Mobil Listrik Laris, Krakatau Global Trading Incar Suplai Nikel

Tren mobil listrik jadi peluang

Bandung, IDN Times - Penggunaan mobil listrik tengah menjadi tren di seluruh penjuru dunia. Produsen otomotif mulai marak memproduksi mobil yang diklaim ramah lingkungan tersebut, seiring dengan meningkatnya permintaan.

Direktur PT Krakatau Global Trading Resnumurti Wibisono mengungkapkan, momentum peralihan dari energi fosil ke green energy bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan pemasukan atau revenue.

“Mobil listrik bisa menjadi sebuah peluang yang harus dimanfaatkan oleh PT Krakatau Global Trading. Kami bisa menyuplai nikel yang menjadi bahan baku dari baterei mobil listrik. Fenomena green energy ini sudah menjadi sebuah keniscayaan dan kami harus menangkap momentum tersebut sebagai sebuah peluang,” kata Resnumurti Wibisono, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (31/10/2022).

1. Krakatau Global Trading pastikan bisa suplai nikel

Mobil Listrik Laris, Krakatau Global Trading Incar Suplai NikelDirektur PT Krakatau Global Trading Resnumurti Wibisono (IDN Times/Istimewa)

Sebagai anak perusahaan dari PT Krakatau Steel, PT Krakatau Global Trading menjual berbagai macam jenis produk kecuali baja. Karena itu, penggunaan mobil listrik yang mulai meningkat secara perlahan adalah sebuah peluang bisnis baru bagi perusahaan.

“Kami ini tidak punya tambang batu bara, tapi kami bisa menjual batu bara. Begitu juga dengan nikel, kami bisa menyuplai ke perusahaan otomotif yang membuat mobil listrik,” ungkap pria yang kerap disapa Resnu tersebut.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia dapat memproduksi baterai untuk kendaraan listrik pada kuartal IV 2024 mendatang.

Hal ini seiring dengan berjalannya proyek pabrik baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir.

2. Nikel dianggap sebagai produk yang sedang dibutuhkan pasar

Mobil Listrik Laris, Krakatau Global Trading Incar Suplai NikelIlustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Resnumurti menambahkan, ancaman resesi global yang diisukan terjadi tahun depan membuat PT Krakatau Global Trading harus mempersiapkan sejumlah langkah. Salah satunya adalah dengan menjual produk yang tengah dibutuhkan pasar, seperti nikel.

Pemerintah sudah mengeluarkan aturan tentang penggunaan mobil listrik yaitu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Pada acara G20 pertengahan November nanti, seluruh mobil dan motor yang akan digunakan bertenaga listrik. Sejumlah perusahaan otomotif sudah menyiapkan ratusan unit mobil dan motor listrik untuk perhelatan akbar G20 di Bali tersebut.

3. Jika carbon trading diterapkan maka dihitung carbon kredit

Mobil Listrik Laris, Krakatau Global Trading Incar Suplai NikelDirektur PT Krakatau Global Trading Resnumurti Wibisono (IDN Times/Istimewa)

Resnu meyakinkan, PT Krakatau Global Trading juga siap menerapkan carbon trading, karena perusahaan ini juga menjual kokas yang merupakan olahan bahan sisa batu bara.

“Kokas ini kan sisa batu bara yang kami olah lagi dan bisa dipakai, jadi kalau carbon trading sudah diterapkan maka sudah bisa dihitung carbon kredit yang dimiliki PT Krakatau Global Trading,” tutur Resnumurti Wibisono, seperti yang ia jelaskan di Podcast Sofa Panas.

Baca Juga: Mobil Hybrid Dinilai Nanggung, Mobil Listrik Laris Manis

Baca Juga: 5 Mobil Listrik Termurah Pilihan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya