Mengapa Generasi Muda Harus Bisa Berpikir Kritis?

Berpikir kritis dapat menjadi solusi bagi masalah di sekitar

Bandung, IDN Times – Berpikir kritis adalah konsep yang baik bagi manusia. Bagaimana tidak, dengan kritis, seseorang dapat berpikir secara rasional sebelum benar-benar mengambil sebuah keputusan. Pada dasarnya, berpikir kritis menjadi hal yang baik jika diterapkan sejak dini.

Seperti yang dikatakan penulis Roro Ajeng Sekar Arum. Baginya, dengan berpikir kiritis, generasi muda dapat menjawab permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Sering kali pemikiran kritis memang berbuah solusi yang bijak.

Roro mengatakan, melatih pola pikir kritis dapat dilakukan melalui pendekatan design thinking. Hal tersebut dijelaskannya ketika menjadi pemateri dalam pelatihan Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2021 dengan tema Design Thinking for Writers.

1. Dengan design thinking, masalah bisa dipecahkan dengan kreatif dan efisien

Mengapa Generasi Muda Harus Bisa Berpikir Kritis?Beswan Djarum (IDN Times/Istimewa)

Penulis buku ‘Tudung Venus’ ini memperkenalkan Beswan Djarum kepada konsep design thinking, yakni upaya membangun pola pikir dengan berorientasi memecahkan masalah yang kompleks secara kreatif, efektif, dan efisien.

Roro mengatakan, design thinking dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu isu dalam beragam bidang. Apalagi faktanya, semakin pesat kemajuan teknologi, semakin beragam pula tantangan yang hadirnya.

”Dengan design thinking, anak muda akan jadi pribadi yang peka terhadap berbagai kondisi serta permasalahan yang ada di sekitarnya. Itu akan membantu proses bertanya, mencari jawaban dari keresahan yang dihadapinya, hingga nantinya mereka siap melangkah, menghadapi, dan melakukan sejumlah inovasi karena telah memiliki pondasi berpikir kritis dan kreatif yang kuat,” tuturnya.

2. Menulis adalah kemampuan dasar bagi para pemimpin

Mengapa Generasi Muda Harus Bisa Berpikir Kritis?Ilustrasi Menulis (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Tak hanya itu, konsep design thinking juga dapat digunakan penulis dalam membedah dan menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan itu, generasi muda mampu menghasilkan ide hingga argumentasi yang paling efektif dan sesuai dengan tujuan. 

Menurutnya, di era digital ini keterlibatan teknologi dan kemampuan penulis maupun calon pemimpin dalam menggali permasalahan akan menjadi lebih kompleks, karena mereka bisa dengan mudah mendapatkan beragam sumber informasi pendukung 

“Menulis adalah salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengkomunikasikan ide, argumentasi, hingga visinya. Jadi tidak hanya pandai dalam pikiran, tapi juga tepat dalam berkomunikasi,” ungkapnya. 

Penerapan design thinking dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya ialah dengan selalu menimbang matang setiap masalah yang terjadi di sekitar. Berpikir kritis, kata Roro, diawali dengan melihat segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang dan melakukan re-check terhadap data dan fakta yang ada.

Design thinking juga membantu anak muda untuk jadi lebih bijak membuat konten-konten di dunia digital, tidak mudah terpengaruh hoax, dan memiliki pendirian terhadap sebuah permasalahan,” urai Roro.

3. Berpikir kritis adalah skill masa depan

Mengapa Generasi Muda Harus Bisa Berpikir Kritis?Beswan Djarum (IDN Times/Istimewa)

Di sisi lain, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Leonardus Saptopranolo menegaskan bahwa Leadership Development Djarum Beasiswa Plus kembali diselenggarakan dengan tujuan membentuk generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan Indonesia yang memiliki kecakapan emosional, intelegensia, serta jiwa visoner.

Berbagai visi itu dicanangkan dengan harapan agar generasi muda mampu melakukan perubahan bagi masyarakat ke arah yang lebih baik. Selama pelatihan, karakter para Beswan Djarum diasah agar melahirkan dan mewujudkan visi-visi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara di masa mendatang.

Menurut Sapto, materi design thinking for writers menjadi salah satu bahasan yang menarik untuk diangkat, karena berpikir kritis dan kreatif merupakan salah satu future skills yang dibutuhkan dalam menghadapi era yang akan datang.

“Kami mendorong mereka agar lebih aktif menuangkan gagasannya, baik melalui tulisan atau media lainnya. Dengan begitu, sisi kreativitas dan kritis akan terlatih. Materi ini juga penting agar generasi muda khususnya Beswan Djarum lebih hati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah terprovokasi hoax,” Sapto menjelaskan.

4. Design thinking jadi salah satu dari sederet pelatihan soft skills

Mengapa Generasi Muda Harus Bisa Berpikir Kritis?pexels/thatguycraig000

Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada Beswan Djarum. Pelatihan ini meliputi Nation Building, Character Building, Competition Challenges, serta International Exposure.

Tidak hanya itu, melalui program Community Empowerement, Beswan Djarum juga diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai soft skills yang telah diperoleh dengan melibatkan diri secara langsung dalam memberikan jalan keluar pada suatu permasalahan sosial di lingkungan tempat mereka berada.

Sejalan dengan pembekalan soft skills bagi Beswan Djarum, Bakti Pendidikan Djarum Foundation juga akan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk bergabung sebagai Beswan Djarum angkatan 2020/2021 mulai Maret 2021 mendatang. Pendaftaran bisa dilakukan secara online di situs resmi mereka.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya