Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk Premium

Pembuktian Niion: jenama lokal punya gengsi dan kualitas!

Bandung, IDN Times – Jika Anda berpikir jenama lokal selalu identik dengan harga murah, Anda belum tentu benar. Pasalnya, Niion, jenama tas lokal asal Bandung yang digemari millennial ini kini tengah merambah pasar anyar, yakni menengah ke atas, dengan meluncurkan bernama Sterling Bag.

Adit Yara, Founder Niion, mengatakan jika mereka telah memiliki tiga segmen harga pasaran yang dinamai Basic (Rp100-200 ribu), Urban (Rp200-500 ribu), dan Sterling (Rp350 ribu sampai tak terbatas). Segmen terakhir adalah produk Niion yang baru dikenalkan pada Jumat (28/2) malam di Gudang B, Jalan Gudang Selatan, Kota Bandung.

Pengenalan Sterling ke pasaran bukan tanpa tujuan. Niion ingin mendobrak paradigma bahwa jenama lokal mampu bersaing dengan produk-produk asing. Yang artinya, pasar menengah ke atas sekarang memiliki pilihan untuk mendapatkan barang dengan prestise yang sama-sama oke.

Lalu, bagaimana sebenarnya Sterling Bag itu?

Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumSterling, produk premium Niion (IDN Times/Galih Persiana)
Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumSterling, produk premium Niion (IDN Times/Galih Persiana)

1. Berawal dari keresahan

Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumAdit Yara, Founder Niion (IDN Times/Galih Persiana)

Jika Anda cukup mengikuti perkembangan produk lokal, tentu Anda ingat produk bertema See Through yang dikenalkan Niion tahun 2019. Tas yang berhasil mencuri perhatian masyarakat ini dibuat agar pemakainya berani unjuk diri. Maka, jangan heran jika material tas tema See Trough dibikin setransparan mungkin, sehingga barang yang dibawa pemakainya dapat dilihat orang lain.

Nyaris sama dengan produk bertema See Trough, Sterling juga menantang keberanian para pemakainya. Sterling dikenalkan sebagai tas dengan tema berwarna perak sehingga membuat cahaya yang menyentuhnya menjadi pendar—terkadang terlihat seperti hologram.

“Desain Sterling dibuat hanya untuk orang-orang yang berani. Seperti rata-rata orang yang sudah memesan produk Sterling, adalah mereka yang sudah punya penampilannya masing-masing. Mereka yang percaya diri dengan penampilannya,” kata Adit.

Niion telah menerbitkan lima article untuk segmen Sterling. Mereka telah membuka pre-order kecil-kecilan beberapa waktu sebelum mengenalkan produk itu, dan kini tengah membukanya kembali.

Bagi pembeli yang baru memesan per Jumat (28/2), kata Adit, maka barang baru dapat tersedia pada akhir Maret 2020.

2. Memakan waktu delapan bulan

Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumRangga Yuzar, Desainer sekaligus Co-Founder Niion

Rangga Yuzar, Desainer sekaligus Co-Founder Niion, mengatakan jika proses kreatif dari pembuatan Sterling memakan waktu sekitar delapan bulan lamanya. Waktu itu dihabiskan dengan mencari material, inspirasi, dan mengembangkan produk Sterling hingga akhirnya berhasil dirilis.

“Akhirnya saya dapat juga inspirasi, setelah melihat salah satu brand Jepang dengan material yang unik. Materialnya hampir sama dengan yang dipakai Sterling saat ini. Akhirnya saya berpikir: sepertinya keren juga kalau di-twist sama material dari lokal kita,” tutur Rangga, di tempat yang sama.

Produk Sterling sempat dibawa oleh Adit dan Rangga untuk sebuah acara kumpulnya jenama-jenama besar di Amerika Serikat pada Agustus 2019, bernama Agenda Show Las Vegas. Ketika itu, Rangga bercerita, mereka sebenarnya berencana memamerkan produk bertema See Trough dan hanya iseng memajang beberapa produk Sterling. Namun ternyata beberapa pengunjung justru kepincut dengan produk Sterling yang sejatinya bukan dagangan utama mereka ketika itu.

“Respons pasar seperti itu juga yang akhirnya membuat kami berani menyeriusi Sterling,” kata dia.

3. Sterling adalah cerminan masa depan

Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumSterling, produk premium Niion (IDN Times/Galih Persiana)

Warna perak kerap dikaitkan dengan berbagai hal berbau masa depan. Itu pula yang ditangkap oleh Rangga. Menurut dia, Sterling adalah representasi tentang manusia yang datang dari masa depan.

“Dengan bentuk yang futuristik dan material yang menampilkan refleksi, Sterling menjadi perpaduan antara sebuah khayalan. Tas ini pokoknya all about the future,” katanya.

Sosial kita saat ini selalu menilai seseorang dari penampilannya. Sebelum mengenal lebih dekat teman baru, seseorang memang kerap memerhatikan penampilannya dari pakaian hingga sepatu, sampai handphone yang digunakannya.

Sementara dengan Sterling, para desainer mengajak penggunanya untuk tampil sebagaimana adanya.

4. Sudah saatnya produk lokal berani mahal

Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumSterling, produk premium Niion (IDN Times/Galih Persiana)

Menurut Adit, Sterling baru akan diperkenalkan secara resmi pada akhir Maret di Jakarta Sneakres Day 2020. Meski dibanderol dengan harga di luar rata-rata jenama lokal, Adit mengaku tak takut dengan keputusannya.

Sterling ini segmen premiumnya Niion. Kami saat ini sedang membuktikan bahwa brand lokal Indonesia pun punya kualitas, desain, dan nilai yang baik mangkanya berani dijual mahal. Dalam Sterling ini kami creating value, bukan lagi adding value,” kata Adit.

Pada intinya, Adit berharap pasar mengerti bahwa yang mereka membeli produk Sterling bukan karena harganya yang mahal, tapi karena jenama Niion yang sudah populer. “Ini seperti mazhab dari Niion, sama seperti brand-brand internasional lain yang punya mazhab masing-masing. Karena harganya lebih mahal, kualitasnya tentu kami improve,” ujarnya.

Saatnya Brand Lokal Berani Mahal, Tas Niion Pasarkan Produk PremiumSterling, produk premium Niion (IDN Times/Galih Persiana)

Baca Juga: NIION: Tas Asal Bandung yang Segera Mejeng di Las Vegas

Baca Juga: Di Balik Kesuksesan Tas NIION dan Produk Transparannya

Baca artikel menarik lainnya dengan mengunduh IDN Times App, di sini.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya