Manfaat Literasi Digital, Mulai dari Etika hingga Hindari Penipuan

Literasi digital dijelaskan pada puluhan ribu pelajar Cimahi

Bandung, IDN Times – Pada Selasa (10/8/2022) Kementrian Komunikasi dan informasi bekerja sama dengan makin cakap digital dan siber kreasi menyelenggarakan acara Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Provinsi Jawa barat secara daring di Kota Cimahi.

Acara terdiri dari sesi penampilan kreasi seni peserta Didik Kota Cimahi, dilanjutkan sesi bincang-bincang (talkshow) yang diisi oleh berbagai narasumber dari latar belakang yang berbeda, di antaranya Junico 'Nico' B.P Siahaan, Komisi 1 DPR RI; Harjono, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi; dan Aribowo Sasmito, Co-Founder Mafindo.

Kegiatan yang mengangkat tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya” ini cukup menyita perhatian, karena dihadiri oleh 31.008 peserta didik SD dan SMP seruang lingkup Kota Cimahi.

Tujuan digelarnya acara ini antara lain untuk mendorong masyarakat menggunakan internet dan platform digital secara cerdas. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik, terlebih untuk mengidentifikasi hoaks serta dampak negatif penggunaan internet.

1. Nico Siahaan imbau masyarakat belajar etika di dunia digital

Manfaat Literasi Digital, Mulai dari Etika hingga Hindari Penipuan(Politikus PDI Perjuangan Nico Siahaan) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Nico Siahaan menyampaikan, aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut pemikirannya, saat ini terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap dan pola tindakan masyarakat dalam akses pendistribusian informasi.

“Sehingga diperlukan etika dan kebiasaan yang baik dalam ber-digital,” kata Junico, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (11/8/2022).

Netizen Indonesia sempat mendapatkan label sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara menurut penelitian Microsoft. Karena itu para pengguna perlu belajar etika seperti saat mengakses informasi, yakni memilah informasi agar terhindar dari hoaks dan memverifikasi kembali sebelum menyebarkannya.

“Apalagi saat ini dengan adanya internet membuat setiap orang kebanjiran informasi yang semuanya belum tentu kebenarannya,” tuturnya.

2. Ada pengaruh pada menipisnya kesopan-santunan

Manfaat Literasi Digital, Mulai dari Etika hingga Hindari Penipuanilustrasi main hape (pexels.com/@yesidvalencia)

Harjono menambahkan, penggunaan media digital juga harus tetap memerhatikan dan membiasakan norma dan tutur kata. Bagaimana tidak, saat ini muncul banyak tantangan dalam budaya digital seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, dan menghilangkan budaya Indonesia karena media digita.

“Maka dari itu budaya literasi digital menjadi penting,” ujar Harjono.

3. Literasi digital juga perlu untuk menghindari penipuan

Manfaat Literasi Digital, Mulai dari Etika hingga Hindari PenipuanIlustrasi Pencurian Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu Aribowo memilih untuk mengajak masyarakat guna mengamankan informasi dan data pribadi. Ia mengimbau agar masyarakat lebih waspada saat melakukan transaksi di mesin ATM, mesin EDC, ataupun e-commerce, dengan meningkatkan proteksi kartu, akses apps perbankan, maupun akun transaksi digital.

“Jika ada transaksi mencurigakan, segera cek dan laporkan. Apalagi akses e-mail, apps perbankan, maupun nomer telepon yang teregistrasi. Ada beberapa situs yang disiapkan khusus bagi korban yang ingin melaporkan kasus penipuan online,” ujar Ariwibowo.

Baca Juga: Budaya Digital Membaik, Indeks Literasi Digital Indonesia Naik

Baca Juga: Jelajah Lanskap Digital Melalui Literasi Digital Netizen Fair

Baca Juga: Nico Siahaan: RUU PDP Harus Rampung Sebelum Pertemuan G20

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya