Yusril Ragukan Keislaman Prabowo, TPM: Rizieq Tak Pernah Chatting 

Guntur Fattahillah mengaku tahu kebiasaan Rizieq

Bandung, IDN Times – Baru-baru ini, Yusril Ihza Mahendra, politikus PBB, membongkar percakapan lewat aplikasi WhatsApp dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab alias Habib Rizieq. Dalam rekaman percakapan tersebut, Rizieq meragukan keislaman Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto.

Menanggapi hal tersebut, ketua Tim Pengacara Muslim, Guntur Fattahillah, mengkritisi bukti percakapan WhatsApp (WA) tersebut. Menurut dia, banyak keraguan dalam bukti yang dikantongi Yusril tersebut.

1. Rizieq tak pernah chatting

Yusril Ragukan Keislaman Prabowo, TPM: Rizieq Tak Pernah Chatting (Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab) Screen shot Youtube

Guntur mengatakan, ia cukup dekat dengan Rizieq dan cukup tahu kebiasannya. Menurut Guntur, Habib Rizieq tak punya kebiasaan chatting, apalagi mengoperasikan WhatsApp.

“Terkait dengan berita yang belakangan marak, (Yusril) terlalu lebay lah. Saya tahu dia (Yusril) senior saya juga. Bisa menjamin enggak itu asli wa nya Habib? Habib tidak pernah megang WA. Dia (Kalau mau chatting) harus melalui asistennya,” tutur Guntur, setelah membela Bahar Bin Smith dalam persidangan di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (4/4).

2. Bukan hanya chatting, telepon pun harus via asistennya

Yusril Ragukan Keislaman Prabowo, TPM: Rizieq Tak Pernah Chatting Pxhere.com

Bahkan, lanjut Guntur, Rizieq memang jarang memegang ponsel. Ia lebih sering berkomunikasi dengan telepon, daripada chatting. Namun, siapa pun yang hendak menelepon Rizieq, harus melalui asistennya terlebih dahulu.

“Dalam waktu tertentu (Rizieq) menggunakan telepon dari asistennya. Teleponan memang sering, tapi yang beredar kan chatting-an. Jadi professor Yusril lebay,” katanya.

3. Aksi Yusril terkait dengan Pilpres 2019

Yusril Ragukan Keislaman Prabowo, TPM: Rizieq Tak Pernah Chatting Twitter/YusrilIhza Mahendra

Menurut Guntur, tidak sulit mengaitkan perilaku Yusril dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang digelar pada 17 April 2019. Selebihnya, ia menduga bahwa Yusril meminta kedudukan jika Calon Presiden Joko “Jokowi” Widodo memenangi Pilpres 2019.

“Ini kan masalah mendekati hari-hari tanggal penyoblosan, ya jelas arahnya kemana. Kami juga sudah paham arahnya kemana. Apakah itu untuk harga tawar kedudukannya? Menurut kami ada harga tawarnya, lah,” ujar Guntur.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya