Segera Daftar! Grab Bikin Pelatihan Usaha untuk Kelompok Terpinggirkan

Agar usahawan Indonesia semakin kenal dengan digital

Bandung, IDN Times – Setelah menggelar pelatihan perdana program pendampingan usaha pada Juli 2020 lalu, Grab kali ini kembali membuat program serupa. Lebih tepatnya, kali ini mereka tengah membuka pendaftaran program pelatihan dan pendampingan bagi para kelompok terpinggirkan di Jawa Barat.

Kelompok terpinggirkan yang dimaksud ialah para lansia, penyandang disabilitas, serta mantan narapidana. Menurut President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, program tersebut sejalan dengan misi GrabForGood, yang berkomitmen untuk membantu digitalisasi usaha agar ikut menerima hasil positif dari perkembangan ekonomi digital.

“Grab terus berkomitmen untuk menyediakan platform yang inklusif guna memastikan semua orang, tak terkecuali lansia, penyandang disabilitas dan mantan narapidana, bisa mandiri dalam era ekonomi digital melalui teknologi Grab,” ujar Ridzki, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (26/1/2020).

1. Pendaftaran ditutup pada 7 Februari 2020

Segera Daftar! Grab Bikin Pelatihan Usaha untuk Kelompok TerpinggirkanRidzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia (Dok. IDN Times)

Menurut Ridzki, program tersebut akan menghadirkan pembinaan intensif selama dua bulan bersama para pakar di bidang bisnis. Tujuannya, antara lain guna meningkatkan kompetensi dan bisa beradaptasi dalam dunia digital.

Ia mengatakan, pendaftaran program tersebut telah dibuka pada 25 Januari dan ditutup pada 7 Februari 2021.

“Program #TerusUsaha Akselerator Batch 2 ini kami hadirkan untuk memberikan pendampingan, pelatihan, serta konsultasi bagi ratusan UMKM, guna meningkatkan kompetensi mereka agar mereka dapat bersaing di tengah era digital,” ujarnya.

2. Didukung Sandiaga Uno

Segera Daftar! Grab Bikin Pelatihan Usaha untuk Kelompok TerpinggirkanMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meninjau gerai cinderamata di Pantai Lumbanbulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Rabu (30/12/2020). (Istimewa)

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, menunjukkan apresiasinya bagi langkah yang disusun Grab. Menurut dia, pemerintah memang memerlukan kolaborasi untuk mendorong terbentuknya digitalisasi UMKM.

Apa lagi, kata dia, langkah Grab sejalan dengan program Beli Kreatif Danau Toba yang akan diluncurkan pada Februari 2021 di Sumatera Utara.

“Februari mendatang kami akan hadirkan program #BeliKreatifDanauToba yang bertujuan untuk mempromosikan UMKM dan industri kreatif di Sumatera Utara. Hal ini sejalan dengan fokus Kemenparekraf tahun ini untuk membangkitkan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia melalui program Bangga Buatan Indonesia,” kata Sandiaga, dalam rilis yang sama.

3. Apa saja agenda program Grab tersebut?

Segera Daftar! Grab Bikin Pelatihan Usaha untuk Kelompok TerpinggirkanPerempuan yang bekerja sebagai mitra grab (IDN Times/Public Relations Grab)

Program Terus Usaha Grab Batch 2 ini akan menyeleksi UMKM yang mendaftar, kemudian memberikan rangkaian sesi pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada UMKM terpilih. Agendanya antara lain ialah acara inagurasi dan tiga fase pelatihan yang telah dibagi.

Inagurasi ialah sebuah sesi yang dibuka bagi umum dan disiarkan melalui kanal YouTube Grab Indonesia dan Sahabat UMKM pada 10 Februari 2021 dengan tema Kontribusi UMKM Sebagai Penggerak Roda Ekonomi Indonesia.

Acara tersebut rencananya akan diisi oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko; Ridzki; dan Owner Tahu Krispi Fatmawati dan Cendol Mertua, Amanda Nurani Nataprawira.

Sementara di fase pertama hingga ketiga, program Terus Usaha Grab akan masuk pada tahap pelatihan antara lain tentang edukasi di ruang lingkup bisnis, pemahaman platform digital, dan pelatihan bisnis.

4. Berkaca dari kisah Cak Toni

Segera Daftar! Grab Bikin Pelatihan Usaha untuk Kelompok TerpinggirkanGrab Indonesia (IDN Times/Istimewa)

Program tersebut layak untuk diikuti. Berkaca pada program serupa tahun lalu, Grab telah melatih 50 UMKM terpilih dari seluruh penjuru Indonesia. Bagaimana pun digitalisasi ekonomi bukanlah hal yang mesti ditolak, justru merupakan peluang bagi usahawan dalam meningkatkan profit.

Seperti yang dialami oleh Puji Hartono, 65 tahun, mantan kontraktor yang gagal hingga menyisakan utang ratusan juta rupiah. Dengan bisnis kuliner kaki lima di wilayah Cirebon, Nasi Bakar Cak Toni, ia berhasil melunasi utangnya dalam waktu satu tahun lebih. Tak hanya itu, ia pun kini masih melanjutkan usahanya dengan menyewa tempat yang strategis.

Cak Toni mulai mengenal dan memanfaatkan teknologi sejak Juli 2019, meski ia mengaku sempat kebingungan. “Ketika bingung, saya tidak malu untuk bertanya cara menggunakan aplikasi layanan GrabFood. Saya juga mau terus belajar sendiri hingga akhirnya bisa,” ujarnya.

Singkat cerita, dengan pemahaman terhadap tren digital, ia kini dapat memaksimalkan usahanya hingga mengalami peningkatan sebesar 80 persen. “Saya juga tetap bisa mempertahankan pendapatan, dan karyawan yang sekarang sudah berjumlah 29 orang,” katanya.

Baca Juga: Grab Akan Latih dan Dampingi Ratusan UMKM dari Kelompok Terpinggirkan

Baca Juga: Grab Minta CEO-nya Jadi Bos Seumur Hidup Saat Merger dengan Gojek

Baca Juga: 3 Perintah Jokowi bagi UMKM dan Pengusaha Besar Biar Sama-sama Untung

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya