riyanto.

Wacana mengenai penyelenggaraan Muktamar NU di Cirebon memicu reaksi keras dari Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor di wilayah Ciayumajakuning, yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cirebon, Ibnu Ubaidillah, siap membubarkan acara MLB jika tetap diselenggarakan. "Ansor, Banser, dan Pagar Nusa sepakat, kami akan menghentikan MLB NU dengan segala konsekuensinya jika acara itu dipaksakan di Cirebon. Kami siap mengambil risiko demi menjaga kehormatan NU," kata Ibnu, yang kerap disapa Inu.

Penolakan ini, menurut Inu, muncul karena komitmen GP Ansor dalam menjaga stabilitas NU dan mendukung program-program strategis dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menurutnya, MLB hanya akan mengganggu konsentrasi organisasi dan merusak soliditas yang sudah terbangun. "Di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf, PBNU telah menjalankan semua program sesuai amanah Muktamar di Lampung. MLB hanya akan menjadi hambatan dalam proses tersebut," jelasnya.

Inu menegaskan, yang dibutuhkan NU saat ini adalah konsolidasi internal di tingkat cabang dan ranting, bukan MLB. Menurutnya, gagasan MLB yang diusung oleh sekelompok orang ini tidak sejalan dengan kondisi NU saat ini.

PCNU Kabupaten Cirebon telah memberikan perhatian khusus pada isu ini, dan memberikan dukungan penuh pada sikap GP Ansor. "Wacana MLB ini tidak bisa kita biarkan. NU harus tetap bersatu dan fokus pada kerja nyata untuk umat," tutupnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya