[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin Ribut

Kedua kubu Brotherhood punya makna berbeda soal simbol

Bandung, IDN Times –Bikers Brotherhood, klub motor tua terbesar di Indonesia, seakan-akan telah menjelma sebagai patron klub motor di Indonesia. Rompi kulit hitam dengan logo tengkorak ber-snoppy head dan kunci Inggris juga palu terpampang jelas di punggung para anggotanya.

Kini, logo tersebut menjadi objek yang diperebutkan dua kubu Bikers Brotherhood yang tengah berselisih di meja hijau Pengadilan Negeri Jakarta. Kedua kubu itu ialah Bikers Brotherhood 1 % MC (BB1%MC) dan Bikers Brotherhood MC (BBMC)

Bagi BB1%MC, logo tersebut tak bisa berdiri sendiri, melainkan dengan tulisan “Bikers Brotherhood” di bagian atas, juga “Indonesia” di bagian bawahnya. Sementara di sebelah kiri dan kanannya, terdapat simbol “1%” dan MC, akronim dari Motorcylce Club. Susunan simbol-simbol itu adalah sebuah kesatuan, bahkan dianggap haram untuk dipisahkan sejak 2002. Kala itu, simbol “1%” yang diwacanakan sejak 2001 mulai mereka gunakan.

Namun, BBMC, kelompok yang diisi oleh para pendiri Brotherhood, berpendapat sebaliknya. Bagi mereka, yang diharamkan untuk diotak-atik hanyalah logo tengkorak beserta palu dan kunci inggrisnya saja. Sementara atribut lain di sekitarnya boleh diubah sesuai dengan kesepakatan antara pengurus dan dewan adat Bikers Brotherhood di tiap kepengurusan.

1. Simbol 1 Persen

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIstimewa

Dalam dunia momotoran di negara mana pun, 1% merupakan simbol subkultur yang berarti outlaw alias berada di luar aturan sebuah negara, atau lebih kita kenal dengan sebutan geng motor. Simbol tersebut terpampang pada seragam "bandit-bandit bermotor" yang umumnya menggunakan motor besar, pada era pasca-Perang Dunia II di Amerika Utara.

Tapi, pemahaman tersebut tak berlaku bagi Bikers Brotherhood 1% MC (BB1%MC). Budi “Dalton” Setiawan, salah satu pendiri yang juga pernah menjabat sebagai pimpinan tertinggi (El Presidente) Bikers Brotherhood periode 2008-2016, menjelaskan bahwa makna 1% di klub motornya bertolak belakang dengan subkultur Amerika Utara.

“Maksud dari 1% pada Bikers Brotherhood ini bahwa kami adalah satu persen dari penduduk Indonesia yang ingin melakukan perubahan besar bagi sosial kita,” kata Budi, ketika ditemui IDN Times, Selasa (25/6), di Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung.

Bikers Brotherhood telah lama keluar dari jalur outlaw. Terhitung sejak mendirikan sebuah akta 2015, mereka aktif menggelar aksi-aksi sosial yang bergerak di berbagai bidang kemanusiaan dan lingkungan. “Itu pembuktiannya. Masak ada outlaw gelar acara misi kemanusiaan dan lingkungan,” tuturnya.

2. Simbol 1 persen yang diperkarakan

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Yogi Pasha

Simbol 1% yang terdapat pada Bikers Brotherhood ini pula yang menjadi perdebatan hangat, baik bagi kalangan pecinta motor, mau pun bagi Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta. Tahun lalu, BBMC yang diwakili oleh Benny Gumilar, memolisikan Pegi Diar selaku El Presidente BB1%MC dengan tudingan penggelapan logo.

Atribut yang digunakan anggota BBMC, sekilas tampak sama dengan atribut-atribut yang digunakan BB1%MC. Bedanya, mereka tak melibatkan simbol “1%” di samping kanan logo tengkorak yang menjadi lambang kebesaran mereka. Simbol 1% digantinya dengan emblem angka 1 (tanpa embel-embel persen) yang juga diklaim oleh Budi Dalton sebagai bikinannya dan jajaran pentolan Bikers Brotherhood lain.

“Pembuat logo angka 1 (yang saat ini digunakan kelompok BBMC) itu saya juga teman-teman lain dengan basic seni rupa. Memang yang membuatnya orang-orang seni rupa, misalnya Uci (Lucky Hendrawan) yang merupakan seorang dekan fakultas seni rupa,” kata Budi.

3. Salah tafsir angka 1

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Galih Persiana

Saat membuat simbol angka 1, Budi dan rekan-rekannya tentu mencari esensi juga fungsi dari simbol tersebut. Menurut Budi, emblem berupa simbol angka 1 yang kini digunakan di setiap atribut BBMC merupakan emblem yang diperuntukkan bagi virgin members.

“Simbol 1 dengan tulisan Brotherhood di tengah tanpa embel-embel lain itu untuk virgin members. Sementara simbol angka 1 dengan lima azas Bikers Brotherhood itu disematkan bagi life members,” katanya.

Dalam kultur Bikers Brotherhood, seseorang yang berminat menjadi anggota harus melalui tiga tahap yakni prospect, virgin members, dan life members. Seorang virgin akan menggunakan simbol angka 1 dengan tulisan Brotherhood yang berdiri tunggal. Sementara seorang life members akan mendapatkan emblem pengganti berupa simbol angka 1 yang dihiasi lima azas Bikers Brotherhood di sekitarnya, yaitu Brotherhood, Loyal, Respect, Honor, dan Pride.

Itu pula yang membuat Budi heran, karena BBMC menggunakan simbol angka 1 tanpa embel-embel lain di sekitarnya yang menjelaskan bahwa mereka merupakan virgin members. “Ada kesalahpahaman dalam penerapan atribut ini,” ujar Budi.

Pada susunan atribut di BBMC, emblem angka 1 itu ditempelkan di bagian punggung dan dada sebelah kanan. Artinya, terdapat dua simbol angka 1 di colors (atribut Bikers Brotherhood) para anggota BBMC.

Kini BBMC telah menghapus seluruh simbol 1 persen yang sebelumnya tertera pada colors para anggotanya, kecuali 1 persen di bagian bawah emblem SS Diponegoro. SS Dipenogoro merupakan sebutan bagi 33 pendiri Bikers Brotherhood. Ketika IDN Times menemui beberapa pendiri Bikers Brotherhood yang berada di kubu BBMC, akhir Juni lalu, simbol 1% tersebut masih tampak di bawah emblem SS Diponegoro.

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Muhammad Rahmat Arief

4. Salah makna BFFB

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Galih Persiana

Selain membuat simbol angka “1”, Budi dan rekan-rekan jebolan seni rupa itu pun mengklaim sebagai pembuat simbol lain, yakni BFFB yang merupakan akronim daripada Brotherhood Forever, Forever Brotherhood (Persaudaraan selamanya, selamanya bersaudara). Beda maknanya, beda pula penggunaannya. Simbol BFFB, kata Budi, hanya disematkan bagi anggota Bikers Brotherhood yang sudah meninggal dunia.

Ia menjelaskan, ketika dianggap menjadi life members—setelah melalui tahap prospect dan virgin members, seorang anggota akan meneken sebuah perjanjian yang berisi tentang pengembalian berbagai atribut klub setelah meninggal dunia. “Bagi saudara kita yang berpulang lebih dulu, kami mengambil kembali colors-nya. Setelah itu kami sematkan emblem BFFB di bagian dada sebelah kiri. Itu menandakan bahwa persaudaraan kami akan terjalin selamanya, bahkan ketika kami telah berpulang sekali pun,” katanya.

Atribut-atribut dengan simbol BFFB milik para anggota yang telah meninggal dunia, kerap kali dipajang dalam kegiatan-kegiatan Bikers Brotherhood. “Selain dipajang, kami juga sering memutar kembali dokumentasi tentang saudara-saudara kami yang telah meninggal,” katanya.

Namun, pemahaman itu sepertinya tidak diketahui oleh para anggota BBMC, kata Budi. Mereka malah menyematkan emblem BFFB pada colors-nya masing-masing, yang diduga Budi bertujuan sebagai pembeda kelompok BBMC dan BB1%MC.

“Tapi itu yang membuat saya bingung. Mereka kan masih hidup, kok sudah pakai BFFB?” ujar Budi.

5. Tak semua pendiri memahami simbol Bikers Brotherhood

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Galih Persiana

Lantas, apa yang membuat mispersepsi itu muncul di kubu BBMC? Alasannya, kata Budi, tidak semua pendiri Bikers Brotherhood yang kini berada di pihak BBMC, memahami arti dari simbol-simbol tersebut.

Budi bercerita, simbol “1” dan BFFB resmi menjadi bagian dari atribut Bikers Brotherhood di masa kepemimpinannya (2008-2016). Sebelum Budi dilantik pada 2008, sebenarnya sebagian besar dari para pendiri sudah tak aktif lagi main motor kolot.

“Sebelum saya dilantik, para pengurus membagikan undangan dari rumah ke rumah para pendiri. Maka itu mereka bisa datang ke pelantikan saya. Selain diundang, para pendiri yang lama vakum itu diberi colors  tanpa mereka tahu apa arti dari colors itu,” ujarnya.

Dengan kisah singkat itu, Budi berkeyakinan bahwa penyematan berbagai simbol oleh para pendiri di kubu BBMC telah dilakukan tanpa memahami falsafahnya. “Sebenarnya saya sudah tidak ingin membicarakan hal ini, karena kami memang tidak lagi sama. Kami dua kelompok yang berbeda,” tutur Budi.

6. Menuding balik BB1%MC

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Galih Persiana

Sebaliknya, BBMC menuding bahwa kesalahpahaman pengartian simbol justru terjadi di pihak BB1%MC. Heru Lukita, Ketua Dewan Adat BBMC sekaligus salah satu pendirinya, mengatakan jika tiap kepengurusan memiliki hak untuk menempelkan berbagai atribut di rompinya atas seizin dewan adat.

“Dalam prinsip kami yang sakral dan tak boleh diubah adalah logo tengkorak itu. Itu saja, sesuai dengan ADART (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga). Suatu saat kami pun bisa melakukan penambahan atribut lain, itu tidak masalah. Tapi tetap, intinya adalah simbol tengkorak ini tak boleh diubah,” tuturnya. Secara tidak langsung, BBMC beranggapan bahwa logo tengkorak berdiri tunggal dan bukan merupakan sebuah kesatuan jika dibarengi dengan simbol-simbol lain seperti emblem “1%” dan “MC”.

Gani, salah satu pendiri Bikers Brotherhood lainnya, mengatakan kalau simbol 1% mulai diperkenalkan dalam kepemimpinan mendiang Tegep Oktaviansyah sebagai El Presidente, yakni sekitar tahun 2003. Ketika itu, Tegep dikisahkan sangat terobsesi dengan sosok Ralph Hubert “Sonny” Berger, seorang penulis dan penjahat bermotor asal Amerika Serikat.

Nama Berger dikenal karena ia merupakan pendiri dan orang nomor satu di sebuah klub motor raksasa AS, Hells Angels MC. Ia kerap menggunakan simbol “1%” sebagai penanda bahwa klub motornya berada pada jalur di luar hukum alias outlaw.

“Di situ dia mempunyai obsesi menempelkan 1% di logo kami. Singkat cerita 1% itu terus tercantum, meski di dalam ADART dan akta pendirian kami itu tidak diresmikan,” ujar Gani.

Emblem 1% mulai disematkan dalam setiap atribut Bikers Brotherhood, dan para pendiri tidak mempersoalkan itu. Mungkin, kata salah satu pendiri Ondre Hermanus, saat itu para pendiri tak menganggap bahwa simbol 1% akan menjadi persoalan besar seperti saat ini.

“Lagian ketika itu banyak pendiri yang sedang vakum karena kesibukannya masing-masing. Lagian kami pun tidak tahu, pemasangan simbol 1% itu tidak dikonfirmasi dulu pada kami,” ujarnya.

Seandainya terlibat banyak dalam pemasangan simbol 1% itu, Ondre mengaku akan menjadi salah satu orang yang menentangnya. “Kita semua tahu apa itu simbol 1%, dan itu bertolak belakang dengan azas kami yakni persaudaraan,” ujarnya.

Baca Juga: Dikudeta Anggotanya Sendiri, Brotherhood 1% MC Pilih Jalur Persidangan

7. BFFB bukan untuk anggota yang meninggal

[Semrawut Bikers Brotherhood II] Mispersepsi Atribut yang Bikin RibutIDN Times/Galih Persiana

Di sisi lain, menurut Ondre, pemakaian emblem BFFB pada setiap rompi anggota BBMC dilakukan dengan pemahaman esensi yang baik. Bagi Ondre, BFFB bukanlah simbol yang diberikan pada setiap atribut anggota Bikers Brotherhood yang telah berpulang.

“Dia (BB1%MC) kurang menangkap apa sebenarnya BFFB itu. Jadi, BFFB itu merupakan sebuah yel-yel, penyemangat bagi kami. Ini sama halnya dengan BFFB (Bandidos Forever Forever Bandidos),” ujar Odre. Bandidos MC merupakan sebuah klub motor asal San Leon, Texas, yang namanya telah mendunia.

Penggunaan simbol BFFB, lanjut Ondre, dilakukan oleh BB1%MC agar terlihat keren semata. Dengan demikian, Ondre menegaskan bahwa BFFB tidak khusus disematkan bagi anggota Bikers Brotherhood yang sudah meninggal. “Kan lucu juga. Jika mereka anggap BFFB hanya untuk anggota meninggal, lantas mengapa mereka buat kaos yang dijual ke pasaran dengan tulisan BFFB?” katanya.

Baca Juga: [Semrawut Bikers Brotherhood I] Duduk Perkara Dualisme Klub Motor Tua

Topik:

  • Galih Persiana
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya