Momentum Lebaran, Makam Nike Ardilla Masih Ramai Dikunjungi Penggemar

Hampir dua dekade setelah ia meninggal dunia

Ciamis, IDN Times – Sudah 19 tahun berselang, sejak penyanyi Nike Ardilla meninggal dunia pada 19 Maret 1995 dan disemayamkan di kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat. Meski nyaris dua dekade tak menghiasi panggung hiburan dalam negeri, makamnya masih kerap dikunjungi para penggemar, khususnya selama momentum lebaran.

IDN Times mengunjungi makam penyanyi dengan nama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi ini, yang terletak sekitar 20 meter dari jalur mudik Jawa Barat selatan daerah Ciamis (Sebelum gerbang masuk Kabupaten Ciamis), pada Kamis (23/5). Kondisi makam keluarga Nike memang sepi kala itu, tak ada seorang pun yang tengah mengunjungi makamnya.

Kata Among dan Arne, pasangan suami-istri penjaga makam Nike Ardilla, tempat peristirahatan sang diva itu ramai dikunjungi sehari sebelum memasuki bulan puasa, dan selama sepekan setelah lebaran. “Selalu begitu setiap tahunnya,” kata Among, kepada IDN Times.

1. Siapa yang rutin mengunjungi makam Nike?

Momentum Lebaran, Makam Nike Ardilla Masih Ramai Dikunjungi PenggemarIDN Times/Galih Persiana

Yang tak pernah luput mengunjungi makam Nike Ardilla, kata Among, pastilah keluarga besarnya yang tinggal di Bandung, Jawa Barat. Terutama di hari-hari setelah lebaran, keluarga Nike berbondong-bondong menyambangi makam tersebut.

“Waktu munggahan (menjelang puasa) juga banyak keluarga neng Nike yang datang dan berdoa,” tutur Among.

Tak hanya keluarga, Among juga menyebut deretan nama orang dekat Nike di panggung hiburan. Misalnya, manajemen Nike Ardilla hingga rumah produksi dari album-albumnya. Ada pula sejumlah fan yang rutin mengunjungi makam Nike Ardilla saban tahun setelah lebaran, hingga Among pun mengenal namanya.

“Bahkan kalau datang, mereka enggak ragu menginap di sini (rumah Among yang bersampingan dengan makam) untuk satu malam. Sering juga orang yang hanya lewat, tapi sengaja berhenti dulu di sini untuk melihat makam neng Nike,” katanya.

2. Nike disemayamkan samping sang ayah

Momentum Lebaran, Makam Nike Ardilla Masih Ramai Dikunjungi PenggemarIDN Times/Galih Persiana

Dari sepetak makam keluarga besar Nike, yang berdampingan dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cidudu, Ciamis, makam Nike Ardilla berada di tengah. Di sampingnya, terdapat makam sang ayah, Raden Edi Kusnadi, dengan model yang sama.

“Sebelum jadi pemakaman, itu dulunya kebun singkong milik keluarga neng Nike,” kata dia.

Hampir setiap pagi, sebelum melakukan aktivitas lainnya, Among membersihkan makam keluarga tersebut. Mulai dari membersihkan dedaunan yang berserakan di sekitar makam, hingga menyikat porselen makam agar mengkilat.

“Banyak penggemar (Nike) yang bilang kalau makam ini enak, lebih bersih dari pada rumah. Sebelum lebaran, saya juga mau beli solar untuk gosok ubin biar lebih mengkilat,” ujarnya.

3. Kenangan penjaga makam bersama Nike Ardila

Momentum Lebaran, Makam Nike Ardilla Masih Ramai Dikunjungi PenggemarIDN Times/Galih Persiana

Sebenarnya, Nike tumbuh besar di Bandung, bukan Ciamis. Namun, dalam waktu-waktu penting, misalnya lebaran, Nike pulang ke Ciamis untuk mengunjungi neneknya.

Maka itu, Among dan Arne tak punya banyak kenangan dengan Nike. Kecuali satu kenangan, di mana Nike bernyanyi di acara peringatan 17 Agustus waktu masih berusia lima tahun. “Suaranya bagus sekali. Saya masih ingat suaranya,” kata Arne, kepada IDN Times.

Among pun bercerita bahwa ketika masih berada di pucuk ketenarannya, Nike telah mempersiapkan hari kematiannya dengan bijak. Ia dikisahkan pernah mencari sebidang tanah untuk pemakamannya suatu hari.

Namun, pencarian itu digagalkan sang kakek yang menginginkan keluarga besarnya berkumpul di satu pemakaman yang sama. Kejadian itu, kata Among, terjadi tak lama sebelum Nike menghembuskan nafas terakhirnya.

4. Nike Astrina sebelum Ardilla

Momentum Lebaran, Makam Nike Ardilla Masih Ramai Dikunjungi PenggemarLiputan 6

Kisah antara Nike dan kakeknya tersebut adalah sepenggal peristiwa dari kedekatan di antara keduanya. Sebenarnya, sejak kecil ia dikenal cukup dekat dengan sang kakek, antara lain karena punya minat yang sama yakni di bidang tarik suara. Kakeknya merupakan seorang penyanyi keroncong terkenal di jawa barat.

Ketekunan Nike dalam menggeluti dunia tarik suara akhirnya berbuah hasil pada 1985, waktu ia berusia sepuluh tahun. Kala itu, Nike menjadi Juara Harapan 1 dalam ajang Lagu Pilihanku, sebuah acara yang diorbitkan TVRI. Di tahun yang sama, ia pun menjuarai Festival Pop Singer HAPMI (Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia) Bandung.

Sebelum dikenal dengan nama Nike Ardilla, perempuan berparas anggun ini lebih dulu punya nama panggung Nike Astrina. Nama itu cukup lama disandangnya. Bahkan, pada 1989, kala mencoba terjun ke dunia akting dengan membintangi film layar lebar berjudul Gadis Foto Model, ia masih menggunakan nama Nike Astrina.

5. Album fenomenal Seberkas Sinar

Momentum Lebaran, Makam Nike Ardilla Masih Ramai Dikunjungi Penggemarvidio.com

“Kala ‘ku seorang diri

Hanya berteman sepi dan angin malam

Kucoba merenungi

Tentang jalan hidupku”

Penggalan lirik lagu di atas sepertinya tak asing lagi di telinga remaja 1990-an. Lirik dari lagu Seberkas Sinar itu adalah salah satu karya Nike yang diproduseri Deddy Dores, dan berhasil menasionalkan namanya. Sama dengan judul lagu tersebut, album itu pun dirilis pada 1989 dengan nama Seberkas Sinar.

Pada album ini lah nama panggung Nike berubah dengan mengganti Astrina menjadi Ardila. Sejak album itu diorbitkan, nama Nike Ardilla seakan tak pernah pergi dari jajaran artis papan atas dalam negeri yang menghiasi panggung-panggung spektakuler.

Hingga Minggu pagi, 19 Maret 1995, tiba. Nike mengalami kecelakaan tunggal di Bandung. Mobil Honda Civic-nya hilang kendali sehingga menabrak pagar beton dan menyebabkan luka berat di bagian dada Nike. Sesampainya di rumah sakit, Nike dipastikan sudah meninggal dunia.

Nike meninggal di usia 19 tahun, waktu popularitasnya berada di pucuk karier. Indonesia berkabung, terutama para penggemarnya yang seakan ditinggal sang idola tanpa firasat apapun sebelumnya.  “Kalau penggemar sudah datang, dia bisa menangis berjam-jam di depan makam neng Nike,” tutur Among.

Bahkan, dalam penelitian tentang ziarah makan orang Jawa yang disusun Dekan Fakultas Studi Asia Universitas Nasional Australia, George Quinn, Nike Ardilla diberi sebuah kekhususan. Quinn menyebut bahwa Nike merupakan satu-satunya tokoh budaya pop Indonesia yang makamnya dihormati dengan luar biasa.

Nike memang telah tiada. Namun karyanya masih terdengar di telinga kita, bukan?

Topik:

  • Yogi Pasha
  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya