Polda Jabar dan BNN Amankan 13 Kg Sabu Siap Edar di Jawa Barat
Ilustrasi narkoba (IDN Times/I Made Argawa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Direktorat Polda Jabar dan Badan Narkotika Nasional Jawa Barat baru saja menangkap empat tersangka terkait kepemilikan narkotika dengan inisial AP, AS, DS, dan WAS. Dari empat tersangka, tiga di antaranya merupakan hasil penangkapan Polda Jabar.
1. Sabu dibungkus teh China
IDN Times/Galih PersianaKepala Polisi Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan, tersangka dengan inisial AP, AS, dan DS diamankan oleh petugas kepolisian pada September 2019 di sebuah perumahan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dari ketiga pelaku, polisi mengamankan barang bukti di antaranya sabu seberat 13 kg. “Barang bukti disimpan dalam karung putih, kemudian dikemas ke dalam 13 bungkus teh China dan diletakkan di pintu belakang mobil,” kata Rudy, di Markas Polisi Daerah Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (8/10).
2. Polisi selamatkan 13 juta jiwa
IDN Times/Galih PersianaDari hasil penangkapan yang berkembang, Rudy mengatakan polisi saat ini tengah memburu satu tersangka lainnya yang berinisial A (telah tercantum dalam Daftar Pencarian Orang). Menurut dia, sabu berasal dari Aceh dan hendak diedarkan di wilayah Jawa Barat.
Tak berhenti di sana, Rudy pun memastikan bahwa polisi masih mendalami sejumlah keterangan dari para tersangka. Ia juga mengklaim, “polisi telah menyelematkan 13 juta orang dari hasil pengamanan 13 kg sabu.”
3. Dihadiahi timah panas
IDN Times/Galih PersianaDi sisi lain, tersangka lain berinisial WAS merupakan hasil penangkapan BNN Jawa Barat. Kepala BNN Jabar, Brigadir Jenderal Sufyan Syarif, mengatakan bahwa petugasnya menangkap WAS di gerbang Tol Ciawi, Jawa Barat.
Dari tersangka, kata Rudy, BNN Jabar mengamankan 4 kg narkotika jenis sabu dan 5 ribu butir obat-obatan jenis ekstasi. Sama dengan barang bukti yang diamankan polisi, barang bukti dari tersangka WAS pun dikemas dalam bungkus teh China.
Ketika ditangkap, pelaku sempat ingin melarikan diri dan membikin repot petugas. Atas aksi itu, aparat terpaksa melepaskan timah panas ke arah kaki WAS.
4. WAS adalah residivis
IDN Times/Galih PersianaSufyan menceritakan, penangkapan berawal dari laporan masyarakat soal penyalahgunaan narkotika. Dari laporan tersebut, BNN Jabar melakukan penyelidikan dan mendapatkan letak pelaku yang tengah meluncur menuju Jawa Barat dari daerah Sumatera menunggangi angkutan umum.
"Maka itu, ia diduga terlibat daIam jaringan peredaran gelap narkotika lintas pulau," tutur Sufyan, di tempat yang sama.
Tak hanya itu, dari hasil intrograsi, BNN Jabar mendapatkan keterangan bahwa tersangka WAS merupakan residivis atas kasus penganiayaan.
"WAS adalah residivis dari Cianjur," ujarnya.
