Sebut PT Pos Pailit di DPR, Serikat Pekerja Sepakat dengan Rieke
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Rieke Diah Pitaloka bikin ramai jagat media sosial setelah ia mengunggah sebuah video lewat Instagram pribadinya @riekediahp pada Kamis, 18 Juli 2019. Dalam video tersebut, Anggota DPR RI ini mengatakan jika PT. Pos Indonesia terancam bangkrut.
Ia membeberkan hal tersebut di rapat yang digelar Komisi IV DPR RI dengan Kementrian BUMN, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Telkom, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. “PT. Pos sedang collapse sampai gaji karyawan pun harus pinjam bank. Saya pribadi akan pertahankan PT Pos sampai tidak pailit karena itu sejarah kemerdekaan bangsa kita ini,” kata Rieke, dalam potongan video tersebut.
Tak hanya itu, dalam rekaman yang sama, Rieke juga meminta perhatian khusus Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno untuk bertanggung jawab dengan kondisi PT. Pos Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI), Jaya Santosa, buka suara. Baginya, komentar Rieke soal PT. Pos Indonesia merupakan bentuk kepedulian politikus PDI Perjuangan tersebut.
1. Bukan kali ini saja
Jaya mengatakan bahwa kepedulian Rieke terhadap nasib PT. Pos Indonesia buka kali ini saja ditunjukkan. “Beliau sudah bertahun-tahun lamanya menyuarakan aspirasi untuk kebaikan PT Pos,” kata Jaya, ketika ditemui di kantornya, Jalan Katamso, Kota Bandung, Kamis (27/9).
Tak hanya itu, Jaya pun mengaku bahwa SPPI telah menjnalin kerja sama di berbagai bidang dengan Rieke.
2. Rumor internal PT Pos
Apa yang dikatakan Rieke soal PT. Pos Indonesia pailit, kata Jaya, adalah rumor yang telah lama menjadi perbincangan internal kantor pusat PT Pos di Bandung. Meski demikian, SPPI sendiri hingga saat ini belum memiliki data yang mampu membuktikan bahwa PT. Pos Indonesia diambang kebangkrutan.
“Jadi ada kemungkinan statemen Rieke itu benar. Para pejabat juga sampaikan seperti itu," tuturnya.
“Mungkin beliau (Rieke) punya data sendiri dan punya bukti, mangkanya dia berani berbicara seperti itu.”
3. Kinerja PT. Pos yang ketinggalan
Meski tak memiliki data yang pasti, lanjut Jaya, ada beberapa hal yang dapat mendukung pernyataan Rieke di media sosial. Misalnya, kata dia, inovasi PT Pos yang selalu kalah dari para pesaingnya. “Sementara perusahaan pesaing selalu membuat gebrakan baru,” katanya.
Tak hanya itu, Jaya pun mengungkapkan adanya sikap abai PT Pos Indonesia terkait keputusan Pengadilan Tinggi Hubungan Industri (PTHI) Bandung. SPPI memenangi gugatan atas tuntutan permintaan pembayaran jasa produksi tahun 2017 di PTHI, namun kewajiban PT. Pos atas tuntutan tersebut tak diselesaikan dengan tuntas.