Pabrik Indonesia Ekspor Obat Kanker ke Aljazair Senilai Rp250 Miliar

Fase pertama ekspor dilakukan selama tiga tahun

Bandung, IDN Times – Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang menjadi musuh manusia di berbagai belahan dunia. Kehadiran teknologi dan adanya pola hidup buruk seperti rutin mengonsumsi makanan olahan, menempatkan kanker menjadi penyakit yang bisa menyerang siapa saja.

Permintaan obat kanker sebagai salah satu solusi keluar dari masalah ini pun semakin hari semakin meningkat. Peluang itu dimanfaatkan betul oleh perusahaan farmasi PT. CKD OTTO Pharmaceuticals untuk mengekspor obat kanker ke beberapa negara lain. Sejauh ini, perusahaan tersebut memang fokus memproduksi obat-obatan onkologi.

Salah satu negara penerima ekspor ialah Ajazair. CKD OTTO Pharmaceuticals baru saja meneken kontrak dengan Saidal Grup, Badan Usaha Milik Negara Aljazair, setelah menjalin nota kesepahaman pada Desember 2020.

1. Nilai ekspor capai Rp250 miliar

Pabrik Indonesia Ekspor Obat Kanker ke Aljazair Senilai Rp250 MiliarIlustrasi Obat-Obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Nilai ekspor tersebut tidak main-main yakni mencapai Rp250 miliar pada fase pertama selama tiga tahun lamanya. Perjanjian dimulai dengan eksportasi enam item obat kanker dalam bentuk bulk vial, yang kemudian akan mengalami pengemasan kedua di Aljazair.

Pada fase kedua, CKD OTTO akan melakukan transfer teknologi auntuk Saidal setelah pabrik onkologi mereka selesai dibangun.

Presiden Direktur PT CKD OTTO Pharmaceuticals, In Hyun Baik, berharap jika perusahaannya dapat berkontribusi dengan baik bagi masyarakat Indonesia.

“Kami berharap semua obat produksi CKO OTTO dapat memberi kontribusi bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu, kami juga berharap dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Asia, dimulai dari Indonesia,” kata dia, dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (11/3/2021).

2. Indonesia mengalami peningkatan prvelensi kanker

Pabrik Indonesia Ekspor Obat Kanker ke Aljazair Senilai Rp250 MiliarInfografis Penyakit Kanker Paru-Paru dan Sistem Pernapasan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Penny K. Lukito, menyampaikan jika kanker merupakan salah satu penyakit dengan tingkat prevelensi secara global yang terus naik. Begitu pula dengan apa yang terjadi di Indonesia.

“Di Indonesia, dikutip dari Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan, menunjukan adanya peningkatan prevalensi tumor atau kanker dari 1,4 per 1.000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,8 per 1.000 penduduk di tahun 2018,” tutur dia.

3. Ada 19,3 juta kasus baru dari penyakit kanker selama 2020

Pabrik Indonesia Ekspor Obat Kanker ke Aljazair Senilai Rp250 Miliarunsplash.com/@nci

Sementara itu, lanjut dia, merujuk data Globocan (Global Cancer Observatory), pada 2020 terdapat 19,3 juta kasus baru secara global, dengan angka kematian yang tinggi yakni sekitar 10 juta kematian.

Peningkatan prevalensi ini menunjukan adanya kenaikan permintaan untuk obat-obat onkologi, di mana kebutuhan untuk obat-obatan tersebut harus dapat dijawab. Kerja sama antara CKD OTTO dan Saidal merupakan salah satu cara untuk menjawab kebutuhan itu.

4. Memiliki target ekspor pada negara-negara Islam

Pabrik Indonesia Ekspor Obat Kanker ke Aljazair Senilai Rp250 MiliarCKD Otto pabrik obat onkologi (IDN Times/Istimewa)

Karena adanya pandemik COVID-19, upacara penandatanganan kontrak kerja sama antara kedua perusahaan dilakukan secara online. Menurut In Hyun, dengan investasi lebih dari 400 milyar rupiah untuk pabriknya, CKD OTTO mengklaim dapat memproduksi obat-obat onkologi dengan standar yang tinggi.

CKD OTTO juga merupakan perusahaan dengan pabrik onkologi pertama di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI, sehingga diharapkan dapat menjangkau 2 milyar orang di negara-negara Islam dan negara-negara lainnya.  

Didirikan pada tahun 2015, perusahaan ini adalah hasil patungan antaar PT. Otto Pharmaceutical Industries (Indonesia), dan Chong Kun Dang Pharm Corp. (Korea).

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya