Resmikan Masjid Polda, Kapolri Harap Anggotanya Punya Spiritual Kuat

Tito menjelaskan bahwa anggota polri mesti punya keimanan

Bandung, IDN Times – Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian meresmikan Masjid Al Amman yang berada di lingkungan Markas Polisi Daerah (Polda) Jabar, Jumat(15/2). Dia tiba di Polda Jabar pukul 09.10WIB

Sebagai Kapolri, agenda harian Tito pasti amat padat. Kepada jajaran pejabat kepolisian juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sebelum meresmikan Masjid Al Amman, Tito lebih dulu berpidato. Salah satu isi pidatonya, ialah alasan mengapa mementingkan acara peresmian masjid dibandingkan agenda lainnya.

1. Baru saja pulang dari Makassar

Resmikan Masjid Polda, Kapolri Harap Anggotanya Punya Spiritual KuatIDN Times/Galih Persiana

Tito memang sibuk. Dua hari lalu, Rabu (13/2), ia mengunjungi Makassar, Sulawesi Selatan, untuk menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Polri 2019. Acara tersebut digelar di Hotel Swisbell, Makassar.
 
Di sana, Tito sempat berpidato dan menyampaikan beberapa hal terkait Polri. Salah satunya, ialah tentang sumber daya alam sebagai elemen terpenting di tubuh Polri. Tugas kepolisian akan terselenggara dengan baik, kata Tito, selama polisinya berkualitas.

2. Tiga kemampuan yang harus dimiliki anggota Polri

Resmikan Masjid Polda, Kapolri Harap Anggotanya Punya Spiritual KuatIDN Times/Galih Persiana

Meski sibuk, bagi Tito agenda meresmikan masjid tetap menjadi prioritas. “Saya diberi kesempatan untuk meresmikan masjid, mudah-mudahan saya dapat pahala. Karena ini tempat ibadah. Saya pikir, apapun juga di tengah kesibukan, saya upayakan hadir karena ini menyangkut hal yang sangat penting,” katanya kepada khalayak di Polda Jabar, Jumat (15/2).
 
Sama seperti yang Tito ungkapkan di Makassar, di Kota Bandung Tito pun sedikit menyinggung soal kualitas SDM Polri. Bedanya, kali ini ia lebih menitikberatkan soal sisi spiritual anggota Polri.
 
“Para ahli menjelaskan bahwa manusia harus memiliki tiga kemampuan utama. Pertama, kemampuan bidang intelektual (IQ), kedua kemampuan emosi (EQ). Kemampuan emosi ini dianggap lebih penting dari IQ. Banyak orang sukses karena EQ-nya lebih baik daripada IQ-nya,” ujar Tito.
 
“Tapi ada faktor ketiga yaitu kemampuan spiritual, yakni SQ,” katanya.

Bagi Tito, seorang anggota Polri mesti punya ketiga kemampuan tersebut.

3. Masjid Polda berbeda dari masjid lainnya

Resmikan Masjid Polda, Kapolri Harap Anggotanya Punya Spiritual KuatIDN Times/Galih Persiana

Menyangkut soal kemampuan spiritual, menurut Tito berkaitan dengan keimanan seseorang yang dapat ditunjang dengan kehadiran masjid atau tempat ibadah lainnya. “Bagi polri, saya menganggap peresmian ini memiliki nilai tambah, dibanding peresmian masjid di tempat lain. Karena masjid ini adalah masjid di dalam institusi yang diberikan kewenangan, kekuasan oleh rakyat dan negara,” ujarnya.
 
Anggota Polri mesti memiliki kemampuan IQ, EQ, dan SQ karena menjadi institusi yang unik. “Kaki kanannya ada di eksekutif, di bawah presiden. Sementara kaki kirinya ada di yudikatif,” tutur Tito. Apalagi, Polri merupakan institusi yang diberi power, baik dari sisi persenjataan, jumlah anggota, dan kewenangan hukum.

4. Mengutip sejarawan Inggris

Resmikan Masjid Polda, Kapolri Harap Anggotanya Punya Spiritual KuatIDN Times/Galih Persiana

Dalam pidatonya, Tito kemudian mengutip perkataan sejarawan Inggris, John Dalberg-Acton, yang mengatakan: “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.” Maksudnya, kata Tito, seseorang dengan kewenangan cenderung menyimpang.
 
Salah satu mencegah terjadinya penyimpangan wewenang oleh anggota Polri, ialah dengan memperkuat jati diri lewat keimanan kepada agamanya masing-masing. Dengan begitu, Tito yakin tidak akan pernah timbul masalah dalam internal Polri.
 
“Soalnya Kapolda, Kapolres, tidak dapat mengawasi seorang anggota polisi selama 24 jam. Siapa yang bisa mengendalikannya? Ya, diri sendiri,” tutur dia.

5. Dilanjutkan agenda peresmian masjid

Resmikan Masjid Polda, Kapolri Harap Anggotanya Punya Spiritual KuatIDN Times/Galih Persiana

Pidato Tito berlangsung kurang lebih selama 41 menit. Selain membahas soal SDM Polri, ia pun menyinggung terkait potensi ekonomi Indonesia dan Pemilihan Umum 2019.
 
Usai mengutarakan pidatonya, Tito bersama rombongan kemudian mengunjungi Masjid Al Amman. Usai wudlu, ia langsung berkeliling masjid ditemani oleh Kepala Polisi Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto dan Ridwan Kamil. Di sana, mereka menggelar ibadah Shalat Jumat perdana untuk Masjid Al Amman.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya