Pegawai Bapenda Jabar dan Samsat Urunan untuk Korban Gempa Cianjur

Data terakhir ada 268 korban jiwa akibat gempa Cianjur

Bandung, IDN Times - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, Dedi Taufik mengajak semua pegawai hingga Samsat untuk urunan dana guna membantu korban gempa di Kabupaten Cianjur.

Dedi menyatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Semua pegawai, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Bapenda Jabar bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk disumbangkan.

“Tentu kami merasa prihatin dengan peristiwa yang terjadi di Cianjur. Dari informasi yang kami dapat, banyak warga yang kehilangan nyawa, ada yang luka dan butuh perawatan, tak sedikit rumah banyak yang hancur,” ucap dia, Senin (21/11) malam.

1. Pengumpulan uang dilakukan beberapa hari ke depan

Pegawai Bapenda Jabar dan Samsat Urunan untuk Korban Gempa CianjurIlustrasi kotak infaq. www.fimadani.com

Atas peristiwa itu, Bapenda secara inisiatif mengajak bawahannya untuk urunan dan menyisihkan pendapatannya guna membantu masyarakat Cianjur. Ia memastikan bahwa tidak ada paksaan kepada bawahannya untuk mengikuti aksi ini.

“Maka dari itu, saya mengajak secara sukarela semua pegawai di Bapenda, sampai di Samsat untuk menyisihkan rezeki. Kami akan kumpulkan dari malam ini sampai beberapa hari ke depan. Nanti akan disalurkan ke posko utama di Kabupaten Cianjur, teknisnya nanti seperti itu,” katanya, melanjutkan.

2. Bantuan disesuaikan dengan kebutuhan

Pegawai Bapenda Jabar dan Samsat Urunan untuk Korban Gempa CianjurRSUD Cianjur dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Bantuan yang digalang akan dikhusukan dalam bentuk uang. Setelah terkumpul, akan diputuskan penyerahan bantuannya dalam bentuk uang atau sudah dalam bentuk barang maupun kebutuhan pokok.

“Pegawai yang bekerja di Bapenda pengumpulannya bisa langsung. Bagi yang di Samsat, nanti kepala Samsat yang mengumpulkan dan nanti dikoordinasikan disini agar satu pintu ketika penyerahannya,” ujarnya Dedi.

Nantinya, lanjut Dedi, bentuk bantuan yang diserahkan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi bencana.

“Kami juga akan terus memantau perkembangannya. Mudah-mudahan semua korban bisa kuat melewati cobaan ini,” ucapnya.

3. Data terakhir: 268 warga meninggal dunia akibat gempa Cianjur

Pegawai Bapenda Jabar dan Samsat Urunan untuk Korban Gempa CianjurRSUD Cianjur dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Jumlah korban meninggal akibat gempa di Kabupaten Cianjur terus bertambah. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah warga yang meninggal mencapai 268 jiwa. Dari total tersebut baru 127 korban yang teridentifikasi.

Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun BNPB ada sekitar 151 orang yang belum ditemukan. Namun, data itu bisa saja berkurang karena dari korban yang sudah terevakuasi ada yang belum terdata secara valid.

"Bisa saja yang hilang dalam pencarian itu ada dalam data yang belum teridentifikasi," kata dia dalam konferensi pers di Pendopo Cianjur, Selasa (22/12/2022).

Sementara untuk korban yang mengungsi jumlahnya mencapai 58.362 jiwa. Mereka tersebar di berbagai desa baik yang sudah terbantu maupun belum.

Sejauh ini ada 12 Kecamatan yang terdampak gempa berkekuatan M5,6 pada Senin, (21/11/2022). Adapun ke-12 kecamatan tersebut adalah Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilakung, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

"Dari 12 kecamatan ini masing-masing sudah berdiri tempat pengungsian. Bahkan mungkin jumlahnya bertambah sesuai jumlah pengungsiannya," kata dia.

Baca Juga: 268 Warga Cianjur Meninggal Akibat Gempa, 151 Masih Hilang

Baca Juga: PNM Berikan Bantuan untuk Korban Bencana Gempa Bumi di Cianjur

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya