Masalah Kertajati dan Solusinya di Mata Gubernur Ridwan Kamil

Masalahnya ada pada akses menuju bandara

Bandung, IDN Times – Bandar Udara (Bandara) Internasional Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, masih belum berroperasi maksimal. Minat masyarakat terbang lewat bandara tersebut dianggap masih lesu.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan jika Bandara Kertajati punya problema dalam urusan konektivitas. Maksudnya, Bandara Kertajati tak mudah diakses via jalur darat dari beberapa daerah di Jawa Barat. Misalnya, dari Kota Bandung, Ibu Kota Jawa Barat, Bandara Kertajati dianggap terlalu jauh karena berjarak 68 km.

Padahal, Bandara Kertajati yang dapat melayani 5,6 juta pengunjung itu merupakan satu-satunya landasan udara komersial kelas internasional di Jawa Barat. Tak hanya itu, dengan luas 1.800 hektare, sejauh ini Kertajati juga merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.

Lalu mengapa bandara tersebut masih belum dapat menarik perhatian pelancong?

1. Problema jalan Tol Cisumdawu

Masalah Kertajati dan Solusinya di Mata Gubernur Ridwan KamilKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Kepada awak pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (11/4), Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan jika Bandara Kertajati akan ramai didatangi pengunjung seandainya jalan Tol Cisumdawu sudah rampung.

Cisumdawu merupakan akronim dari Cileunyi (Kabupaten Bandung), Sumedang, dan Dawuan (Purwakarta). Jalan Tol Cisundawu memang menghubungkan ketiga daerah tersebut.

“Gini, intinya semua tantangan di Jawa Barat sedang diselesaikan perlahan. Kertajati diresmikan saat Cisumdawu-nya belum selesai. Kalau Cisumdawu belum selesai, pemindahan BIJB (Bandara Kertajati) dari (Bandara) Husein Sastranegara pun akan merugikan penumpangnya,” kata Emil, kepada awak media, Kamis (11/4).

Saat ini, tol tersebut masih dalam proses pembangunan tahap tiga dari enam tahap yang mesti dikerjakan. Per Maret 2019, tahap ketiga sepanjang 4 km  (Sumedang-Cimalaka) sendiri diklaim baru separuh dikerjakan dan menurut rencana akan rampung pada September 2019.

2. Tanpa Tol Cisumdawu, jarak tempuh menuju Kertajati terlalu jauh

Masalah Kertajati dan Solusinya di Mata Gubernur Ridwan KamilANTARA JABAR/M Agung Rajasa

Tol Cisumdawu dipercaya berpengaruh signifikan atas konektivitas masyarakat mencapai Bandara Kertajati. Emil melanjutkan, tanpa Cisumdawu, jarak tempuh masyarakat menuju Kertajati akan menghabiskan waktu karena jauh dan berputar-putar.

“Jadi situasinya seperti itu, karena jaraknya terlalu jauh, berputar-putar, dan menghabiskan waktu. Kan kalau itu lancar (Sumdawu sudah bisa digunakan) enggak ada alasan untuk tidak melakukan pemindahan,” ujar dia.

3. Emil berharap Cisundawu segera rampung

Masalah Kertajati dan Solusinya di Mata Gubernur Ridwan Kamilid.wikipedia.org

Sebagai Gubernur Jawa Barat, Emil hanya bisa berharap proyek Tol Cisumdawu segera beres. Soalnya, kata dia, pekerjaan tol tersebut ada di tangan pemerintah pusat.

“Berbagai masukan itu saya terima, dan saya juga kembalikan pada pemerintah pusat. Saya memohon untuk Sumdawu-nya dipercepat, karena itu proyek pemerintah pusat. Jadi konektivitas ke bandara, kaitan-kaitan lainnya, bisa segera terlaksana,” tutur Emil.

4. Emil optimistis Kertajati bisa termanfaatkan dengan baik

Masalah Kertajati dan Solusinya di Mata Gubernur Ridwan KamilIDN Times/Galih Persiana

Soal berbagai permasalahan Kertajati sejauh ini, Emil benar-benar tidak merasa cemas. Ia optimistis dapat bekerja maskimal agar Kertajati mau digunakan oleh masyarakat, khususnya penduduk Jawa Barat.

“Bandara di Indonesia, lima tahun pertama gak ada yang ramai. Begitu rata-rata. Jadi saya kira bukan permasalahan, saya orangnya optimistis lah,” ujar Emil.

5. Pemprov Jabar akan alihkan seluruh layanan haji via Bandara Kertajati

Masalah Kertajati dan Solusinya di Mata Gubernur Ridwan KamilSumber Gambar: jurnalasia.com

Salah satu respons Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meramaikan Bandara Kertajati ialah dengan mengonsentrasikan keberangkatan ibadah haji via Bandara Kertajati. Sejauh ini, masyarakat Jawa Barat yang hendak melaksanakan ibadah tersebut harus menumpang jalur darat menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Semua (Keberangkatan haji) Insyaallah. (Keberangkatan haji) Untuk kloter Jawa Barat. Kami akan merenovasi lantai atasnya untuk asrama haji, dan lantai bawah untuk penumpang. Jadi turun langsung take off,” katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya