MUI Jabar Respons Keinginan Anggota ISIS Ingin Pulang ke Bandung

Jangan pulangkan Mariam sebelum ada kajian

Bandung, IDN Times – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap para kepala daerah di Jawa barat berkumpul dengan para ulama untuk membahas terkait salah satu anggota ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang ingin pulang ke Bandung, Jawa Barat. Ialah Mariam Abdullah, yang ingin pulang kampung usai kelompoknya kalah perang melawan Syrian Democratic Forces (SDF).

Kisah Mariam merebak di media massa setelah ia mengaku sebagai warga negara Indonesia di depan mata kamera seorang reporter. Ia merengek minta pulang. Kamera pun menangkap putri kecilnya bernama Nabila yang tengah menyuapi tiga adiknya.

Menurut Mariam, Ia terbang ke Suriah diajak sang suami bernama Saifuddin yang kini lenyap tanpa kabar. Mariam tak tahu lagi bagaimana cara bertahan hidup, kecuali pulang ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat.

Bagaimana respons MUI terkait harapan Mariam?

1. MUI berharap kepala daerah dan pemuka agama berkumpul

MUI Jabar Respons Keinginan Anggota ISIS Ingin Pulang ke BandungIDN Times/Galih Persiana

Sekertaris Umum MUI Jawa Barat, Rafani Akhyar, mengatakan bahwa berbagai pihak mesti mempertimbangkan matang-matang kepulangan Mariam. Keputusan terkait pulangnya Mariam mesti bijaksana, di atas kepentingan masyarakat umum.

“Jadi saya kira akan sangat baik jika Gubernur (Jawa Barat) dan wali kota (Bandung) punya inisiatif mengumpulkan tokoh pemerintahan, tokoh agama, untuk dilakukan pertimbangan pengkajian. Dipertimbangkan baik buruknya, kalau dia dibawa pulang,” tutur Rafani, ketika dihubungi pada Rabu (3/4).

Pasalnya, lanjut Rafani, negara-negara lain seperti Inggris dengan tegas telah mencabut paspor warga negaranya yang bergabung dengan ISIS dan ingin pulang.

2. Apa saja baik buruk Mariam pulang ke Indonesia?

MUI Jabar Respons Keinginan Anggota ISIS Ingin Pulang ke BandungSumber gambar: businessinsider.com

Menurut Rafani, berbagai kajian diperlukan sebelum memutuskan nasib Mariam yang merengek minta pulang. Kajian-kajian itu, kata dia, mesti mempertimbangkan baik buruknya Mariam di Indonesia.

“Kalau dampak negatif misalnya yang bersangkutan susah disadarkan. Saya kira tak ada gunanya. Tapi kalau umpamanya dia dibawa pulang terus sadar setelah diberikan informasi yang berharga, ya, tidak apa-apa. Kembali lagi yang penting dilakukan kajian dulu,” tuturnya.

3. Mariam tak akan minta pulang jika ISIS masih jaya

MUI Jabar Respons Keinginan Anggota ISIS Ingin Pulang ke BandungSumber Gambar: liputan6.com

Bagi Rafani, fenomena anggota ISIS asal Indonesia yang ingin pulang muncul setelah kelompoknya terdesak. Dalam posisi terpuruk, seseorang memang kerap meminta tolong hingga kalap karena kebingungan.

“Kalau mereka (ISIS) sedang jaya mah tidak akan ada rasa ingin pulang, atau segala macam. Ini karena ISIS-nya saja sedang terdesak dalam posisi yang terkalahkan,” tuturnya.

4. Khawatir pulang lalu minggat lagi

MUI Jabar Respons Keinginan Anggota ISIS Ingin Pulang ke Bandungbbc.com

Ada pula kekhawatiran jika Mariam pulang, ia akan lebih mudah untuk dicuci otak dan kembali bergabung dengan gerakan-gerakan ekstrim ISIS. Pasalnya, meski kalah di Suriah, saat ini ISIS sudah berpindah tempat dan membangun titik-titik baru.

“Sebab begini, ISIS ini sekarang larinya banyak ke Afrika. Nah mereka di sana bikin bescamp lagi nanti. Kalau pulang, (Saya khawatir) hanya sementara nanti bisa gabung lagi,” kata Rafani.

5. Ada paham mirip ISIS di Bandung

MUI Jabar Respons Keinginan Anggota ISIS Ingin Pulang ke BandungPribadi

Dengan maraknya pemberitaan terkait Mariam, MUI Jawa Barat tidak memungkiri bahwa ada beberapa paham yang mirip ISIS tersebar di Bandung. Paham-paham tersebut biasanya menganggap Pancasila sebagai toghut (Menyembah selain Allah SWT).

“Seperti pengajian-pengajian subuh di masjid tertentu, ya, itu kan hampir mirip-mirip. Banyak yang bilang bahwa Pancasila itu toghut. Padahal negara ini bukan negara Islam, jadi harus ada ketundukan dan ketaatan (Pada dasar negara). Penanganan seperti ini tidak hanya tugas MUI saja, tapi harus bersinergi dengan ormas islam dan aparat,” katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya