Kecelakaan di Tol Cipularang, Truk Konteiner Terbakar di KM 92

Kecelakaan melibatkan dua kontainer dan tiga kendaraan kecil

Bandung, IDN Times – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Tol Cipularang pada Selasa (10/9). Kali ini bukan di KM91, melainkan di KM92 arah Jakarta, masih di kawasan rawan terhadap kecelakaan. Dari informasi terakhir, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Korban dua orang, korban luka,” ujar General Manager PT. Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Dwi Winarsa, saat dihubungi lewat pesan WhatsApp, Selasa (10/9).

Berbeda dengan peristiwa pekan lalu, kali ini kecelakaan melibatkan dua kontainer dan tiga kendaraan umum. Kronologinya berawal dari sebuah kontainer yang mengalami rem blong di sana. Akibatnya, sang sopir tak bisa mengontrol kendaraan hingga menabrak kendaraan lainnya.

Kecelakaan lalu lintas itu mengakibatkan jalur Tol Cipularang KM92 arah Jakarta (jalur satu dan dua) ditutup sementara. Namun, saat ini kendaraan yang terlibat kecelakaan telah dievakuasi ke pinggir jalan sehingga jalur bisa dilintasi kembali.

“Saat ini lalu lintas cenderung normal,” katanya.

Di Tol Cipularang, terutama wilayah KM90-100, kerap mengalami kecelakaan. Sebelumnya, pada Senin (2/9), peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan 20 kendaraan besar dan kecil, dan menyebabkan delapan korban tewas, terjadi di KM 91 Tol Cipularang.

Menurut ahli rekayasa transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Ofyar Z. Tamin, kontur tanah di KM90-100 Tol Cipularang memang mesti dilalui dengan ekstra hati-hati. Ia berpendapat bahwa faktor kecelakaan terjadi atas kesalahan pengendara, alias human eror.

“Ada kesalahan kendaraan seperti rem blong, ada juga kesalahan pengendaranya. Kalau kita lihat kronologi (peristiwa pekan lalu), ini lebih kepada human error,” ujarnya.

Human error yang di seputar KM 91 Tol Cipularang terjadi karena pengendara kerap tak merasa tengah melintasi jalan menurun, sehingga terjadi over speed (kecepatan di atas batas). Ancaman kecelakaan dalam kondisi seperti itu semakin besar jika diperkuat beberapa faktor lain, di antaranya keterampilan pengendara yang tak mumpuni, usia yang terlalu tua, atau kelelahan.

Over speed tidak terasa, salah satunya karena gravitasi,” tutur dia.

Baca Juga: Kisah Horor di Tol Cipularang: Dari Mobil Mogok dan Senyuman Misterius

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya