Menebak Masa Depan Industri, Perusahaan Harus Fokus Kesehatan Pekerja

Bagaimana pola kerja jika pandemi berakhir?

Bandung, IDN Times – Digitalisai dan sistem otomatisasi seakan menjadi keharusan bagi dunia kerja ketika kita dilanda pandemi COVID-19. Dunia kerja pun dituntut untuk cepat beradaptasi dengan berbagai macam perubahan lainnya, di antaranya ialah lahirnya pekerjaan-pekerjaan baru.

Maka itu, banyak sumber percaya bahwa Indonesia sebenarnya tengah menghadapi new normal di bidang ketenagakerjaan.

Hal itu menjadi pembahasan menarik dalam webinar Tren Masa Depan Dunia Kerja dan K3 Usai Pandemi yang digelar International Labour Organization (ILO) bersama Katadata pada Rabu (10/11/2021).

Webinar membahas bahwa selama pandemi, perusahaan diharapkan tetap berfokus pada ketahanan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Para pekerja yang rentan terhadap peralihan teknologi  juga harus segera diberi pelatihan atau keterampilan baru.

1. Bagaimana sektor kesehatan memengaruhi industri secara luas?

Menebak Masa Depan Industri, Perusahaan Harus Fokus Kesehatan PekerjaSejumlah buruh pabrik PT Pan Brothers Tbk membakar ban bekas saat berunjuk rasa di Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (5/5/2021). Aksi demo ribuan buruh PT Pan Brothers Tbk tersebut dipicu karena ketidakpuasan mereka dengan kebijakan perusahaan yang membayar gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) dengan cara dicicil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.

Tuntutan perubahan akibat pandemi tersebut mengharuskan perusahaan untuk menerapkan strategi operasi dengan cara kerja baru, agar bisnisnya tetap bertahan. Salah satu strategi adalah dengan berinvestasi pada kesehatan para pekerjanya.

“Skenario selama masa pandemi ini, kita masih berada pada tahapan disaster relief. Di tahap itu pemerintah harus berfokus pada tiga hal yaitu sektor kesehatan, pendampingan sosial masyarakat, dan dukungan terhadap Usaha Kecil dan Menengah,” kata ahli ekonomi Chatib Basri yang hadir sebagai pembicara.

Dengan berfokus pada penanganan kesehatan, maka penyebaran COVID-19 di Indonesia akan semakin dapat ditekan. Mantan Menteri Keuangan ini juga mengatakan jika hal tersebut secara perlahan akan menciptakan permintaan di masyakarat, yang kemudian akan mendorong kembali sektor produksi.

Jika sudah demikian, bisnis dapat kembali beroperasi dan membuka lapangan kerja.

2. Industri diingatkan soal alur kerja setelah pandemi usai

Menebak Masa Depan Industri, Perusahaan Harus Fokus Kesehatan PekerjaIlustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Kazutoshi Chatani, Spesialis Bidang Ketenagakaerjaan ILO, mengungkapkan upaya pencegahan penularan COVID-19 di tempat kerja perlu diperluas agar bisnis bisa kembali berjalan.

“Sekarang ini banyak perubahan dalam dunia bisnis memanfaatkan teknologi yang lebih banyak digunakan untuk mengurangi interaksi antar manusia. Perubahan ini membuat kita harus berpikir, bagaimana masa depan dunia kerja setelah pandemi berakhir,” kata Chatani.

Sementara itu ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, optimistis jika pandemi di Indonesia akan segera menjadi endemi, di mana masih ada penularan virus namun tidak membebani fasilitas kesehatan yang ada di negara ini.

Keyakinan itu didasari oleh keadaan selama dua bulan ini, di mana Indonesia dianggap berhasil menekan penyebaran COVID-19. “Kita sudah berhasil menekan angka orang yang sakit dengan gejala COVID-19 berat dan jumlah orang yang meninggal,” kata Pandu.

Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan jika memang tempat kerja merupakan lokus penularan COVID-19 yang sangat tinggi. Aktivitas di tempat kerja menjadi salah satu penentu keberhasilan penanganan pandemi.

3. Pekerja tak bisa hanya menuntut tanpa memikirkan kelanjutan perusahaannya

Menebak Masa Depan Industri, Perusahaan Harus Fokus Kesehatan PekerjaIlustrasi Suasana Ruang Kantor (IDN Times/Besse Fadhilah)

Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengatakan, untuk menyelamatkan kehidupan para pekerja, dibutuhkan kerja sama yang baik antara pekerja, pemerintah, dan pengusaha.

Pekerja tidak bisa lagi hanya menuntut hak-hak mereka kepada pemerintah dan pengusaha. “Pekerja juga harus ikut andil untuk memikirkan bagaimana agar perusahaan tempat mereka bekerja bisa kembali menjalankan bisnisnya. Tentu saja pekerja harus sangat patuh dengan aturan kesehatan yang ditetapkan,” kata Elly.

4. Sebanyak 70 persen pekerja di Indonesia lulusan SD dan SMP

Menebak Masa Depan Industri, Perusahaan Harus Fokus Kesehatan PekerjaIDN Times/Wayan Antara

Tantangan untuk mengubah pola kerja dan keterampilan yang dimiliki menjadi tugas tersendiri bagi Indonesia. Aloysius Budi Santoso, Chief of Corporate Human Capital Development Astra International dan Vice Chairperson APINDO, mengatakan bahwa 70 persen pekerja di industri atau perusahaan Indonesia adalah lulusan SD dan SMP. 

Tingkat pendidikan yang tergolong rendah ini membuat pekerja sulit bertahan di era industri yang sangat dikuasai oleh teknologi.

Hal ini juga terlihat di sektor Usaha Kecil dan Menengah, di mana sebagian besar pelakunya masih gagap teknologi karena pendidikan mereka rendah. “Untuk mengejar ketertinggalan ini perlu dipikirkan strategi yang pas,” kata Aloysius Budi Santoso.

Baca Juga: PDIP DKI Dukung Tempat Karaoke Dibuka demi Nasib Pekerja Informal

Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Tinjau Layanan Digital di Kalimantan

Baca Juga: 10 Asuransi Kesehatan Terbaik, Tentukan Pilihanmu!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya