Bandung, IDN Times - Massa, baik keluarga mau pun pendukung Bahar Bin Smith alias Habib Bahar lainnya, meneriaki korban penganiayaan dalam sidang pemeriksaan saksi perdana hari ini di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (28/3).

Saksi pertama yang dihadirkan ialah Muhammad Khoerul Aumam Al Mudzaqi. Sekitar pukul 11.00WIB, jaksa meminta aparat keamanan untuk membawa Khoerul dari ruang saksi ke ruang sidang. Ketika batang hidungnya terlihat memasukki persidangan, para pendukung Bahar langsung bereaksi.

Mereka berdiri, dan meneriaki Khoerul dengan ucapan "Penipu". Khoerul disebut penipu karena ia berpura-pura menjadi Bahar ketika berada di Bali.

Bahkan, menurut kuasa hukum Bahar, dengan mengaku sebagai Bahar, Khoerul menipu orang hingga merugikan pihak lain. Setelah ketahuan, Khoerul dan satu rekannya yang lain ditemukan dengan Bahar. Di sanalah Bahar menganiaya Khoirul, hingga dilaporkan ke kepolisian.

Menyikapi hal itu, ketua Pengadilan Negeri Bandung Edison M, yang bertugas sebagai Ketua Majelis Hakim, meminta hadirin untuk tenang. Sebenarnya, peristiwa tersebut sudah dikhawatirkam Edison sejak lama.

"Tenang-tenang. Sudah saya ingatkan di sidang pertama. Nanti kalau di luar persidangan silakan kalau mau teriak-teriak atau apa. Tapi tolong tetap tenang untuk di persidangan," kata Edison.

Setelah itu, hakim pun meminta seluruh hadirin sidang, termasuk keluarga Bahar dan pendukungnya, keluar dari ruangan karena saksi masih berada di bawah umur. Khoerul memang masih berusia 17 tahun.

Hingga berita ini diturunkan, di luar ruang sidang, keluarga Bahar memaki-maki ke arah ruang sidang. Mereka merasa Bahar tidak layak dihukum, karena menjadi korban dari aksi penipuan Khairul cs.

"Tunggu suatu hari rezim ini diazab. Dari kemarin kami sabar, sekarang kesabaran kami tidak terbendung," kata salah satu keluarga Bahar yang dipanggil Umi, di luar sidang.