Ketika Sepatu Timberland Dibikin dari Botol Plastik
IDN Times/Galih Persiana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times- Cara menyelamatkan lingkungan dari bahaya laten sampah plastik memang berbeda-beda. Sepatu asal Amerika, Timberland, punya cara sendiri untuk mereduksi bumi yang telah direpotkan oleh sampah plastik, yakni memproduksi sol sepatu mereka menggunakan bahan bekas botol plastik.
Hal itu diutarakan Anita Hartanus, Brand Manager Timberland Indonesia, di Paris Van Java, Kota Bandung, Kamis (25/4). Menurut dia, meski menggunakan bahan bekas botol plastik, sepatu Timberland tetap melalui proses pembuatan yang teruji.
1. Melalui teknologi ReBOTL
cleanleap.comUntuk membuat sepasang sepatu, kata Anita, Timberland akan melalui sebuah mesin mutakhir bernama ReBOTL. “Itu adalah mesin pembuat sol sepatu dengan materi botol plastik,” kata Anita, kepada IDN Times di PVJ, Kota Bandung, Kamis (25/4).
Namun, dia memastikan bahwa tidak hanya materi plastik saja yang digunakan sebagai sol sepatu, melainkan juga campuran dari karet daur ulang. “Di seluruh dunia, kami sudah memanfaatkan kembali 310 juta botol air plastik untuk didaur ulang,” ujarnya.
2. Menuju 100 persen bahan daur ulang
IDN TImes/Galih PersianaSebenarnya, memproduksi sol sepatu menggunakan bahan daur ulang sudah Timberland lakukan sejak 2001. Namun, kala itu masih beberapa produk sepatu Timberland saja yang sudah menggunakan sol dengan materi daur ulang.
“Jadi, mengubah semua materi sepatu Timberland itu dilakukan bertahap. Saat ini, sudah 80 persen sol sepatu Timberland berbahan daur ulang,” ujarnya. Mereka menargetkan pada 2020 seluruh jenis sepatunya telah berbahan daur ulang.
3. Berapa banyak bagian sepatu Timberland dengan materi daur ulang?
Pexels.com/@maliAnita hanya menjelaskan tentang sol sepatu Timberland yang menggunakan materi hasil daur ulang plastik dan karet. Ia tak menjelaskan materi apa yang digunakan di bagian sepatu lainnya.
Yang terang, kata Anita, sebagian besar sepatu Timberland dibuat dengan materi daur ulang. “Sekitar 65-70 persen, ya, tergantung percampurannya,” tutur dia.
4. Materi daur ulang tidak mengurangi kualitas Timberland
IDN Times/Galih PersianaDi sisi lain, ia pun menegaskan, meski menggunakan materi daur ulang, kualitas produknya boleh diuji. Bahkan, ia memastikan bahwa tidak ada penurunan kualitas jika dibandingkan dengan Timberland keluaran lama.
“Enggak mengurangi kualitas, karena sudah melalui proses tahap uji coba,” katanya.
Timberland tak hanya menggunakan bahan ramah lingkungan di produk sepatunya, melainkan juga untuk produk lain seperti kaus dan jaket yang bermaterikan katun ramah lingkungan. “Jadi, 65 persen produk Timberland itu untuk sepatu, apparael 30 persen, dan 5 persen di aksesoris,” kata dia.
5. Ajak bikers bersihkan Cikole dari sampah plastik
IDN Times/Galih PersianaAtas semangat menjaga lingkungan, Timberland Indonesia pada Kamis (24/4) mengajak sejumlah klub motor di Bandung untuk sama-sama menunjukkan kepedulian pada lingkungan. Pada sekitar pukul 10.00 WIB, mereka bersama-sama menuju Orchid Forest yang berada di Cikole, Kabupaten Bandung Barat, untuk sama-sama memunguti sampah plastik di sana.
“Kebetulan, Timberland looks-nya cocok dengan bikers (Penggiat klub motor) jadi kami mengajak mereka. Bersama-sama kami coba mengumpulkan sampah plastik, dan memperkenalkan bagaimana membantu lingkungan hidup dari diri kita masing-masing,” ujar Anita.
Aktifitas Timberland untuk turut menyelamatkan bumi dari bahaya sampah plastik pun dilakukan dengan memberikan diskon kepada konsumennya. Dengan membawa dan menukar botol plastik, pembeli akan mendapatkan diskon 20 persen.
“Kegiatan itu akan kami lakukan bulan Mei 2019,” tuturnya. Nantinya, botol plastik tersebut akan didonasikan kepada badan usaha yang mendaur ulang sampah plastik menjadi barang ekonomis.
6. Sekaligus luncurkan produk
IDN TImes/Galih PersianaDengan berbagai macam kegiatan itu, Timberland pun kemudian meluncurkan beberapa produk barunya di Indonesia. Misalnya, ialah jaket bomber Head W Do Good ‘Owl dengan kain ripstop dari pengolahan sampah plastic.
“Kami juga ada kaus katun organic 100 persen yang akan mengingatkan penggunaanya untuk mencintai lingkungannya,” tutur Anita.
Baca Juga: Aksi Relawan PMI Selamatkan Sungai dari Sampah Plastik di Sukabumi
