Mudik Lewat Garut, Waspadai Titik Macet dan Rawan Kecelakaan Ini

Ada juga tip agar pemudik tak kelelahan

Garut, IDN Times – Bagi pemudik yang menggunakan jalur selatan Jawa Barat, Kabupaten Garut pasti bukan tempat yang asing lagi. Dari arah Ibu Kota Jakarta, pemudik akan keluar dari Gerbang Tol Cileunyi, dan melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, sebelum memasuki wilayah Kabupaten Garut.

Jalur Kabupaten Garut kerap digunakan pemudik yang berangkat dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, menuju Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, hingga Jawa Tengah. Jalur ini pun kerap dipilih oleh keluarga pemudik yang tak diburu waktu dan ingin menikmati perjalannya.

Namun, di sepanjang jalur selatan ini banyak titik yang perlu diwaspadai, baik karena rawan macet, mau pun menjadi daerah tengkorak alias rawan kecelakaan. IDN Times mencoba menyusuri jengkal demi jengkal jalur utama mudik Kabupaten Garut pada Rabu (22/5). Bagaimana kesiapan Kabupaten Garut menyambut arus mudik 2019?

1. Istirahat setelah keluar gerbang tol terakhir

Mudik Lewat Garut, Waspadai Titik Macet dan Rawan Kecelakaan IniIDN Times/Galih Persiana

Tubuh yang bugar seakan menjadi syarat utama bagi seorang pengemudi untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Maka itu, ada baiknya pemudik beristirahat sejenak setelah menuntaskan perjalanan panjang jalur Purbaleunyi (Purwakarta, Bandung, Cileunyi).

Menurut pantauan IDN Times, tempat istirahat paling nyaman, baik untuk memulihkan stamina atau pun mengisi perut, perlu ditempuh paling dekat sekitar 25 menit dari Gerbang Tol Cileunyi menuju Kabupaten Garut.

Tepatnya, di Cicalengka, Kabupaten Bandung, pemudik bisa berhenti di Rumah Makan Ampera atau Nasi Liwet Asep Stroberi yang saling berseberangan. Selain menyediakan makanan lezat khas Sunda, kedua restoran tersebut pun memiliki wahana bermain anak yang bisa digunakan untuk melepas penat.

Namun, sepertinya Anda perlu waktu lebih dari 25 menit untuk mencapai kedua tempat istirahat tersebut jika melintas pagi atau sore hari. Kurun waktu tersebut merupakan saat di mana pekerja pabrik berganti sif, sehingga seringkali menghambat lalu lintas. Tak hanya itu, ketika hujan datang, beberapa titik di jalur Cicalengka juga kerap terendam banjir.

2. Waspadai jalur Nagreg

Mudik Lewat Garut, Waspadai Titik Macet dan Rawan Kecelakaan IniIDN Times/Galih Persiana

Salah satu jalan yang identik dengan arus mudik adalah Jalan Nagreg. Ketika memasuki Nagreg, artinya Anda telah berada di wilayah Kabupaten Garut, dan telah meninggalkan Kabupaten Bandung.

Jalan ini, dari tahun ke tahun kerap menjadi pemberitaan karena memiliki kontur yang ekstrim. Maka itu, berbagai peristiwa kecelakan dan kemacetan kerap mewarnai jalur tersebut. Namun belakangan, setelah jalur baru Lingkar Nagreg rampung dikerjakan pemerintah pada 2011, kemacetan dan kecelakaan di sana bisa diredam.

Pemudik utamanya harus berhati-hati ketika melintasi daerah turunan Nagreg sepanjang 3 km. Dalam asumsi lalu lintas normal, jalur ekstrim satu arah ini dapat ditempuh dengan waktu lima menit.

3. Titik macet pertama: Pasar Limbangan

Mudik Lewat Garut, Waspadai Titik Macet dan Rawan Kecelakaan IniIDN Times/Galih Persiana

Waktu mengecek kesiapan jalur mudik pada akhir April 2019, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Refdi Andri, mengatakan bahwa pasar tradisional menjadi titik macet yang perlu diwaspadai oleh satuannya selama arus mudik 2019. Dari arah Bandung, pasar pertama yang akan ditemui ialah Pasar Limbangan, Kabupaten Garut.

IDN Times melintasi pasar tersebut tepat pukul 10.00 WIB pada Rabu (22/5). Pedagang yang tumpah di bahu jalan, dan lalu lalang pembeli yang melintas, membuat perjalanan mesti terhambat sekitar 5 menit dari waktu biasanya.

Tak hanya itu, di samping pasar terdapat pertigaan yang kerap digunakan sebagai jalur alternatif menuju Kota Garut. Di titik itu, moda transportasi umum sering mengetem menunggu penumpang dan membuat macet lalu lintas dua arah tersebut.

Sekitar 200 meter dari persimpangan jalur alternatif, pengemudi bisa menemui pos Operasi Ketupat Kepolisian. Kalau ada kendala selama perjalanan, jangan lupa melapor ke petugas, ya!

4. Limbangan rampung, masuk Cibatu

Mudik Lewat Garut, Waspadai Titik Macet dan Rawan Kecelakaan IniIDN Times/Galih Persiana

Setelah melintasi daerah Limbangan yang dapat ditempuh dengan waktu 30 menit, pengemudi akan memasuki daerah Cibatu, Kabupaten Garut. Selama 30 menit menuntaskan Limbangan, pengemudi perlu berhati-hati utamanya karena mesti melakoni jalur yang meliuk-liuk dan ramai dilintasi masyarakat sekitar.

Ketika IDN Times melintasi jalur tersebut, beberapa santri dari pesantren yang berada tepat di sisi jalan baru saja pulang. Meski selama arus mudik 2019 kegiatan sekolah diliburkan, aktivitas masyarakat sekitar tetap menjadi alasan mengapa pemudik perlu waspada.

Selesai jalur Limbangan, pemudik akan memasuki kawasan Cibatu yang juga berada di Kabupaten Garut. Sama seperti Limbangan, Cibatu pun dikenal dengan kontur jalan yang berliuk-liuk.

Jalur mudik ini cukup memanjakan mata, karena jalan protokol dibangun di daerah ketinggian. Pemandangan pegunungan Kabupaten Garut dapat dinikmati sepanjang perjalanan. Tapi, jika malam hari tiba, jalur tersebut tidak dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai.

5. Malangbong, titik terakhir mudik lewat Garut

Mudik Lewat Garut, Waspadai Titik Macet dan Rawan Kecelakaan IniIDN Times/Galih Persiana

Sebelum memasuki Kabupaten Tasikmalaya, pemudik akan lebih dulu masuk ke daerah Malangbong, Kabupaten Garut. Kontur jalan memang masih sama berbahayanya dengan Limbangan dan Cibatu. Namun, yang lebih penting dari pada itu, di Malangbong terdapat beberapa titik macet.

Sama dengan Limbangan, kemacetan di Malangbong disebabkan oleh pasar tradisional yang berdiri di sana. Ketika IDN Times melintasi jalan tersebut, kemacetan menjalar sepanjang 2 kilometer. Musababnya, tak lain Pasar Lewo yang ramai dikunjungi masyarakat sekitar.

Selepas kemacetan Pasar Lewo yang sudah menjadi pemandangan sehari-hari di sana, pemudik mesti melanjutkan perjalanan sepanjang 17 km menuju Kabupaten Tasikmalaya. Dalam pantauan IDN Times, perjalanan tersebut dapat ditempuh sekitar 33 menit.

Wilayah Kabupaten Tasikmalaya pertama yang akan menyambut kedatangan para pemudik ialah Kadipaten alias Gentong. Hati-hati, jalur ini tak kalah bahaya dari jalur-jalur Kabupaten Garut.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya